Dian Fiona : Bangun Brand Denim Lokal Berkualitas dan Jadi Favorit Anak Muda

Dian Fiona, Co-founder & CEO Jiniso (Foto: Dok. Pribadi)

youngster.id - Denim alias jeans adalah salah satu produk fesyen yang tak lekang oleh waktu. Pasalnya, jeans bukan lagi baju pekerja di Amerika, tetapi telah mendunia dan dipakai oleh semua kalangan. Di Indonesia, denim telah mengalami perkembangan pesat. Bahkan, sejumlah merek lokal jeans tumbuh dan diminati.

Jika melihat dari sejarah, minat akan celana jeans mulai meluas pada masa perang dunia II, di mana pasukan militer Amerika Serikat kala itu memakai celana jeans saat tidak sedang bertugas. Setelah perang berakhir di era tahun 1950-an, celana jeans menjadi salah satu jenis celana yang wajib dimiliki kalangan muda di Amerika Serikat.

Apalagi artis Amerika Serikat, James Dean kerap mengenakan celana jeans dan menciptakan tren baru saat itu. Hingga kini, jeans telah menjadi bagian dari fesyen dan dikenakan oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa mengenal status. Bahkan penggunaan bahan serupa melahirkan banyak produk inovasi yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Tidak hanya berbentuk celana, jeans juga dibuat sebagai jaket, topi hingga dompet.

Peluang tersebut ditangkap oleh Dian Fiona, dengan mengembangkan merek jeans lokal berlabel JINISO.  “Awalnya saya melihat belum ada local brand untuk jeans yang menjadi favorit anak muda Indonesia. Hal ini mendorong saya membuat brand jeans dengan harapan bisa menjawab kebutuhan pasar dengan menghadirkan berbagai varian ukuran yang sesuai dengan orang Indonesia,” jelas Dian kepada youngster.id baru-baru ini.

Melalui produk ini Dian ingin mengajak anak-anak muda bangga dengan produk lokal. Bahwa mereka bisa tampil keren dan aktif tanpa harus mengenakan brand dari luar negeri. Bahkan arti nama Jiniso adalah “jeans Indonesia”,

“Jiniso adalah local brand yang memiliki visi menjadi jeans nomor 1 di Indonesia. Market Jiniso adalah anak-anak muda yang ingin tampil keren, berjiwa bebas dan aktif sepanjang hari. Sebab secara tak langsung yang mendorong saya mendirikan usaha ini adalah karena ingin mengajak anak-anak muda di Indonesia bangga dengan produk dalam negeri sendiri,” tutur Dian.

Perempuan kelahiran Pemangkat, 15 Maret 1993 ini sudah menyukai dunia fesyen sejak remaja. Tak heran jika ketika terjun jadi pengusaha di bidang ini dia tidak kaget lagi. Bahkan mampu memproduksi jeans yang sesuai tren pasar, termasuk untuk ukuran jumbo.

Lebih dari itu, Dian mengungkapkan banyak konsumen ketika membeli celana jeans yang diproduksi secara massal kerap kali mendatangkan rasa tidak puas pada sebagian orang karena tidak sesuai dengan keinginannya.

Persoalan yang biasanya dikeluhkan mulai dari ukuran yang dirasa kurang pas ke bentuk tubuh, terlalu panjang, modelnya tak sesuai selera hingga bahan kain yang digunakan tidak sesuai dengan ekspektasi.

Dian mengklaim bahwa produk Jiniso telah terbukti sangat memuaskan dari hasil review konsumen yang selama ini ada. Wajar jika hal ini yang dapat membedakan dan menjadi keunggulan Jiniso dari produk sejenisnya.

“Karena produk Jiniso telah terbukti sangat memuaskan dari hasil review konsumen. Ini dari riset panjang yang selama ini kami lakukan sebelum kami memproduksi celana jeans,” terangnya.

 

Nekad dan Tertipu

Menurut Dian, dia memulai usaha ini dua tahun lalu dengan modal nekat yaitu “jualan dulu” di marketplace.  “Jadi bermodal celana sebanyak 2 lusin dengan nilai sekitar Rp 1 juta saya langsung jualan dengan membuat katalog di kanal online. Ternyata dalam sekejap barang terjual habis. Dari sana saya mulai menambah produk hingga akhirnya produksi massal,” kisah Dian.

Dari penjualan itu, diputarlah untuk merekrut karyawan dan membuat konsep lebih baik lagi. Mulai dari memilih bahan, proses pembuatan hinga penjualan kepada reseller dikawal Dian bersama suaminya.

