youngster.id - Sejatinya, bisnis kecantikan tidak melulu dikuasai kaum hawa. Cukup banyak kaum pria yang sukses berkecimpung di dunia yang wangi memikat ini. Tentu saja, kesuksesan itu tidak diraih dengan mudah namun dimulai dengan kerja keras dan berani membuat keputusan.
Salon kecantikan merupakan bisnis yang makin prospektif. Ibarat kebutuhan pokok, layanan perawatan kecantikan masih jadi kebutuhan penting bagi kaum wanita. Keadaan ini juga yang membuat rumah kecantikan terus bertumbuh. Aneka layanan bermunculan, mulai dari perawatan rambut, wajah hingga kulit.
Dari sekian banyak bisnis di ranah kecantikan ini, keunikan dan kejelian melihat peluang pasar menjadi kunci sukses. Salah satunya seperti yang dikembangkan oleh Fadly Sahab, pemilik dari ZAP Clinic. Berbeda dari salon kecantikan khusus wanita lainnya, sejak didirikan tahun 2009 Fadly telah mengambil ceruk bisnis yang terbilang unik, yakni menyediakan layanan penghilang rambut halus.
Pilihan untuk mengambil ceruk pasar ini, membuat Fadly meraup sukses besar. Berawal dari satu kios sewaan, kini ZAP Clinic telah berkembang dengan 32 gerai yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia. Bahkan, sang founder sudah menetapkan target akan meluncur ke bursa saham di tahun 2020.
“Jadi dari sejak dibuka tujuh tahun lalu, bisnis ini berkembang sangat cepat. Di tahun pertama ZAP Clinic itu langsung ada 23 klinik. Dan sekarang sudah 32, rencananya kami akan buka tiga lagi. Jadi total akan ada 35 outlet di akhir tahun ini,” ungkap Fadly kepada Youngster.id.
Semua itu tidak terjadi dengan serta merta. Ada perjuangan panjang Fadly di sana. Mulai dari modal yang minim, jadi supir, hingga ditinggal mitra bisnis. Belum lagi menghadapi tingkah para pelanggan yang kurang menyenangkan.
“Sebagai pria yang tidak berangkat dari dunia kecantikan, saya mutlak harus belajar banyak untuk memimpin klinik kecantikan ini. Dan, itu memang harus sabar dan berkembang,” kata Fadly.
Kesabarannya kini telah berbuah. ZAP Clinic kini telah mempekerjakan 600 lebih karyawan dan telah melayani 49 ribu pelanggan.
“Dulu ZAP Clinic itu dimulai dari layanan rumah ke rumah. Saya pernah memiliki pengalaman nunggu orang treatment sampai jam 2 pagi, dan nggak dikasih minum, harus digigit nyamuk karena nunggu di luar,” kenangnya sambil tersenyum. “Tapi nggak boleh kalah. Memang susah ketika membangun tetapi ketika semua itu sudah dilewati, hal itu akan terus memotivasi diri untuk tetap semangat mengembangkan usaha kita. Tetapi harus tetap disiplin dan mau belajar tentang banyak hal,” tambahnya.
Jadi “Superman”
Sebenarnya, bisnis salon adalah langkah kesekian dari Fadly untuk jadi pengusaha. “Sebelumnya dari kuliah dulu saya memang senang usaha, pernah bikin kafe di Jogja. Pas ada gempa kafenya ambruk. Selain itu, banyak usaha lain, tapi kayaknya ada yang salah dan nggak memberi untung,” kenangnya.
Setelah lulus kuliah pria kelahiran 11 Agustus 1984 itu memutuskan untuk ke Jakarta dan bekerja di sebuah perusahaan swasta. Dari pergaulannya yang luas, ide untuk membuka salon kecantikan dengan layanan khusus removal hair ini muncul.
Fadly yang sudah ngebet menjadi pengusaha lantas meminjam uang dari adik dan temannya untuk membeli mesin penghilang rambut seharga Rp 100 juta. Ya, berbeda dengan banyak jasa penghilang rambut yang menggunakan sistem waxing atau cabut bulu (plucking), Zap Clinic menggunakan metode penyinaran ke daerah yang diinginkan sehingga diklaim lebih nyaman.
Dengan modal minim, Fadly menerapkan layanan jemput bola, alias melayani dari rumah ke rumah bagi peminat jasanya. Lantaran modal terbatas, ia meminjam mobil orang tuanya untuk membawa mesin dan mendatangi para pelanggan.
Diakuinya, di masa awal, ia merangkap segalanya, mulai dari terapis, tukang angkut mesin sampai sopir. “Di awal, kami memang harus jadi superman, karena belum bisa merekrut pegawai,” ujarnya sambil tertawa.
Omset di bulan-bulan pertama hanya sekitar Rp 2 juta, tetapi Fadly pantang mundur. Dia juga harus kuat menghadapi para pelanggan yang kurang puas dengan layanannya.
