Guntur Saputro : Mantan Buruh Pabrik yang Buka Usaha Barbershop dan Clothing

Guntur Saputro, Founder & CEO Barber Bro (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Di zaman keterbukaan dan media sosial jadi pusat eksistensi diri, semakin banyak pria memperhatikan penampilan. Inilah yang membuat bisnis cukur rambut khusus pria atau barbershop terus bermunculan.

Sejatinya, pada masa pandemi Covid-19 saat ini, beberapa sektor industri turut terdampak sehingga terjadi penurunan omzet. Bahkan, tidak sedikit yang gulung tikar. Namun, ternyata, tidak dengan bidang jasa potong rambut. Menariknya, di masa wabah seperti sekarang ini, bisnis jasa potong rambut malah mengalami peningkatan.

Jika diperhatikan, bisnis potong rambut ini memang terlihat sederhana, tetapi jika dicermati dengan seksama prospek bisnis ini mampu mendatangkan keuntungan yang cukup besar. Apalagi sekarang ada kecenderungan meningkatnya keinginan dari kaum pria untuk melakukan perawatn rambutnya sehingga tampil stylish.

“Saat ini, kesadaran kaum laki-laki untuk mempedulikan penampilan, khususnya rambut, semakin meningkat. Apalagi referensi model rambut sudah semakin banyak ditemui dan tersebar diberbagai media, salah satunya sosmed,” kata Guntur Saputro, Founder & CEO Barber Bro kepada youngster.id.

Menurut Guntur, bisnis potong rambut khusus pria yang telah ditekuninya sejak tahun 2019 lalu malah melonjak di masa pendemi ini. Padahal, di awal usaha pelanggan yang datang hanya 1-3 orang dalam sehari.

“Sekarang saya bisa menangani sampai 15 orang dalam sehari. Apalagi, saat weekend lebih ramai lagi. Saya bersyukur, di masa sulit seperti ini yang banyak dirasakan orang, usaha saya malah meningkat,” ucap Guntur.

Usaha potong rambut pria memang tak ada matinya. Tentu layanan telah berubah jauh dibanding satu dekade lalu. Pasalnya gaya model rambut pria semakin hari semakin kekinian. Artinya terus ada model baru yang membuat seorang pria menjadi rajin ke salon potong rambut (barbershop).

Akan tetapi, agar usaha pangkas rambut ini bisa bertahan dan berkembang, tentu saja, tidak sekadar mengandalkan keahlian dalam urusan memotong rambut. Pemilik barbershop dituntut kreatif dan inovatif. Antara lain, selalu mengikuti tren, dan memberikan layanan full service seperti cuci rambut hingga pijat. Selain itu, tentu saja tempat yang nyaman dengan fasilitas Wifi yang membuat calon pelanggan tertarik. Dan, pastinya, menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

Hal itu juga yang dilakukan Guntur pada usaha potong rambutnya: Barber Bro. “Jadi usaha ini diberi nama Barber Bro, karena setiap pelanggan yang datang ke sini selalu kami panggil bro. Seperti sapaan atau panggilan orang jaman sekarang yang lagi tren. Sehingga ketika pelanggan ada di sini mereka benar-benar merasa nyaman dan hommie. Makanya mulai dari pelanggan bapak-bapak, sampai anak muda kami selalu panggil mereka dengan sebutan bro,” ungkapnya sambil tersenyum.

 

Pernah Gagal

Membuka usaha sendiri sudah lama menjadi impian Guntur. Oleh karena itu, mantan karyawan pabrik ini berusaha menabung untuk mewujudkan impian itu. Awalnya bisnis ini dibuka bersama rekannya di daerah Kranggan Cibinong, namun ternyata gagal.

“Dari kegagalan itu, saya akhrnya memulai usaha yang sama sendiri. Keinginan usaha ini membuat saya terus belajar dari kegagalan pertama. Selain itu, ketika memulai usaha saya nggak mau melihat dari orang yang telah berhasil usahanya,” ungkapnya.

Akhirnya Guntur memutuskan bangkit lagi. Dengan tabungan sebesar Rp 21 juta dia memutuskan buka usaha barbershop baru. Namun setelah dihitung untuk modal usaha kurang cukup. Karena untuk alat-alat dan sewa tempat kurang lebih biayanya Rp 36 juta. Beruntung dia bisa mendapat pinjam dari teman sebesar Rp 15 juta. “Hutang itu kini sudah lunas, setelah enam bulan usaha ini berjalan,” ujarnya.

Dia juga belajar dari kegagalan sebelumnya, sehingga bisnis miliknya bisa berjalan dengan baik. “Saya sekarang teliti, dan tidak mau terlalu percaya sama orang. Waktu usaha pertama orang yang saya berikan kepercayaan malah justru mengkhianati saya dan membuat usaha saya tutup. Ditambah partner saya sudah nggak sabar, kepinginnya usaha yang kurang dari setahun kami jalani sudah bisa dipetik hasilnya. Cuma kan dari fakta yang ada berbeda dengan apa yang diharapkan,” cerita Guntur.

