youngster.id - General Data Protection Regulation (GDPR) mulai diberlakukan di Eropa. Meski belum berdampak langsung, para pelaku usaha di seluruh dunia termasuk di Indonesia harus mempersiapkan diri terkait dengan regulasi perlindungan data pribadi. Termasuk juga para pelaku startup.
Pemberlakuan GDPR ini membawa standar baru dalam mengelola perlindungan privasi dan data. Salah satu elemen penting dalam mewujudkan upaya ini adalah bagaimana menerapkan tindakan-tindakan terkait upaya perlindungan privasi sejak proses pembangunan sistem perlindungan data ini dimulai — alih-alih hanya sekadar melakukan penambalan-penambalan begitu serangan terhadap privasi data terjadi.
“Bagi perusahaan yang bergerak di bidang penciptaan produk-produk baru, yang kemudian melakukan implementasi pasca dibangunnya diaplikasi-aplikasi baru, sudah semestinya bila membangun keamanan privasi menjadi jantung dari setiap upaya-upaya strategis yang mereka lakukan,” papar Laksana Budiwiyono, Country Manager Trend Micro Indonesia, kepada media Rabu (6/6/2018) di kantornya, The Plaza Tower, Jakarta.
Menurut dia sejumlah industri yang akan segera terkena dampak dari pemberlakuan GDPR di Eropa diantaranya industri perbankan, penerbangan, layanan publik dan industri kesehatan. “Pasalnya aturan GDPR ini berlaku bagi semua organisasi atau badan usaha apapun dan yang berlokasi di belahan dunia mana pun yang memegang data personal penduduk Uni Eropa. Sebuah perusahaan yang berbasis di Asia misalnya, selama mereka mengumpulkan, menggunakan, dan memroses data-data personal penduduk Uni Eropa maka akan dikenakan peraturan yang sama. Termasuk juga pelaku usaha rintisan atau startup,” jelas Chairman Cloud Security Alliance Indonesia ini.
Dia juga mengatakan, upaya-upaya yang ditempuh dalam mewujudkan kelaikan ini membawa tantangan tersendiri bagi perusahaan, baik itu di sisi finansial, kultural, maupun secara organisatoris, terutama bagaimana mewujudkan bahwa dalam pelaksanaannya, proses tersebut dapat berjalan selaras dengan setiap gol yang hendak dicapai bisnis. Hal ini, di lain pihak, justru menjadi peluang besar bagi perusahaan, bahwa nantinya, ujung dari proses ini adalah terbangunnya nilai korporasi maupun brand value yang makin kokoh dan meroket.
Dengan diberlakukannya GDPR, Trend Micro Incorporated, selaku penyedia solusi keamanan siber terkemuka dunia, mendorong pelaku bisnis di Indonesia untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memahami isu terkait kepatuhan terhadap aturan kelaikan keamanan data.
“Pendekatan keamanan melalui upaya pencegahan penting untuk dilakukan agar terhindar dari kemungkinan-kemungkinan buruk akibat bobolnya privasi data. Terlebih, supaya terhindar dari sanksi dan denda yang substansial, perusahaan wajib menempuh setiap upaya keamanan strategis dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Laksana menegaskan, perusahaan yang berbasis di Amerika dan Jepang dan telah beroperasi selama 30 tahun telah menerapkan pendekatan teknologi keamanan XGen™ optimalkan solusi-solusi keamanan siber Trend Micro dalam menghadapi setiap ancaman keamanan, baik di masa kini dan masa datang, sesuai kebutuhan bisnis.
“Pendekatan keamanan dengan teknologi XGen™ yang mampu mengoptimalkan solusi-solusi keamanan siber milik kami dalam upaya menghadapi setiap ancaman keamanan, baik itu untuk perlindungan data karyawan, data di cloud, maupun di infrastruktur IT korporasi, baik di masa kini maupun masa datang, sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka,” tegasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post