Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Creativepreneur

Mikhavita Wijaya : Bangun Bisnis Furnitur Lokal Yang Unik

29 Oktober 2018
in Creativepreneur, Headline
Reading Time: 4 mins read
Mikhavita Wijaya : Bangun Bisnis Furnitur Lokal Yang Unik

Mikhavita Wijaya, Cofounder dan General Manager Vie Home (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Ketersediaan bahan baku untuk memproduksi furnitur di Indonesia menjadi kelebihan yang tidak dimiliki oleh negara lain. Belakangan ini produk furnitur lokal mulai mendapat tempat di kalangan pengusaha usaha rintisan. Keunikan dan inovasi menjadi andalan mereka.

Data pada 2017 Kemeterian Perindustrian mencatat nilai ekspor furnitur kayu, rotan, dan bambu sebesar US$ 1,36 miliar. Adapun pada 2018 hingga Agustus 2018, ekspor furnitur tercatat sebesar US$ 1,09 miliar atau meningkat 2,75% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017. Bahkan per 25 Oktober 2018, furnitur merupakan produk dengan transaksi terbanyak urutan ke-11 dengan nilai US$ 12,26 juta.

Tren furnitur di Indonesia juga semakin diminati. Menggeliatnya industri furnitur Indonesia juga ditandai dengan semakin banyaknya pemain di bisnis ini. Salah satunya adalah Vie Home, sebuah perusahaan rintisan di bidang furnitur yang berpameran dan men-support ajang Ideafest 2018.

Usaha ini dibangun oleh pasangan Mikhavita Wijaya bersama sang suami Bambang Reguna Bukit sejak tahun 2017. Vie Home telah mempunyai dua brand perabotan rumah tangga, yakni Vie for Living dan MIKATA Home & Décor.

“Tren furnitur selalu berkembang dan produk Vie Home berbeda dari yang lain karena produk kami berkualitas dengan harga yang terjangkau karena menggandeng pengrajin lokal,” kata Mikha, cofounder dan General Manager Vie Home saat ditemui youngster.id di arena pameran IdeaFest di JCC Senayan Jakarta.

Produk furnitur yang ditawarkan didominasi bahan kayu recycle jati, dan sudah dinikmati berbagai kalangan, terutama para ekspatriat yang tinggal di Ibu Kota. Selain itu, desain dan build interior-nya juga suskes dilirik sejumlah developer properti raksasa di Indonesia.

Meski dari kayu daur ulang, tetapi produk Vie Home ini terlihat mewah dan unik. Tak hanya itu Mikha menjamin bahwa produk Vie Home kuat, karena material yang sangat berkualitas. “Recycled wood yang sebenarnya lebih kuat dan berkarakter bila dibandingkan dengan kayu muda,” ujarnya.

Baca juga :   VIRO & REHAU Berkolaborasi Untuk Produk Furnitur

Dengan menggunakan kayu yang sudah teruji ketahanannya, produk Vie Home ini tampil dalam gaya modern. Mulai dari industrial, pop, rustic hingga kontemporer. Semua dibuat dengan tangan yang trampil.

“Selama ini masyarakat Indonesia masih merasa produk luar lebih bagus daripada produk dalam negeri. Padahal, mereka tidak tahu kalau produk lokal itu juga unggul, lebih kuat dan berkarakter. Selain itu, harganya juga lebih terjangkau,” ucap Mikha.

Alumnus RMIT University ini mengaku terinspirasi dari konsep produk simple, modern dengan memanfaatkan material lokal, kayu-kayu khas asli Indonesia. Model dan bahan sesuai keinginan sang pembeli.

“Kami menggandeng desainer dan perajin lokal untuk membuat semua produk. Dan sekarang produk kami sudah merambah hingga ke mancanegara,” ucapnya dengan bangga.

 

Kini, Vie Home telah mempunyai dua brand perabotan rumah tangga, yakni Vie for Living dan MIKATA Home & Décor (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

 

Peluang Terbuka

Sesungguhnya furnitur  bukanlah hal baru bagi Mikha. Perempuan kelahiran Palembang, 9 Juni 1989 ini memang berasal dari keluarga pebisnis furnitur.

“Saya tumbuh besar di pabrik dan furnitur merupakan bidang bisnis keluarga saya. Tapi mereka bisnisnya lebih ke mebel dengan style yang berbeda,” kata penyandang gelar sarjana Applied Economics and Finance itu.

Setelah sempat menjajaki  bisnis sarang burung walet, Mikha melihat peluang bisnis furnitur masih terbuka. Dan itu mendapat dukungan dari sang suami. “Kebetulan kami berdua memiliki passion yang sama, khususnya dalam berbisnis. Namun kami sepakat untuk mengembangkan bisnis furnitur ini secara profesional,” katanya.

Sang suami yang dikenal juga sebagai Bams sebelumnya memiliki Lio Gallery. Mereka pun memutuskan untuk meleburkan bisnis menjadi Vie Home dengan membuka gerai perabotan home bernama Vie for Living dan MIKATA Home & Dekor di Kawasan Kemang di tahun 2016. Mikha mengaku awalnya tidak mudah untuk dapat menembus pasar. Apalagi karena mereka menggunakan recycled wood.

