youngster.id - Pencipta bisnis rintisan Antler, mengumumkan 55 pendiri terpilih yang akan mengikuti program perdana Antler pada tanggal 2 Juli 2018. Sebagai kelompok yang beragam dan internasional, angkatan pertama Antler dipilh dari 23 negara dan setiap benua di dunia, termasuk Indonesia.
Dalam siaran pers, Senin (25/6/2018) disebutkan, lebih dari 1.500 pendaftar mengirimkan data diri pada Antler. Mereka kemudian melalui proses penilaian yang seksama. Ada 250 usahawan inspiratif dipilih untuk menyertai tahapan wawancara dengan tim kepemimpinan Antler, di mana setiap pendiri harus mengikuti dua hingga tiga wawancara sebelum seleksi akhir. Proses yang ekstensif ini berlangsung dalam jangka waktu 2,5 bulan, dengan tingkat penerimaan 3.5% – setara dengan banyak sekolah bisnis terkemuka di dunia.
Sebagai kelompok yang beragam dan internasional, angkatan pertama Antler terdiri dari para individu paling berbakat dari 23 negara dan setiap benua di dunia, termasuk Singapura, India, Indonesia, Estonia, Rwanda, Italia, Prancis dan Kazakhstan. Para pendiri berasal dari berbagai macam latar belakang dan pengalaman, masing-masing dengan keterampilan tersendiri. Dengan berbagai macam industri dan latar belakang, keahlian mereka berkisar antara kimia terapan, litbang struktural, rekayasa biomedis hingga teknologi pendidikan, e-commerce, pemasaran, konsultasi UX dan identitas serta ruang privasi.
Meskipun baru tahap awal, sudah ada pembicaraan tentang pengembangan produk-produk hebat yang akan berdampak positif dan mengisi kekosongan di kelompok-kelompok pasar sasaran spesifik. Beberapa gagasan menonjol di antaranya meliputi pengembangan energi
alternatif yang bersih dan berkelanjutan, teknologi jaringan untuk game multiplayer, penanganan masalah lalu lintas drone otonom, dan solusi CRM bagi para agen real estate. Aspirasi ini merupakan cerminan pengembangan ekosistem teknologi, dan tuntutan untuk memecahkan sebagian masalah yang paling mendesak di dunia dengan penggunaan teknologi.
Dari 55 pendiri ada tiga dari Indonesia. Yang pertama ada Ranggaswara Prasetya yang saat ini menjadi Kepala Produk di pasarmicrolending lokal. Rangga telah membantu membangun produk GO-JEK yang meliputi GO-TIX(tiket Acara & Bioskop), GO-FOOD (Pengiriman makanan), GO-MART (Pengiriman barangkebutuhan sehari-hari) dan GO-POINTS (Program loyalitas).
Lalu Wilson Santoso, ahli pasar pertumbuhan khusus yang juga merupakan bagian dari tim rekanan pendiri Uber di Indonesia pada tahun 2014. Wilson telah mengembangkan usaha dan memimpintim ratusan orang, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pasar yang berkembang diAsia Tenggara dan India. Saat ini beliau adalah seorang analis penuh semangat, membangunpapan instrumen dan playbook, dan menyumbangkan keahliannya untuk ruang Fintech.
Kemudian Wisnu Nugrahadi, Manajer Operasi Senior di GO-JEK. Beliau adalah personel termuda yang dipromosikan ke manajer senior dan memainkan banyak peranan di perusahaannya, di antaranya membangun tim operasi dan proses bisnis menyeluruh dari nol untuk GO-LIFE.
Dia mengawasi akuisisi 7.000+ penyedia layanan untuk banyak produk dan memimpin usaha ekspansi di 11 kota, sehingga GO-LIFE menjadi aplikasi gaya hidup nomor satu di Indonesia. Wisnu juga menjalankan usaha rintisan alih daya proses bisnis atau BPO (business process outsourcing) yang berfokus pada layanan pelanggan dan akuisisi penjualan/pasokan di berbagai industri di Indonesia.
Melalui program ini Antler menegaskan, pihaknya akan membantu para individu berbakat ini menemukan rekan pendiri dan tim inti yang tepat dan menghubungkan mereka ke jaringan mentor yang luas yang terdiri dari para pakar bisnis global dan akademisi pada awal program. Para peserta terpilih akan terlibat dalam berbagai sesi ideasi bisnis, lokakarya, tantangan, dan hackathon, sebelum membentuk tim pendiri mereka berdasarkan kepentingan yang selaras, kumpulan keterampilan pelengkap, dan gagasan bisnis.
Bekerja sama erat dengan tim Antler, penasihat dan mitra ventura, tim rekanan pendiri akan berfokus pada usaha mengatur perusahaan mereka, membuat produk pertama, mendapatkan pelanggan pertama dan mengembangkan hak kekayaan intelektual dan paten. Pada saat yang sama, para pendiri ini akan mempelajari berbagai keterampilan penting seperti manajemen produk, validasi pelanggan, pemasaran dan komunikasi, dan penggalangan dana.
Pada akhir program lima bulan tersebut, tim rekanan pendiri akan menyajikan usaha mereka kepada sekelompok investor terkemuka untuk mendapatkan modal awal untuk perkembangan selanjutnya. Para rekanan pendiri Antler akan menerima dukungan berkesinambungan, termasuk pengenalan ke pasar dan investor AS serta kunjungan tahunan, bahkan sesudah mereka lulus dari program tersebut.
STEVY WIDIA
Discussion about this post