Faiz Daffa Fatuhullah : Sukses Usaha Produk Outdoor dan Olahraga dengan Memanfaatkan Platform e-Commerce

Faiz Daffa Fatuhullah, Founder & CEO Antarestar (Foto: Stevy Widia)

youngster.id - Jadi seorang wirausahawan mulai menjadi profesi yang diminati generasi muda, termasuk Gen Z. Hal itu juga terbukti dari survei terbaru yang dilakukan di Asia Pasifik yang menemukan 72% Generasi Z dan milenial bercita-cita ingin memiliki bisnis sendiri. Selain passion, Gen Z ingin membuktikan diri mencapai kesuksesan.

Seperti yang dilakukan oleh Faiz Daffa Fathullah. Di usia 20 tahun, pemuda yang akrab disapa Faiz ini telah menjadi pengusaha sukses produk outdoor dan olahraga dengan brand Antarestar. Bahkan, dia memulai bisnis ini ketika masih kelas 1 SMA.

“Jika Gen Z itu dikenal suka rebahan, saya sebaliknya. Saya melawan rasa malas dengan bekerja keras. Yang penting saya bisa menghasilkan sesuatu yang berguna,” ungkap Faiz, CEO dan owner Antarestar saat ditemui di acara Lazada Seller Conference : Level Up 2022, baru-baru ini di Jakarta.

Hasil yang diperoleh Faiz tidak main-main. Dia dikabarkan memiliki omzet hingga Rp 14 miliar, di salah satu marketplace. Bahkan bisa dibilang telah mencapai level top seller. Produk Antarestar tersedia di berbagai platform, termasuk website resmi. Para pelanggan juga datang dari berbagai wilayah Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia hingga Brazil.

“Saya membuat produk yang sesuai dengan diri saya sendiri. Saya suka naik gunung, dan olahraga, dan saya juga Gen Z. Mungkin itu yang membuat produk saya mendapat perhatian di pasar,” kata Faiz.

Dengan memanfaatkan kedekatan pasar, dan teknologi, Faiz berhasil membawa brand Antarestar menjadi produk outdoor dan olahraga yang menjangkau anak muda.

 

Bully dan Motivasi

Jiwa entrepreneur Faiz telah terpanggil sejak remaja. “Di saat teman-teman saya yang lain belajar atau main, saya memilih untuk berdagang. Itu karena saya berasal dari keluarga yang secara ekonomi masih kurang, dan saya ingin meringankan beban orang tua dengan mencari penghasilan sendiri,” ungkapnya.

Menurut Faiz, dia sudah mencoba berdagang sejak masih SD. Bahkan ketika dia masuk pesantren dia sempat menjual tas, jam tangan hingga minuman. “Saya memang suka berjualan ke teman-teman. Barang yang saya tawarkan apa saja, istilahnya palugada, ‘apa lu minta gue ada’. Namun karena masih terbatas jadi bisnis itu kurang berhasil, bahkan saya suka di-bully teman-teman. Disebut penjual, pedagang, atau gembel,” kisahnya.

Namun ternyata cemoohan tidak membuat Faiz patah arang. Dia menunggu kesempatan untuk bangkit kembali. “Setelah lulus dari SMP di pesantren, saya menemukan yang namanya e-commerce, kebetulan itu Lazada. Ketika saya ulik dan pelajari ternyata di sini saya bisa menjual produk outdoor dengan lebih baik,” ungkapnya.

Melihat peluang itu, Faiz memberanikan diri untuk beralih dari reseller dan mulai memproduksi produk perlengkapan outdoor dengan brand sendiri yaitu Antarestar pada tahun 2017.

“Nama brand itu saya ambil dari nama salah satu bintang paling terang di galaxy. Saya ingin brand saya ini suatu hari nanti jadi bintang yang dikenal banyak orang,” ujarnya sambil tersenyum.

Keputusan itu tidak mudah, mengingat saat itu Faiz masih duduk di bangku kelas 1 SMA. Namun dia nekad, karena yakin peluang bisnis ini menjanjikan. Apalagi saat itu, bertemu satu konveksi yang menawarkan produksi perlengkapan kemping. Hal ini semakin memantapkan langkah Faiz.

Dengan membongkar tabungan, Faiz memutuskan untuk mulai produksi perlengkapan outdoor. Mulai dari tenda, hammock, tas ransel, carrier backpack, sleeping bag, apparel, hingga sandal dan sepatu gunung. Produk-produk ini dipasarkan dengan rentang harga yang terjangkau mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 250 ribu.

“Saya melihat bahwa bisnis ini masih belum banyak pemain, sedang permintaan pasar terutama dari anak muda tinggi. Ini merupakan peluang yang baik,” ujarnya.