Awalnya Guntur harus bersabar, karena omzet bisnis ini bisa dibilang minus. “Untungnya, saya masih bekerja sebagai karyawan pabrik. Jadi dari penghasilan bulanan itu saya menutupi biaya seperti untuk gaji karyawan, bayar listrik, sampai sewa tempat,” ungkapnya.

Guntur meyakini bahwa pasti akan dapat memetik buah manis dari ketekunan itu. “Saya mencoba bertahan selama setahun dengan keadaan itu karena saya yakin, kalau di tahun berikutnya saya pasti akan membuahkan hasil dari usaha yang selama ini saya lakukan. Terus terang memang berat buat menutup biaya produksi selama ini. Tetapi semua sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang wirausahawan. Makanya biarpun saya belum bisa memetik hasilnya, saya hanya kepingin usaha ini bisa jalan dulu sebagaimana mestinya dan senangnya bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain dan membantu orang,” ucap anak pertama dari dua bersaudara ini.

Di sisi lain, Guntur juga sadar bahwa usaha ini punya banyak tantangan. Apalagi bisnis barbershop sudah menjamur. Oleh karena itu, dia berusaha untuk lebih mendekatkan diri ke pelanggan dengan memberikan pelayanan yang memuaskan agar pelanggan bisa loyal.

“Biasanya, kalau pelanggan datang ke sini sebelum memotong rambut, kami akan membuka sesi konsultasi untuk mengetahui gaya rambut yang diinginkan sesuai dengan karakter wajahnya. Selain itu, selesai potong rambut setiap pelanggan akan kami foto, lalu kami masukkan ke medsos atau instagram kami. Cara ini kami lakukan agar ketika pelanggan kembali ke tempat kami, sehingga si kapster sendiri sudah paham benar jenis potongan rambut yang cocok dan dinginkan sama konsumen tersebut,” ungkap Guntur.

Dia juga mendorong karyawannya untuk tanggap dengan tren mode rambut terbaru serta menjaga perilaku yang baik terhadap para pelanggan. “Bagi saya kapster punya peran penting bagi kelangsungan usaha ini, karena mereka yang secara langsung dapat membuat pelanggan akan kembali ke tempat kami atau tidak. Selain sikap sopan santun terhadap pelanggan, kemampuan mencukur adalah hal utama yang menjadi pertimbangan saya untuk merekrut karyawan atau kapster,” papar Guntur.

 

Selain membuka jasa potong rambut Barber Bro, mantan buruh pabrik ini juga sekarang merambah ke bisnis clothing (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

 

Evaluasi

Sebagai pengusaha Guntur juga tidak melepas bisnis berjalan dengan sendirinya. Setiap dua minggu sekali dia datang ke tempat usaha dan melakukan evaluasi atau sharing soal pekerjaan. Termasuk kapan mereka bisa memberikan diskon kepada para pelanggan. Dengan demikian usahanya semakin dikenal.

“Kalau ngomong soal kemampuan dan pelayanan, saya nggak ragu dengan kemampuan yang dimiliki karyawan saya. Selain itu, beberapa pengalaman ikut beberapa seminar wirausaha, coba saya terapkan kepada karyawan agar edukasi yang saya berikan ini bisa sampai ke mereka dan bisa dirasakan manfaatnya buat konsumen kami,” kata Guntur lagi.

Tak cukup puas sampai di situ, beberapa rencana pengembangan lain juga telah dipersiapkan Guntur dalam waktu dekat. Di antaranya membuat usaha clothing (T-shirt). Usaha ini menariknya melibatkan kedua karyawannya. Caranya, insentif yang biasanya dia berikan berupa bonus dijadikan modal bersama untuk usaha clothing ini.

Menurut Guntur, dengan demikian usaha baru ini akan lebih cepat berkembang dan juga membawa keuntungan bagi mereka semua.

“Nanti setiap T-shirt yang laku, hasilnya kami bagi dua. Hasilnya kan jadi lebih besar diterima mereka kalau uang itu dijadikan T-shirt. Rencana kami siap jalan bulan ini, dan promo cloting ini juga sudah kami beritahukan kepada pelanggan lewat Instagram dan media sosial yang kami punya  Selain itu, pengembangan lain yang sudah saya wujudkan adalah beberapa produk hair tonic, minyak rambut untuk mendukung kebutuhan rambut konsumen, dan produknya bisa didapat di tempat kami. Formulanya kami yang buat,” ungkapnya.

Sebagai wirausahawan Guntur optimis bahwa apapun bisnis yang dijalani pasti akan memberi dampak postif. “Setiap calon wirausahawan memerlukan pertimbangan dan perencanaan yang matang.  Selain itu, apapun itu idenya langsung aja eksekusi dan jangan takut gagal, dan terus belajar dari kesalahan itu,” pungkas Guntur.

 

==========================

Guntur Saputro

=========================

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Exit mobile version