Sebagai upaya memperluas jaringan tulang punggung pita lebar yang menghubungkan Ibu Kota/Kabupaten (IKK) di pulau-pulau terluar dan terpencil, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usaha PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra) berhasil mengintegrasikan serta melaksanakan loading traffic link segmen Larantuka – Kalabahi – Atambua pada awal pekan lalu.
Pengintegrasian dan loading traffic link tersebut menandai telah selesainya penggelaran kabel optik (kabel laut dan terestrial) Sistem Komunikasi Kabel Laut Aceh, Sibolga, Batam, Larantuka (SKKL ASBL) dengan total panjang mencapai 770 km yang menghubungkan 5 segmen link SKKL, yaitu Sabang dengan Aceh (44 km), Simeleu dengan Bakongan (142 km), Sibolga dengan Nias (156 km), Larantuka dengan Atambua (354 km), dan Batam dengan Tanjung Balai Karimun (73 km).
Direktur Network & IT Solution Telkom, Zulhelfi Abidin menyampaikan bahwa pembangunan SKKL ASBL juga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan TelkomGroup, khususnya di wilayah Timur Indonesia. “Selain untuk menghubungkan kota-kota yaitu Sabang, Simelue, Kalabahi, Gunung Sitoli, dan Tanjung Balai Karimun, penggelaran SKKL ASBL juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas traffic pelanggan dan meningkatkan kualitas layanan TelkomGroup di wilayah Nusa Tenggara Timur,” jelas Zulhelfi.
Zulhelfi melanjutkan, dengan telah tergelarnya SKKL ASBL, TelkomGroup berharap mampu mempercepat pemerataan akses telekomunikasi ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk ibu kota/kabupaten di daerah pelosok. “Saat ini, TelkomGroup tengah membangun jaringan pita lebar yang menjangkau 457 IKK di seluruh Indonesia, dan akan terus berupaya untuk dapat menghubungkan seluruh ibukota kabupaten di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan komitmen Telkom untuk membangun masyarakat digital Indonesia sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia”, demikian pungkas Zulhelfi.
Leave a Reply