Tessa Yadawaputri, Buka Peluang Talenta Indonesia Terlibat di Industri Webtoon Global

CEO KY Academy dan Kisai Entertainment Tessa Yadawaputri. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Webtoon Korea telah muncul sebagai fenomena budaya global, merevolusi industri komik dan membentuk kembali pola konsumsi hiburan di seluruh dunia. Data NAVER Webtoon menyebut telah tumbuh menjadi 180 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia pada tahun 2023. Sayangnya, partisipasi creator webtoon dari Indonesia masih kurang dalam skala global pasar komik digital ini.

Hal ini mendorong Kisai Entertainment menggandeng YLAB Academy membuka KY Academy, akademi art dan webtoon di Indonesia.

CEO KY Academy dan Kisai Entertainment Tessa Yadawaputri mengatakan, Indonesia tidak kekurangan talenta berbakat di dunia komik. Hanya saja, untuk dapat masuk ke kancah industri global, diperlukan pemahaman dan standar di level yang berbeda.

“KY Academy hadir untuk memberikan kesempatan bagi talenta Indonesia untuk memiliki kapasitas terlibat di industri webtoon global,” kata Tessa kepada youngster.id pada peluncuran KY Academy, Sabtu (31/5/2025) di Jakarta.

Perempuan yang telah 8 tahun mengembangkan studio produksi webtoon ini mengaku keberadaan akademy webtoon ini akan dapat mendorong pertumbuhan talenta kreatif terutama di bidang komik digital.

“Kami melihat potensi di bidang ini sangat besar, namun belum ada dukungan terutama dalam edukasi. Untuk itu kami berusaha menjadi jembatan yang bisa membantu untuk mencapai standar itu. Dukungan terhadap kreator lokal menjadi kunci agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pemain utama dalam industri ini,” ucapnya.

Tessa menjelaskan, untuk kurikulum KY Academy berkolaborasi dengan YLAB Academy dari Korea Selatan. Bahkan tim inti pengajar dan perancang kurikulum di KY Academy telah mengikuti serangkaian pelatihan dan praktik langsung di kelas YLAB Academy Korea Selatan.

Terdapat 7 kelas reguler yang dibuka saat ini, yaitu Story Writing Class, Storyboarding Class, Lining Class, Character Drawing Class, Coloring Class, Finishing Class, dan Clip Studio Paint Class. Siswa juga memiliki opsi untuk memilih kelas online atau offline, sehingga dapat menyesuaikan dengan jadwal keseharian mereka. Demi bisa memberikan seluruh materi secara lengkap dan intensif, kelas-kelas di KY Academy dibatasi jumlah partisipannya, maksimal 6 murid untuk kelas offline dan 10 murid untuk kelas online, dan akan memiliki 12 pertemuan selama 6 minggu.

Tessa menegaskan, para alumni dari KY Academy yang memiliki potensi tinggi dan layak kerja akan mendapatkan kesempatan untuk bekerja bersama Kisai Entertainment atau

studio-studio rekanan. “Kami juga mengadakan program Cashback 100% untuk alumni-alumni yang berhasil bekerja dengan Kisai Entertainment atau studio-studio rekanan. Artinya semua biaya pendidikan mereka akan dikembalikan sepenuhnya,” ucapnya.

Dukung Ekosistem Kreatif Lokal

Tessa mengatakan Kisai Entertainment juga mengambil langkah investasi untuk memperkuat industri kreatif Indonesia melalui Kisai Studio Incubation Program (Kisai SIP). Ini adalah inisiatif untuk memperkuat ekosistem kreator lokal dan mendorong daya saing industri komik digital Indonesia di tingkat glonal.

“Melalui Kisai Studio Incubation Program, kami ingin memberikan sarana bagi para artist dan studio independen lokal untuk berkembang. Harapannya, mereka tidak hanya menjadi kreator individu, tetapi juga membangun studio kreatif yang bisa bersaing di tingkat global,” ujarnya.

Kisai Entertaiment selama hampir 7 tahun telah memproduksi lebih dari 75 judul webtoon global yang hampir seluruh produksinya dikerjakan oleh talenta-talenta berbakat dari dalam negeri.

Tessa menegaskan, langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat industri kreatif Indonesia, sekaligus mendorong penciptaan Intellectual Property (IP) original yang mampu bersaing di pasar internasional. Dengan semakin berkembangnya industri webtoon, dukungan terhadap kreator lokal menjadi kunci agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pemain utama dalam industri ini.

“Webtoon dan komik digital berkembang karena passion para kreator. Melalui program ini, kami ingin memberikan lebih dari sekadar dukungan finansial—yaitu edukasi dan peningkatan keterampilan yang memungkinkan mereka berkembang secara profesional dan bisnis. Tujuan akhirnya adalah menciptakan studio kreatif yang sustainable dan mampu bersaing di tingkat global,” pungkasnya.

Bersama YLAB Academy, Kisai menargetkan 500 kreator profesional baru dalam 5 tahun yang dapat menyumbang potensi ekspor jasa kreatif lebih dari US$2 juta per tahun, baik melalui produksi Kisai Entertainment maupun upaya mandiri para kreator lulusan webtoon academy.

Pada peluncuran KY Academy hadir CEO YLAB Academy, Kim Daewook serta kreator webtoon Korea Selatan, Kim Dallim, yang sukses membuat webtoon Lucky Romance dan juga diadaptasi menjadi K-Drama. Sederet bintang tamu dari industri webtoon Indonesia juga hadir, seperti Ardi & Aina, talent dari Kisai Entertainment, Sihanjir dan Maghfirare.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version