Mikha mengakut tidak putus asa. Dia juga terus mengedukasi masyarakat bahwa kayu daur ulang jati itu bukanlah bahan rusak. “Saya terus membangun kepercayaan bahwa recycled wood yang sebenarnya lebih kuat dan berkarakter bila dibandingkan dengan kayu muda. Baru sekarang ini ada perkembangan,” kata Mikha.

Baca juga :   Tingkatkan Literasi Digital di Seluruh Indonesia, 4 Tim Jadi JaWAra Internet Sehat

Salah satu upaya yang dilakukan Mikha adalah dengan pendekatan harga. Furnitur dibandrol harga sedikit lebih murah dibanding para pesaing lokal, tanpa mempengaruhi kualitas kayu, desain, dan pelayanan. Akhirnya desain dan build interior-nya juga suskes dilirik developer properti raksasa di Indonesia seperti Alam Sutera dan Agung Sedayu.

Tak hanya itu, dia juga tak segan membuka kesempatan kerja sama dengan seniman-seniman ternama Tanah Air.

“Banyak pengrajin yang kami libatkan di sini, ada ratusan pengrajin lokal asal Jepara, Jogja, dan Cirebon,” kata perempuan penggemar traveling itu.

Alhasil, produk Vie Home tampil dengan beragam gaya yang unik. “Kami menyasar segmen pasangan usia muda atau di bawah dari segmen usia Vie for Living.  Semua produk furnitur Vie Home terbuat dari solid wood dan didesain menarik sesuai dengan selera anak muda. Vie sendiri berasal dari bahasa Perancis yang bermakna hidup,“ kata Mikha.

Seperti halnya fesyen, desain furnitur juga selalu dituntut untuk terus berinovasi seiring dengan perkembangan teknologi dan tren saat ini. Untuk mengenalkan ke pasar, Vie Home pun merambah ke online. Saat ini, merek ini sudah ada di beberapa e-commerce, seperti Tokopedia,  dan sedang menyiapkan platform berbasis website yang mendukung pembelian online sendiri.

“Jadi selain mendirikan toko fisik, kami juga menjual produk kami secara online baik melalui website maupun marketplace,” ujarnya.

Baca juga :   Blanja.com Targetkan Transaksinya Naik 50% Selama Ramadan

 

Pasangan suami istri muda Mikhavita dan Bambang Reguna Bukit (Bams) memiliki passion sama untuk mengembangkan bisnis furnitur melalui Vie Home (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

 

Kompak Berbisnis

Bams dan Mikha sangat kompak saling mengisi dalam merintis bisnisnya. Kebetulan keduanya memiliki passion sama dalam berbisnis, dan sepakat untuk mengembangkan bisnis furnitur ini secara profesional.

“Bisnis yang dikembangkan pasangan seperti kami sebenarnya gampang, asal visinya sama dan saling menghargai pandangan ataupun masukan positif masing-masing kedua belah pihak. Kita juga harus menerapkan manajemen yang profesional dalam menjalankan roda bisnisnya,” kata Mikha.

Menurut Mikha, berbeda pendapat pasti terjadi di antara mereka. Namun kondisi itu tak lantas harus dipandang dari sisi negatif. Bams dan Mikha memiliki perannya masing-masing dalam menjalani bisnis ini.

“Lain pendapat itu pasti ada, tapi jangan dilihat negatifnya. Dilihat sebagai positif, dimana kita bisa menyelesaikan dengan mencari solusi. Kalau saya kan backgroud-nya lebih ke finance ya, lebih ke ekonomi strategi. Kalo mas Bams sendiri lebih ke kreatif,” jelas Mikha.

Alhasil mereka pun sukses mengembangkan bisnis furnitur ini. Bahkan, Produk Vie Home ini mendapat tempat di mancanegara. Oleh karena itu, pada awal 2017 dia sudah membuka gerai Vie for Living di Kawasan Port Melbourne, Australia.

Mereka juga berencana akan membuka gerai baru lagi di sekitar Jabodetabek. “Mudah-mudaha di awal 2019 kami sudah punya gerai di mal, mungkin untuk Jabodetabek dulu,” pungkasnya.

 

==================================

Mikhavita Wijaya

  • Tempat Tanggal Lahir : Palembang 09 Juni 1988
  • Pendidikan Terakhir    : Economic & Finance, RMIT University, Australia
  • Nama usaha              : Vie Home
  • Mulai usaha               : 2016
  • Jumlah tim                : 30 karyawan
  • Harga                       : Dari Rp 400 ribu hingga Rp 3 juta

==================================

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Tags: Bambang Reguna Bukitbisnis furniturMikhavita Wijayarecycled woodVie for Living dan MIKATA Home & DécorVie Home
Previous Post

BCA Dukung Gelar FinEXPO – Sundown Run 2018

Next Post

Passpod Jadi Startup Pertama Yang Melantai di BEI

Related Posts

VIRO & REHAU Berkolaborasi Untuk Produk Furnitur
News

VIRO & REHAU Berkolaborasi Untuk Produk Furnitur

12 Maret 2019
0
Load More
Next Post
Passpod Jadi Startup Pertama Yang Melantai di BEI

Passpod Jadi Startup Pertama Yang Melantai di BEI

Oracle Gunaka AMD EPYC Untuk Layanan Komputasi Awan

Oracle Gunaka AMD EPYC Untuk Layanan Komputasi Awan

Pendapatan Bukalapak Capai Rp 20 Miliar Sebulan

Bukalapak Akan Bangun Pusat Pengembangan AI

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version