youngster.id - Peluang bisnis kendaraan bermotor masih menjanjikan. Salah satunya dalam hal perlengkapkan pengendara sepeda motor. Mulai dari helm, maskter, jaket, sarung tangan, hingga sepatu dengan beragam bahan dan model masih diburu oleh para bikers. Para pemain bisnis ini pun semakin muda belia.
Sepeda motor masih menjadi kendaraan transportasi utama bagi masyarakat di Indonesia. Sepanjang semester pertama (Januari-Juni) tahun 2019 mengutip data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia ( AISI), sudah ada 3.226.619 unit sepeda motor baru yang dikirim ke diler. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3.002.753 unit. Jadi pada periode yang sama penjualan sepeda motor naik 7,4% dibanding pencapaiannya tahun lalu.
Mengapa para pengguna sepeda motor semakin bertambah? Banyak orang berpendapat bahwa menggunakan sepeda motor sangat ekonomis, biaya bahan bakar murah, dan bebas hambatan karena sangat mudah menyalip kendaraan lain. Dengan bertambahnya pengguna sepeda motor, maka kecelakaan sepeda motor juga sering terjadi. Ini terjadi karena kurangnya memperhatikan keselamatan dalam berkendaraan atau safety riding.
Berangkat dari kebutuhan akan perlengkapan berkendara yang aman, Arinta Visista mendirikan brand apparel khusus bagi pengendara motor yakni OJ Kit. Gadis muda ini mengaku mendirikan bisnis ini sedikit banyak terinspirasi dari tren sepeda motor yang selama ini ada di Indonesia yang jumlahnya setiap tahun terus meningkat.
“Lahirnya OJ Kit terinspirasi dari tren motorcycle dan ojek online yang marak hadir di kota-kota besar seperti Jakarta. Saya melihat bahwa banyak dari mereka yang menggunakan perlengkapan pelindung yang seadanya, tanpa memperhatikan kenyamanan dan keamanan. Bahkan ada yang sekali pakai sehingga malah menambah sampah. Dari sini lahir ide untuk membuat produk yang bisa digunakan dalam berkendara, dan juga tetap tampil gaya dan nyaman,” ungkap Arinta, Founder dan Creative Director OJ Kit, kepada youngster.id belum lama ini di Jakarta.
Produk dari OJ Kit mulai dari masker, penutup kepala, jaket, sarung tangan hingga celana dan sepatu. Menariknya, produk-produk ini tampil dengan rancangan khas bergaya anak muda.
Bahan yang digunakan juga yang ringan, dengan tingkat filtrasi yang lebih baik, serta mudah dicuci. Arinta menjelaskan, untuk produk masker OJ Kit menggunkaan kain scuba dan parasut yang ringan dan tidak panas. Selain itu produk ini mudah untuk dicuci dan efektif. Sedangkan untuk bahan jaket mereka menggunkana gortek, sejenis parasut dengan tiga lapisan sehingga anti air tetapi tetap nyaman.
“Perbedaan ini tentu menjadi keunggulan produk kami. Yang jelas tujuan saya ingin menciptakan produk yang praktis, stylish, dan nyaman untuk digunakan terutama di luar ruangan,” ujarnya.
Riset dan Solusi
Gadis yang berlatar belakang fashion management dari Binus University ini mengaku sebelum memulai bisnis ini, dia melakukan riset selama satu tahun. Dan, Arinta mendapati masalah pada perlengkapan untuk pengendara sepeda motor, terutama para pelaku ojek online.
“Awalnya, saya mendapati masalah yang dihadapi driver ojek onine yang sering kehabisan masker. Apalagi dari sisi fungsi, masker tidak terlalu efektif menyaring polusi, karena terbuat dari kertas dan sekali pakai. Bahkan itu jadi menambah sampah,” kisah Arinta.
Ternyata Arinta mendapati tak hanya pengemudi ojek online yang punya masalah tersebut, masyarakat pengguna komuter juga membutuhkan perlengkapan masker yang nyaman. Dari sanalah, Arinta mantap untuk mencari solusi dari masalah tersebut yang bakal menjadi bisnisnya.
“Saya fokus awalnya pada produk masker dan tutup kepala yang selama ini tersedia adalah yang sekali pakai. Saya ingin menghadirkan produk yang praktis, nyaman, dan stylish,” ujarnya.
Upaya Arinta untuk mewujudkan idealismenya itu ternyata tidak mudah. Dia mengakui dalam perjalanan usahanya tidak mudah, ada tantangan dan kesulitan yang dihadapi. Salah satu tantangannya adalah mendapatkan material dari supplier yang terbiasa mengerjakan design rumit yang sesuai diinginkannya. Namun, dengan usaha cerdas dan maksimal bersama 3 orang timnya, hambatan tersebut perlahan dilaluinya.
“Kendala banyak karena produk ini technical, dan saya tidak menginginkan produk ini sekedar estetika aja, tapi memang fungsinya sangat dikhususkan. Jadi kayak sisi material, riset ke orang-orang yang memang ahli cukup susah, termasuk ke supplier juga lumayan susah. Karena design ini walaupun terlihat simple, sebenarnya banyak memiliki fungsi seperti ada bungkusan rambut. Pokoknya ada detail kecilnya, dan itu semua nggak semua perajin dan penjahitnya terbiasa mengerjakan design seperti itu,” tuturnya.
