youngster.id - Ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia semakin kondusif, perluas peluang kreator lokal untuk naik kelas terus terbuka. Untuk itu MarkerFest bersama Tokopedia mendorong creator lokal jadi brand nasional yang mendunia.Hal itu yang ingin diwujudkan dalam gelar MarkerFest Ciy Big Bang yang digelar di Bandung.
Sebanyak 30 kreator lokal dari kota Paris van Java ini berkesempatan untuk menjual dan mempresentasikan ide uniknya kepada masyarakat pada festival yang berlangsung 4-5 Agustus 2018 di Lapangan Pussenif, Bandung.
William Tanuwijaya selaku Chairman MakerFest 2018 menjelaskan bahwa hadirnya Makerfest diharapkan dapat mendorong UMKM, khususnya kreator lokal, agar mampu semakin naik kelas.
“MakerFest hadir sebagai panggung online dan panggung offline bagi para kreator Indonesia untuk merealisasikan dan mengembangkan ide usaha kreatif mereka. Kami berharap ajang ini mampu berkontribusi terhadap penciptaan ekosistem bisnis yang lebih kondusif, sehingga lebih banyak lagi usaha kecil yang dapat tumbuh menjadi industri lalu dari industri menjadi brand-brand masa depan Indonesia yang mendunia,” kata William dalam keterangannya, Minggu (6/8/2018).
Dikenal sebagai salah satu kota kreatif Indonesia, pertumbuhan usaha di Bandung menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Berdasarkan data Sensus Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, jumlah usaha/perusahaan tercatat sebanyak 343.938 unit usaha di Bandung, meningkat lebih dari 20% dari jumlah usaha/perusahaan tahun 2006 yang sebanyak 283.518 unit perusahaan.
Dilihat berdasarkan skala usahanya, Usaha Mikro Kecil (UMK) mendominasi aktivitas ekonomi di Kota Bandung dengan jumlah tenaga kerja mencapai 65,94%. Perkembangan jumlah penduduk dan tumbuhnya bisnis online turut memberikan andil meningkatnya aktivitas ekonomi di Kota Bandung beberapa tahun belakangan. Mengacu data Tokopedia, pertumbuhan seller di Bandung mencapai 2x lipat sejak 2017. Produk kreatif fashion seperti sepatu (sneakers, boots & flat shoes), kaos, dan tas (backpack & tas selempang) masih menjadi produk yang paling banyak dijual dan dicari di Bandung. Data tersebut memperlihatkan bahwa masih terdapat peluang besar bagi kreator Bandung untuk mengoptimalkan pemanfaatan platform penjualan online dalam memulai dan mengembangkan bisnisnya.
“Usaha clothing yang saya dan teman-teman miliki berawal dari ketidaksengajaan. Berawal dari ketertarikan pada desain, kami mencoba mengaktualisasikan hasil kesenian ini ke dalam produk yang kami hadirkan. Tidak menyangka bisa mendapatkan respon positif dari pasar. Ini semua tidak akan terjadi jika kita tidak berani memulai,” kata Arifin Windarwan co Founder UNKL347 salah satu kolaborator MakerFest 2018 Bandung.
UNKL347 dikenal sebagai salah satu pelopor dalam industri clothing line di Bandung dengan desainnya yang bertema subculture anak muda.
“Kini semakin banyak peluang-peluang bisnis yang terbuka untuk dimanfaatkan seiring dengan adanya perkembangan teknologi. Semoga melalui MakerFest, semakin banyak kreator lokal yang terdorong untuk memulai dan mengembangkan usahanya, sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap masyarakat,” katanya lagi.
MakerFest akan dilanjutkan di Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Di setiap kota, ajang ini akan memberikan edukasi dan pendampingan usaha sehingga kreator lokal mampu lebih siap menghadapi berbagai peluang dan tantangan, termasuk dalam hal strategi bisnis, branding, pemasaran dan permodalan.
Di puncak acara MakerFest 2018 pada Desember mendatang, tiga kreator lokal terbaik dari Bandung dan sekitarnya akan berkompetisi dengan 21 kreator lokal terpilih dari kota-kota lainnya. Mereka akan memperebutkan hadiah utama berupa modal usaha sebesar Rp 1 miliar, juga pendampingan usaha dalam bentuk konsultasi branding dan marketing campaign, kolaborasi eksklusif dengan pelaku industri kreatif nasional, serta akses ke pameran dan jalur distribusi internasional.
STEVY WIDIA
Discussion about this post