youngster.id - Aplikasi media sosial untuk permasalahan kota, Qlue sudah diadopsi beberapa negara di kawasan ASEAN dan Amerika Latin.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Qlue, Rama Raditya menjelaskan, negara luar tersebut menghubungi pengelola Qlue dan meminta aplikasi itu diadopsi di wilayah mereka.
“Mereka dasarnya memang siap. Yang saya lihat, negara luar memang lebih siap dari Indonesia,” ungkap Rama baru-baru ini. Menurut dia, nantinya konten Qlue yang diadopsi di negara ASEAN dan Amerika Latin akan menyesuaikan dengan kebutuhan pemerintah setempat.
Sejauh ini di Tanah Air, Qlue sudah hadir di lebih dari 10 kota di Indonesia, padahal mereka menginginkan seluruh kota dan kabupaten di Tanah Air setidaknya bisa menggunakan sistem pelaporan lokal tersebut.
Pemerintah Provinsi DKi Jakarta merupakan salah satu pengguna dan pengadopsi Qlue. Secara umum Qlue memberikan kemudahan bagi warga DKI untuk melaporkan, mengeluhkan terkait fasilitas umum dan pelayanan publik. Namun Qlue juga bisa dimanfaatkan untuk melaporkan hal yang bagus di lingkungan DKI Jakarta.
Meski berperan sebagai aplikasi media sosial pelaporan warga, Qlue dikemas dengan fitur yang menarik. Terdapat fitur chatting, avatar, sampai tawaran poin yang bisa ditukarkan untuk hadiah.
Saat pengguna telah terdaftar sebagai anggota Qlue, maka tampilan dinding Qlue, mirip Facebook. Namun postingan yang muncul di dinding Qlue berupa laporan warga. Terdapat kategori laporan, yaitu melaporkan ke lembaga pemerintah, entitas swasta atau membuat topik forum yang sesuai dengan minat pengguna.
STEVY WIDIA
Discussion about this post