Dian mengaku perjalanan mengembangkan bisnis ini tidak mudah. Di awal mereka pernah mengalami kerugian besar karena bahan bakunya dicuri oleh karyawannya sendiri dengan nilai hingga Rp 2 miliar. Hal itu sempat membuat dia terpuruk apalagi dia harus menanggung utang dengan supplier.

Berkat dukungan konsumen Jiniso berupa feedback yang positif hingga sempat viral di-review customer membuat Dian bangkit dan melanjutkan bisnis ini. Dalam kurun waktu singkat dia berhasil menyelesaikan masalah dan melunasi utang-utang tersebut.

Bagi alumni Universitas Pelita Harapan pelajaran dari peristiwa ini adalah pentingnya selalu waspada, menghitung stock secara berkala dan penempatan setiap departemen di warehouse harus diperhatikan.

Mengusung hashtag utama #JinisoEmangKeren, kini jeans merek lokal ini sukses menjadi brand top of mind jeans wanita di Indonesia. Selalu tembus ribuan penjualan per hari, jeans Jiniso selalu terjual habis di marketplace dengan harga yang terjangkau.

Saat ini, Dian mengungkap, bahwa fokus Jiniso tengah berada pada branding “active jeans”. Keunggulan dari merek ini adalah pada konsep body inclusivity dengan varian ukuran dari 27 hingga 38. Harga produk celana jeans yang ditawarkannya juga terjangkau, mulai dari Oversized Tee Rp 70 ribu hingga jeans Rp 140 ribu.

“Kami menjaga bahan dan kualitas jahitan dari penjahit lokal sehingga hasilnya tidak kalah dengan produk luar negeri. Selain itu, berkat riset dan pengalaman kami telah berhasil membuat produk yang menjadi favorit masyarakat sampai hari ini,” ujarnya.

 

Dian Fiona - Jiniso
Berkat keuletan Dian, kini produk Jiniso tak hanya dikenal masyarakat Indonesia tetapi juga hinga ke Malaysia dan Singapura (Foto: Dok. Pribadi)

 

Pasar Luar Negeri

Alhasil kini produk Jiniso tak hanya dikenal masyarakat Indonesia tetapi juga hinga ke Malaysia dan Singapura. “Sejak awal kami telah memilih penjualan secara online. Sehingga Jiniso saat ini ada di Shopee Indonesia, Shopee Malaysia dan Shopee Singapura,” kata Dian.

Apalagi visinya ini mulai tercapai. JINISO menjadi top seller di salah satu marketplace terbesar di Asia Tenggara. Dia juga mengkampanyekan “Lo Keren Apa Adanya”, yang meyuarakan tren kecantikan yang lebih mengenai inner beauty.

“Setiap individu itu keren, jadi dengan menyoroti pentingnya evaluasi terhadap standar kecantikan itu akan membuat orang lebih percaya diri dan merasa nyaman dengna apa adanya mereka,” ujarnya.

Dian mengungkapkan, pihaknya tidak hanya akan mengedepankan produk Jiniso tetapi juga mendukung kaum hawa untuk tampil menjadi diri sendiri dan keren apa adanya.

“Banyak yang menganggap bahwa cantik hanya dari penampilan, tapi kenyataanya sekarang sudah mulai beralih pada fakta kalau kecantikan itu yang berasal dari dalam diri. Tentang karakter, sifat dan kerendahan hati. Jadi keren bukan hanya mengenai fisik aja,” tutur Dian.

Ini menjadi kekuatan kampanye merek jeans lokal ini. Bisa dikata, Jiniso hadir dengan visi untuk menjangkau keinginan seluruh perempuan di Indonesia, sekaligus mengajak masyarakat lebih mencintai produk lokal buatan asli anak negeri.

“Menurut saya, masyarakat memilih produk luar negeri karena belum ada local brand yang muncul menjadi pilihan. Hal ini sejak awal menjadi tantangan bagi pengusaha lokal. Di luar sana masih banyak local brand yang melabelkan brand mereka sebagai produk impor dengan harapan stigma tersebut dapat meningkatkan penjualan mereka. Oleh karena itu, Jiniso hadir dengan visi menjangkau seluruh perempuan di Indonesia dengan menomorsatukan kualitas produk. Masyarakat akan mencintai produk lokal yang memberikan pengalaman yang memuaskan jika kualitas produk tidak mengecewakan. Dari sana Jiniso mulai menjadi favorit sehingga mereka membeli lagi,” tutup Dian.

 

===================

Dian Fiona

====================

 

FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia

Exit mobile version