youngster.id - Meskipun istilah data science baru diciptakan oleh D.J. Patil dan Jeff Hammerbacher sejak satu dekade lalu, menurut glassdoor, kini data science (ilmuwan data) telah menjadi bidang pekerjaan terbaik di Amerika Serikat. Bahkan, apabila Anda bekerja sebagai seorang Data Scientist, Anda merupakan salah seorang profesional yang memiliki pekerjaan “paling seksi” di abad ke-21.
Hal inilah yang dipercayai oleh ASEAN Foundation dan SAP SE (NYSE:SAP), yang menjalin kemitraan dan mengadakan ASEAN Data Science Explorers (ADSE) untuk kali kedua. Ajang ini merupakan sebuah kompetisi data analytics yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat ASEAN di tengah-tengah para mahasiswa melalui intervensi literasi digital.
Melalui kompetisi ini, para mahasiswa yang berpartisipasi akan diberkan akses ke data-data ASEAN dan platform SAP Analytics Cloud. Ini adalah sebuah platform yang menampung beragam ide untuk membantu menaikkan isu-isu relevan berdasarkan enam tujuan yang akan berkontribusi untuk cetak biru ekonomi ASEAN 2025 dan komunitas sosio-kultural ASEAN 2025. Enam tujuan tersebut merupakan enam kategori untuk kompetisi ini dan juga merupakan bagian dari United Nations Sustainable Development Goals (UNSDGs).
“Kami tertarik dengan isu financial inclusion di Indonesia karena menyadari bahwa masih banyak orang Indonesia yang belum memiliki akses ke financial institution. Mendapatkan beragam wawasan untuk menyelesaikan isu ini sangat penting, bukan hanya untuk Indonesia, namun juga untuk Negara-negara ASEAN,” kata Febe Rahaleas Epafras, salah satu anggota tim Omotesando yang merupakan runner-up dalam kompetisi ADSE tahun lalu.
ASEAN Foundation dan SAP secara aktif membantu perkembangan generasi muda dalam mewujudkan visi mereka membangun masa depan dengan memanfaatkan data sebagai acuan dalam menyorot isu sosial dan pengajukan solusi untuk menciptakan perubahan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post