Tidak terasa, bulan Oktober lalu satu tahun sudah pengabdian Erick Thohir dalam mengawal terwujudnya salah satu misi Presiden RI Joko Widodo untuk menciptakan ekonomi Indonesia yang produktif, merata, dan berdaya saing. Selama 365 hari menjabat sebagai menteri BUMN, setidaknya ada lima prioritas kerja yang dicanangkan, di mana peningkatan investasi menjadi salah satu arahan penting Erick kepada jajaran BUMN. Menurutnya jika ingin bertahan dan memenangkan persaingan maka BUMN harus melakukan mampu mengoptimalkan nilai aset dan menciptakan ekosistem investasi yang sehat.
Hal ini seolah menjadi reminder bagi seluruh BUMN, termasuk bagi TelkomGroup. Mengikrarkan diri untuk bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, tentunya TelkomGroup memandang ini bukan suatu target yang main-main. Investasi yang berkelanjutan menjadi sebuah kunci penting untuk menjalankan transformasi tersebut, khususnya dalam mendukung tiga hal yang menjadi fokus bisnis digital perusahaan saat ini, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services.
Sebagai perusahaan telekomunikasi yang leading di Indonesia, TelkomGroup memiliki cakupan inftastruktur dan konektivitas yang tersebar hingga pelosok Indonesia. Berbagai moda telekomunikasi di darat, laut hingga udara dibangun untuk mendukung pemerataan akses informasi dan mewujudkan digitalisasi Indonesia. Ini membuat Telkom terus gencar membangun infastruktur secara kontinyu baik fixed maupun mobile broadband demi memastikan akses layanan yang andal dapat dirasakan dengan kualitas yang sama tidak hanya di Indonesia tapi juga mancanegara.
Selain terus membangun digital connectivity TelkomGroup juga tengah fokus menggenjot bisnis digital platform seperti big data dan Internet of Things (IoT) yang diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pelanggan, khususnya pelanggan korporasi dalam menunjang aktivitas bisnisnya. Adapun digital platform lain yang telah dikembangkan Telkom, antara lain Data Center, Cloud Services, Artificial Intelligence, Security, dan Payment/Blockchain.
Pada Juli 2020, TelkomGroup melakukan groundbreaking data center skala besar berstandar global dengan sertifikasi tier 3 dan 4. Telkom HyperScale Data Center (HDC), yang memiliki spesifikasi, fasilitas, dan service level terbaik dengan 99,995% uptime dan fully redundant infrastructure. Ini tentunya memantapkan langkah Telkom menjadi digital telco dengan memperkuat fondasi bisnis digital di masa depan, khususnya untuk domain digital platform.
Telkom HyperScale Data Center memiliki banyak kelebihan, khususnya dalam hal ketersediaan connectivity dan coverage terluas di seluruh Indonesia, terhubung dengan access network milik TelkomGroup baik domestik maupun mancanegara, world class facilities, carrier neutral, dan multi services untuk network provider lain. Dengan kehadiran data center ini, TelkomGroup siap dan mampu untuk mengakomodasi kebutuhan mendatang, seperti edge computing, 5G services, blockchain, dan kebutuhan masa depan lainnya.
Dalam hal digital services, TelkomGroup tengah gencar mendorong pengembangan aplikasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, baik melalui program Amoeba dan Indigo. Kedua program tersebut merupakan Innovation Lab Telkom untuk mendorong pertumbuhan industri digital melalui program-program Inkubasi dan Akselerasi Startup Digital eksternal (Indigo) dan karyawan (Amoeba), mulai dari tahap pra-ideation hingga ke akses pendanaan.
Selain itu, untuk mendukung pengembangan ekosistem digital, TelkomGroup telah membentuk anak perusahaan modal ventura yang diberi nama MDI Ventures yang bergerak pada investasi di perusahaan digital (startup) yang memiliki pertumbuhan bisnis dan valuasi yang pesat. MDI menyediakan modal tahap awal (seed capital) hingga modal untuk pertumbuhan (growth capital) bagi perusahaan-perusahaan startup skala kecil dan menengah di Asia Tenggara maupun Global.
MDI telah berinvestasi di 43 perusahaan dari 12 negara dan menjadi perusahaan modal ventura korporasi multidana terbesar di Indonesia, dengan aset kelolaan lebih dari USD790 juta. Belum lama ini, MDI telah mengumumkan penyaluran dana investasi baru sebesar USD500 juta untuk mendukung pengembangan startup dan mengembangkan kapabilitas digital perusahaan. Ini merupakan kelanjutan dari investasi sebelumnya senilai USD100 juta yang telah dikucurkan sejak tahun 2016, dalam rangka penguatan kapabilitas digital sekaligus berinvestasi di industri digital yang tengah mengalami pertumbuhan bisnis dan valuasi yang meningkat pesat. Investasi yang dilakukan melalui MDI diharapkan tidak hanya untuk meraih profit tapi juga untuk creating synergy value dengan TelkomGroup demi meningkatkan kapabilitas digital dan keberlangsungan perusahaan hingga masa mendatang.