youngster.id - Persoalan sampah plastik merupakan masalah serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Untuk itu upaya untuk mengendalikan kemasan plastik terus bergulir. Salah satunya melalui gerakan yang digelar Coca-Cola yaitu Plastic Reborn.
Claudia Lorenzo, President ASEAN Business Unit The Coca-Cola Company dalam sambutannya mengungkapkan, The Coca-cola Company memiliki komitmen yang kuat mewujudkan visi World Without Waste melalui tiga pilar yaitu Design, Collect & Partner. Di Indonesia, Coca-Cola menerapkan visi World Without Waste melalui inisiatif PLASTIC REBORN yang akan menjadi payung dalam berbagai inisiatif keberlanjutan dalam penanganan sampah plastik.
“Ini adalah strategi untuk membangun ekosistem circular economy, salah satunya di Indonesia. Kami meyakini bahwa target World Without Waste di tahun 2030 dapat tercapai dengan baik,” kata Claudia pada peluncuran Plastic Reborn 2.0, Rabu (17/7/2019) di Hotel Pullman Jakarta Pusat.
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dari Coca-Cola, hari ini Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) bersama Ancora Foundation meluncurkan “PLASTIC REBORN 2.0”. Ini sebuah lanjutan dari program kolaborasi yang mendorong terbangunnya ekosistem circular economy termasuk terbentuknya “market place” yang lebih efisien untuk sistem persampahan dan daur ulang di Indonesia.
Dalam PLASTIC REBORN 2.0 adalah mengajak dan membina talenta-talenta muda – penggiat sampah Indonesia untuk berkolaborasi menghasilkan solusi pengumpulan limbah kemasan yang berorientasi pada penggunaan teknologi, dengan pendekatan unik akselerasi bisnis berbasis limbah.
Ancora Foundation telah mengidentifikasi dan menyeleksi 20 organisasi yang berfokus pada pemanfaatan teknologi dalam hal sistem pengumpulan dan recycling sampah di Indonesia untuk dapat masuk ke dalam PLASTIC REBORN 2.0.
“Tidak mudah bagi kami dan CCFI dalam menyeleksi proposal yang masuk dari para penggiat sampah di Indonesia. Setelah melalui beberapa tahap, kami memutuskan bahwa Clean Up, Mall Sampah dan Gringgo merupakan 3 (tiga) startup terpilih dengan proposal bisnis terbaik yang akan bersama-sama menjalankan kolaborasi di PLASTIC REBORN 2.0,” kata Ahmad Zakky Habibie, Chief Operating Officer Ancora Foundation.
PLASTIC REBORN 2.0 memberikan hibah (grant) kepada tiga startup terpilih sebesar total US$250 ribu. Dana tersebut akan dimanfaatkan oleh ketiga startup terpilih untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan serta mengembangkan model bisnis dalam hal sistem pengumpulan dan pemrosesan limbah yang lebih baik. Selain itu, program ini juga memfasilitasi para startup untuk mengikuti program akselerasi bisnis melalui kegiatan lokakarya dan bimbingan dari para mentor profesional serta mengembangkan jaringan bisnis mereka melalui Coca-Cola Foundation dan Ancora Foundation.
Triyono Prijosoesilo, Public Affairs and Communications Director Coca-Cola Indonesia pada acara peluncuran program PLASTIC REBORN 2.0 hari ini menjelaskan, melalui ‘PLASTIC REBORN 1.0’, kami mempelajari bahwa dasar pengelolaan sampah yang berkelanjutan adalah pengumpulan limbah kemasan (waste collection) yang tepat.
“Ini yang menjadi prinsip utama dalam ‘PLASTIC REBORN 2.0’. Sehingga yang akan menjadi fokus utama dari ‘PLASTIC REBORN 2.0’ adalah kolaborasi dari para startup penggiat sampah yang akan bersinergi untuk membangun “market place” yang lebih efisien untuk sistem persampahan dan daur ulang,” kata Triyono.
Dia mengungkapkan, melalui PLASTIC REBORN 1.0, Coca-Cola telah berhasil mengedukasi lebih dari 4,300 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Disamping itu, Coca-Cola juga memfasilitasi pengumpulan botol kemasan plastik minuman di lebih dari 100 titik sekolah & Universitas di kawasan Jakarta dan Bekasi.
Hasil pengumpulan itu kemudian dikelola dan diproses menjadi tas serbaguna bernilai komersial yang diharapkan dapat turut mendorong terciptanya praktik pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan melalui pendekatan Recyling–Upcyling yang diintegrasikan dengan pendekatan circular economy.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post