Membahas teknologi yang terus berkembang tidak akan pernah ada habisnya. Perkembangannya membawa kita menuju dunia yang tidak pernah bisa dibayangkan sebelumnya. Teknologi menghadirkan revolusi industri, mengubah kebiasaan, aktivitas dan kebutuhan masyarakat dari masa ke masa. Tantangannya? Tentu saja perubahan teknologi akan mendisrupsi apa pun dan siapa pun yang tidak siap mengikuti derasnya arus.
Dalam 365 hari pengabdian Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, peningkatan kapabilitas digital dan pemanfaatan teknologi untuk kemajuan ekonomi nasional menjadi salah satu agenda yang diusungnya. BUMN dituntut agar mampu adaptif dan mampu meningkatkan kompetensi digitalnya agar mampu bicara banyak, tidak hanya di dalam negeri tapi juga di ranah global.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang melanda seluruh penjuru dunia, memaksa orang untuk memanfaatkan teknologi digital untuk beraktivitas. Agenda fisik seperti belajar, bekerja dan bermain kini banyak dilakukan secara virtual melalui aplikasi-aplikasi video conference maupun video streaming, atau pembayaran yang dilakukan secara tunai dilakukan secara cashless.
Pada suatu kesempatan Erick pernah mengatakan bahwa 75% CEO perusahaan besar dunia menilai digitalisasi menjadi hal yang tidak terelakkan saat ini (karena Covid-19) dan di masa depan, karenanya kita harus adaptif.
Karena itu, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, TelkomGroup telah siap untuk menjawab tantangan tersebut. Upaya Telkom dalam bertransformasi menuju perusahaan telekomunikasi digital ditunjukkan dengan komitmen untuk fokus pada 3 domain bisnis, yaitu digital connectivity, digital platform,dan digital services.
Hingga tengah tahun 2020, melalui program Indonesia Digital Network, TelkomGroup menghadirkan konektivitas secara masif dengan menggelar 165.805 km atau setara 4 kali keliling bumi jaringan tulang punggung fiber optic yang menyambungkan Sabang sampai Merauke ke Eropa dan Amerika Serikat. Seluruh infrastruktur kabel optik TelkomGroup juga telah menjangkau 489 Ibu Kota Kabupaten (IKK). Kemudian infrastruktur lainnya seperti 228 ribu BTS Telkomsel yang menjangkau 99% populasi, 3 satelit, dan 22 data center.
Tak hanya terus memperkuat posisinya sebagai market leader pada domain digital connectivity dengan menghadirkan layanan berkualitas dengan jangkauan terluas, Telkom juga juga mengakselerasi domain digital platform dengan cara mengembangkan layanan data center & cloud pada tahap awal untuk kemudian menyediakan smart platform di atasnya sebagai enabler berbagai layanan dan solusi ICT. Ada beberapa platform digital yang telah dikembangkan Telkom dan dimanfaatkan instansi/korporasi untuk mendukung aktivitas bisnisnya, di antaranya Antares, BigBox Big Data dan BigBox Developer API (Aplication Programming Interface).
Antares merupakan platform IoT (Internet of Things) yang menyediakan fitur data storage, device management, dan provisioning untuk memudahkan pengembangan ide-ide IoT. BigBox Big Data adalah solusi penerapan platform dan analisis big data untuk menghasilkan pemahaman mendalam (insight) yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan operasional perusahaan. Sedangkan BigBox Developer API merupakan platform yang menyediakan API siap pakai yang dapat membantu developer atau perusahaan yang akan mengembangkan bisnis baru dengan fokus Time to Market.
Untuk mengakselerasi bisnis digital platform seperti edge computing, 5G services, blockchain dan kebutuhan masa depan lainnya, Telkom juga tengah membangun Telkom HyperScale Data Center (HDC), yaitu data center skala besar berstandar global dengan sertifikasi tier 3 dan 4. Kehadiran Telkom HDC yang memiliki spesifikasi, fasilitas, dan service level terbaik, melengkapi 22 data center yang sudah ada sehingga TelkomGroup semakin mengukuhkan diri sebagai market leader bisnis data center.
Melalui dukungan secara sinergis oleh digital platform dan digital connectivity yang telah dibangun, selanjutnya produk-produk digital service akan dikembangkan secara selektif, termasuk melalui akuisisi maupun kemitraan, demi memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan. Telkom mengembangkan berbagai produk dan layanan digital yang ditujukan untuk beragam segmen baik Business to Consumer (B2C) maupun Business to Business (B2B), yang terdiri dari Games, e-Commerce, Video TV, e-Health, e-Education, Logistic Solution, dan Financial Solution.
Tidak hanya dalam konteks bisnis, TelkomGroup yang juga memiliki kapabilitas digital juga mendukung Pemerintah dalam hal penanganan Covid-19. Melalui pemanfaatan big data, Telkom mendukung inisiasi Kementerian BUMN dengan menyediakan dashboard digital information management untuk memonitoring dan bahan pengambilan keputusan Satgas Penanganan Covid-19 dalam hal mencegah dan menangani pandemi di Indonesia. Selain itu, TelkomGroup juga membangun infrastruktur internet di berbagai lokasi penting seperti Wisma Atlet Kemayoran yang kini menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.
Meskipun saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19, misi Pemerintah mewujudkan visi Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong harus tetap berjalan. Karena itu, 365 hari kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN adalah langkah awal yang mantap untuk melanjutkan tahun-tahun berikutnya hingga masa baktinya usai pada 2024 mendatang.