Arinta mengaku, awalnya tidak mendapatkan pemasok yang dapat menyanggupi permintaan ini. “Tapi dari beberapa cara dan usaha yang kami lakukan, akhirnya kami bisa mengatasi semua kendala tersebut. Dan, usaha ini pun akhirnya berjalan,” ujar Arinta sambil tersenyum.
Hasilnya, produk OJ Kit mendapat sambutan baik dari pasar. Terkait harga, menurut Arinta, untuk produk outdoor ware berkisar mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu per piece. Sedangkan untuk masker dan penutup kepala satu paket dibanderol seharga Rp 100 ribu. Sayangnya, Arinta enggan menyebut besaran omzet yang dia peroleh saat ini.
Di sisi lain, lini produk OJ Kit juga bertambah berupa jaket dan celana untuk para premotor, dengan kisaran harga Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.
“Para pelanggan mulai meminta saya untuk membuat produk lain selain masker, jaket, penutup kepala. Mereka minta dibuatkan celana maupun sepatu. Jadi selain mengarah untuk keperluan para pemotor, produk ini juga ingin saya kembangkan untuk keperluan para petualang dan penyuka adventure kayak mendaki gunung,” imbuhnya.
Designer Dunia
Gadis berparas ayu ini bersyukur. Pasalnya, walaupun usaha rintisannya belum lama didirikan, namun sudah ada kesempatan untuk menampilkan produknya di program G Mark, yakni sebuah organisasi yang menanungi para designer dunia memperkenalkan produknya secara luas kepada dunia pun didapatnya.
Arinta mengaku, kesempatan untuk tampil di program ini didapatnya karena lolos seleksi dan masuk 14 besar di program Good Design Indonesia yang digagas oleh Kementerian Perdagangan RI.
“Saya beruntung aku mendapat kesempatan diboyong ke Jepang dengan membawa brand lokal OJ Kit ini ke acara Good Design Indonesia,” ujarnya bangga.
Dia menjelaskan, program Indonesia Design Center ini sudah masuk tahun ketiga. Pada tahun 2019 ada 400 designer Indonesia yang direkrut, dan OJ Kit terseleksi masuk dalam 14 besar dari seluruh Indonesia. Selain mendapat penghargaan, mereka yang lolos seleksi itu bisa lanjut untuk mengikuti kegiatan untuk level Asia-nya, namanya G Mark yang diselenggarakan di Jepang.
“Jadi dengan Good Design Indonesia saya difasilitasi untuk memperkenalkan produk OJ Kit ke tingkat dunia lewat design di program G Mark. Kami juga mendapatkan bimbingan mulai dari membuat produk hingga bagaimana cara memasarkannya,” ucap Arinta.
Gadis kelahiran Jakarta, 23 Maret 1997 ini mengungkapkan, meskipun telah banyak pemain lama di industri yang sama dan lebih dulu dikenal produknya. Tak membuatnya khawatir saat menghadapi persaingan usaha. Perihal kepraktisan produk serta inovasi yang selama ini menjadi kekuatan OJ Kit, diyakininya tetap bisa lebih mudah dapat dikenal masyarakat. Termasuk para bikers untuk memiliki produk lokal buatan anak negeri ini.
“Kalau dari sisi persaingan, memang sudah banyak ya, apalagi kalau untuk fesyen outdoor yang sudah punya nama. Cuma yang menjadi OJ Kit unggul karena dari sisi kepraktisannya. Terus kalau yang head gear dan masker belum ada di pasaran Indonesia yang tergabung dengan pelindung kepala,” klaim Arinta.
Disebutkan Arinta, pemasaran produk OJ Kit dilakukannya secara online. Tetapi sesungguhnya produk ini sudah tersedia di sejumlah gerai ternama seperti Gramedia dan Ace Hardware. Arinta juga berencana untuk memperluas pasar ke luar negeri. Salah satu pasar yang dituju adalah Belanda yang dikenal dengan komunitas sepeda.
“Saya ingin produk OJ Kit dapat masuk pasar internasional. Tetapi kami lihat proses OJ Kit di dalam negeri dulu. Karena saya berharap kehadiran OJ Kit bisa berguna dan menjadi solusi bagi masyarakat sebagai produk yang berguna tetapi juga memiliki nilai estetik,” tutupnya.
======================
Arinta Visista
- Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 23 Maret 1997
- Pendidikan : S1, Seni (Fashion Management) Bina Nusantara, Jakarta & Bachelor of Art, UK
- Jenis usaha : Apparel khusus bagi pengendara motor, merek OJ Kit
- Jabatan : Founder & Creative Director
- Mulai Usaha : Tahun 2018
- Jumlah Tim : 3 Orang
- Prestasi : Lolos 14 Besar “Good Design Indonesia” Program Kemendag RI & G Mark, Jepang 2019
======================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post