youngster.id - Program ASEAN Cyber Wellness Training of Tutors (CWTOT) 2017 menghasilkan sebuah panduan di dunia siber bagi anak-anak sekolah dasar dan menengah yaitu ASEAN Cyber ABC.
Kepala Pusat Cyber Security Center ITB, Yusep Rosmansyah mengatakan ASEAN Cyber ABC ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi anak-anak untuk mencapai cyber wellness.
“ASEAN Cyber ABC ini diharapkan menjadi panduan agar anak-anak menjadi warganet yang baik, di mana end user nya adalah anak SD dan SMP. ASEAN Cyber ABC sendiri merupakan penyederhanaan 3 aspek yaitu cyber awareness, cyber building dan cyber character,” ungkap Yusep yang dilansir laman Kominfo baru-baru ini.
Program ASEAN CWTOT berlangsung pada 6-8 Juli 2017 di Cyber Security Center ITB Jatinangor Jawa Barat. Yusep menjelaskan bahwa Cyber Awareness merupakan bentuk kesadaran agar kita lebih mengetahui apa itu cyber world, aktivitas apa saja yang ada di dalamnya beserta ancaman dan bahayanya.
Sedangkan Cyber Building merupakan bentuk hard skill untuk membekali anak kita dalam beraktivitas di dunia siber. “Kita berharap anak-anak kita mampu menjadi warganet aktif dalam mengembangkan konten dan membuat coding, sehingga industri kreatif kita bisa ikut berkembang,” tambah Yusep.
Untuk Cyber Character sendiri lebih ke arah soft skill dimana bahasannya lebih kepada bagaimana antisipasi dan konsekuensi yang muncul dari cyber bullying.
Yusep yang juga menjadi Ketua Panitia ASEAN Cyber Wellness Training of Tutors (CWTOT) 2017 dan Indonesia Cyberkids Camp 2017 berharap ASEAN Cyber ABC bisa menjadi guideline yang berguna bagi semua anggota ASEAN dan bisa dimanfaatkan para guru untuk menjadikan siswanya jadi warganet yang baik dan mampu mencapai cyber wellness.
Berbarengan dengan ASEAN CWTOT 2017 diselenggarakan juga Indonesia Cyberkids Camp (ICC) 2017 di Cyber Security Center ITB Jatinangor, Sabtu (8/7/2017). ICC 2017 ini merupakan lomba kreativitas TIK di dunia siber untuk menjadi warganet terbaik. Peserta Indonesia Cyberkids Camp 2017 berjumlah 47 orang yang merupakan siswa SD berusia maksimal 12 tahun.
Pada perlombaan tersebut peserta ICC 2017 ini mengikuti programming marathon yaitu lomba membuat aplikasi/animasi/game Scratch secara mandiri selama 3 jam dengan sebuah topik yang ditentukan secara acak.
Juri memutuskan tiga pemenang pada Indonesia Cyberkids Camp 2017 yaitu Jasmine Nurul Izza Bachtiar dari SD Highscope Indonesia Bintaro sebagai juara 1. Lalu Alya Laksmi Kamillah dari SD Cerdas Muthahhari Bandung, juara 2 dan M. Rakha Rasyadi Rafli dari SD Alam Bambu Item Bogor juara 3.
Nantinya Juara 1 dan 2 Indonesia Cyberkids Camp 2017 ini akan menjadi delegasi Indonesia ke Asean Cyberkids Camp 2017 di Manila pada tanggal 19-21 Juli 2017.
STEVY WIDIA
Discussion about this post