“Awalnya karena belum terlalu berpengalaman ada aja komplain. Tetapi sekarang kami sudah lebih bisa menjaga layanan, dan juga layanan kami lengkap dengan konsultasi dokter di setiap outlet, sehingga sudah sangat profesional. Makanya kalau sekarang kami suda percaya diri untuk treatment sebanyak 1 juta,” klaim Fadly.
Bahkan, Fadly menjamin layanan mereka benar-benar bebas efek samping. “Dulu kalau ada komplen kami tetap bertanggung jawab. Sekarang kami sudah bisa melakukan 1 juta treatment tanpa menimbulkan side effect,” sambung dia.
Di sisi lain, persaingan di bidang usaha yang sama membuat Fadly berinovasi. Dia mengkolaborasikan usaha klinik kecantikan dan hospitality. Dengan layanan yang baik ZAP Clinic dapat membangun loyalitas pelanggan sekaligus menarik pelanggan baru.
“Bukannya persaingan yang kami inginkan. Kami lebih ingin tingkatkan kualitas di bidang health dan beauty sesuai yang seharusnya, sehingga ketika yang lain mengikuti, justru kami akan lebih senang. Dan kami nggak pernah takut menghadapi persaingan karena kami selalu suguhkan yang terbaru,” tegasnya.
Strategi Yang Fair
Belakangan, di tengah bangkitnya era digital, Fadly pun tidak ketinggalan untuk memanfaatkan peluang itu. Menurut dia, pendekatan sosial melalui cara online sangat ampuh untuk membesarkan bisnis.
“ZAP bisa dikenal lewat media sosial. Banyak yang bertanya tentang removal hair dan kemudian tertarik dan akhirnya mencoba layanan kami. Dari sanalah nama ZAP Clinic semakin dikenal banyak orang,” ujarnya.
Dia juga melakukan inovasi dengan memformulasikan perawatan terbaru yang kerap dilakukan ZAP hingga menghadirkan lini bisnis premium, ZAP premier. Layanan ini menghadirkan advance treatment untuk mengatasi masalah kulit yang lebih kompleks dan ditangani langsung oleh para dokter spesialis kulit dan kelamin (SPKK). Tentunya harga yang ditawarkan lebih tinggi, namun diimbangi dengan hasil signifikan yang dapat diperoleh dengan cepat.
“Di saat klinik kecantikan lain biasanya mengandalkan produk atau krim perawatan yang mendominasi omset hingga 80% dibandingkan treatment, ZAP justru fokus memberikan layanan treatment menggunakan terknologi laser dan ditangani langsung oleh dokter profesional. Hal ini ditandai dengan 90% omset ZAP didapat dari penjualan berbagai treatment kecantikan,” papar Fadly.
Keputusan-keputusan untuk mempercepat pergerakan bisnis juga dilakukan Fadli. Langkah yang tak lazim dipraktikkan para pengusaha di sektor serupa, malah membuat Zap telah punya 19 cabang di seluruh Indonesia. Antara lain, tersebar di Jakarta, Tangerang, Yogyakarta, Medan, Manado, Bandung, Semarang, Makassar, Denpasar, serta Surabaya.
“Hasilnya sekarang sudah sejuta kali lipat dari modal awal dan omset sudah milyaran rupiah,” ujar Fadli sambil tertawa.
Dia juga mengaku pertumbuhan permintaan akan jasa layanan removel hair kini telah mencapai 10 kali lipat. Hingga Oktober 2017, jumlah layanan perawatan yang diberikan hampir 90 ribu perawatan terjadi di ZAP Clinic.
Strategi-strategi bisnis itu menimbulkan efek domino. Kumulatif dana yang diperolehnya dari pembeli treatment series kemudian dialokasikan untuk membeli aneka mesin perawatan canggih. Juga, menempatkan dokter umum yang dilatih sebagai dokter kecantikan hingga pada 2017 nanti, serta melengkapi setiap cabang dengan dokter spesialis kulit dan kelamin (SpKK).
“Nilai paket yang sudah dibeli pelanggan ini nilainya sudah mencapai puluhan miliar rupiah, dana ini yang kami gunakan untuk terus meningkatkan teknologi dan pelayanan klinik Zap. Prinsip kami, fair saja, pelanggan dapat layanan terbaik dengan harga yang terjangkau dan Zap bisa terus melakukan pengembangan,” ucap Fadly.
Dia juga berencana akan segera meluncurkan produk kecantikan dalam waktu dekat. “Motivasi saya berbinis bukan sekadar uang, walaupun itu penting. Tapi ingin dapat memperbaiki pelayanan di industri klinik kecantikan menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
============================================
Fadly Sahab
- Tempat Tanggal Lahir : Solo, 11 Agustus 1984
- Pendidikan Terakhir : S1 Perencanaan dan Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
- Mulai Usaha : 2009
- Nama usaha : ZAP Clinic
- Modal Awal : Rp100 juta
- Jumlah Karyawan : 600 orang
- Jumlah Outlet : 35 outlet
- Omset per bulan : milyaran Rupiah
- Prestasi : Enterpreneur Of The Year (Business Excellent Forum 2016)
==========================================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post