Pemuda yang hobi mendaki gunung ini semakin percaya diri merintis usaha karena mendapat dukungan dari kedua orang tuanya. Apalagi setelah masuk ke platform e-commerce, pejualan dia meningkat.

Platform e-commerce, menurut Faiz, menawarkan banyak hal untuk pebisnis pemula. Mulai dari jangkauan konsumen di seluruh Indonesia, kemudahan logistik, hingga berbagai kampanye promosi dan program pelatihan untuk penjual di platform tersebut.

“Membuat saya semakin tertarik karena Lazada memiliki program pelatihan yang sangat lengkap. Mulai dari topik dasar bagaimana menjadi penjual online, membuat toko online menarik hingga cara membaca dan mengolah data menjadi kesempatan bisnis baru, saya dapatkan di program Lazada University,” ungkap Faiz.

Alhasil produk Antarestar pun dengan cepat dikenal pasar terutama segmen Gen Z. “Saya sendiri kan anak muda, jadi saya tahu produk apa yang lagi disukai oleh Gen Z. Selain itu, harga kami juga sesuai dengan isi kantong anak muda kebanyakan karena kami tidak mengambil profit terlalu tinggi,” katanya.

 

Faiz Daffa Fatuhullah - Antarestar2
Memanfaatkan platform ecommerce, Faiz sukses mengembangkan bisnis produk outdoor dan olahraga hingga menghasilkan omzet Rp14 miliar (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

 

Strategi dan Pengorbanan

Menjadi pengusaha di usia muda tentu tidak mudah. Tetapi semangat pemuda kelahiran Tasikmalaya, 22 Juni 2002 ini untuk maju dan berkembang mendorong dia belajar dan mencari mentor melalui komunitas sesama penjual online.

“Ketika saya menghadapi masalah demand tinggi sedang supply produksi kurang, saya mendapat dukungan dari teman-teman di komunitas. Begitu juga ketika produk saya menumpuk sementara saya tidak punya gudang, Lazada membantu menyediakan warehouse,” ungkapnya.

Seperti hampir seluruh bisnis di dunia, Faiz mengaku Antarestar cukup kewalahan ketika Pandemi Covid-19 melanda. Bisnis perlengkapan outdoor harus menghadapi kenyataan banyak tempat wisata tutup sehingga pemesanan pun menurun drastis.

“Saat itu yang terpikirkan oleh kami adalah bagaimana caranya bisa bertahan dan tidak merumahkan karyawan. Saya rajin memantau media sosial untuk mengetahui apa saja sih yang lagi nge-tren,” ujarnya.

Pada situasi itu, Faiz memutuskan untuk swiching dengan memproduksi produk-produk baru. “Saat saya lihat lagi tren bersepeda, saya memutuskan produksi waistbag atau tas pinggang untuk pesepeda. Begitu juga ketika orang tidak bisa pergi ke tempat gym, saya membuat peralatan olahraga untuk di rumah seperti matras yoga dan alat-alat lain. Saya juga membuat masker yang sesuai untuk anak muda,” ungkapnya.

Upaya itu berhasil. Bisnis Antarestar menggeliat lagi. Dari awal hanya punya 2 penjahit kini Faiz punya 100 karyawan dan 300 penjahit dengan kapasitas produksi sekitar 50 ribu produk setiap bulan.

Bersama tim yang rata-rata seusia dirinya, Faiz rutin berdiskusi. Mulai dari soal konten promosi di berbagai sosial media hingga inovasi produk. “Media sosial dan teknologi sangat membantu dalam strategi pemasaran Antarestar. Kami bahkan memiliki tim content creator dan social media untuk menjaga interaksi dengan pelanggan,” ungkap Faiz.

Semua itu berkat kerja keras dan kerja cerdas  yang dia terapkan. Tentu itu tidak mudah. Apalagi Faiz ketika itu adalah seorang pelajar yang harus membagi waktu dengan tugas dan kegiatan sekolah. Tentu ada yang harus dikorbankan, termasuk waktu untuk belajar. Faiz sampai tidak lolos SMBPTN kampus negeri yang dia impikan.

Tetapi rezeki tidak ke mana. Dia malah lolos dan mendapat beasiswa untuk berkuliah jurusan Internasional Bussiness di Univesitas Nantong, Tiongkok. Saat ini, pemuda yang hobi membaca ini sudah menempuh semester 5.

“Saya melihat prospek bisnis di produk outdoor masih besar. Saya berharap Anterastar akan jadi brand top off mind  dari produk olahraga dan outdoor terutama di kalangan Gen Z di Indonesia,” pungkasnya.

 

===================

Faiz Daffa Fatuhullah

======================

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version