youngster.id - Bandung kini memiliki pusat berkumpulnya para pelaku industri kreatif yakni Bandung Creative Hub. Tempat ini diharapkan dapat menampung gagasan dan menghasilkan berbagai kreasi dari para pelaku ekonomi kreatif di Kota Kembang ini.
Bangunan enam lantai dengan total luas 10.000 m2 ini diperkirakan menghabiskan biaya hingga Rp45 miliar untuk pembangunannya dan akan diresmikan pada Mei 2017.
“Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah Kota Bandung yang telah memfasilitasi pembangunan Bandung Creative Hub ini karena sejalan dengan program prioritas Kemenperin dalam mengembangkan industri kreatif sekaligus mengakselerasi ekonomi kreatif nasional,” ucap Airlangga Airlangga Hartarto Menteri Perindustrian dalam keterangan tertulis, Jumat (7/4/2017).
Menperin menyampaikan, pusat industri kreatif serupa juga sudah dibangun di beberapa kota seperti Bali (Bali Creative Industry Center/BCIC), yang dimiliki oleh Kemenperin serta di Batam dan Malang yang didirikan pihak swasta.
“Langkah ini sejalan juga dengan upaya Kemenperin dalam menyiapkan revolusi industri ke-4, dengan basis internet of things. Termasuk yang telah diimplementasikan melalui program e-smart IKM sebagai infrastruktur perdagangan online,” paparnya.
Airlangga optimistis industri kreatif nasional akan tumbuh pesat karena talenta-talenta generasi muda Indonesia sangat potensial.
Adapun fasilitas penunjang yang akan tersedia di gedung ini, antara lain Studio Inovasi (3D Printer, Laser Cutting, dan Textile Printer dll.), Studio Fashion, Studio ICT, Studio Foto/TV, Studio Musik, Studio Keramik, Design Museum, Design Store, Design/Art Library, Art Gallery, Design Studio, Bioskop untuk Film Eksperimental, Classroom, Cafe/Resto, Co-Working Space dan tempat hang out/Study 24 jam.
Airlangga menegaskan, Kemenperin akan memfasilitasi pengembangan talenta tersebut melalui fasilitias pendidikan yang dimiliki, salah satunya dengan program training of trainer (TOT) untuk menghasilkan mentor-mentor yang berkualitas.
Untuk itu, Airlangga meminta pelaku industri kreatif nasional terus melakukan inovasi agar mampu berdaya saing dan meningkatkan nilai tambah produknya sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Seiring iklim startup yang berkembang, nilai bisnis e-commerce di Indonesia saat ini USD18 miliar dan ditargetkan dalam lima tahun akan tumbuh 10 kali lipat,” tegasnya.
Sementara itu, menurut Gati, industri kreatif nasional dinilai telah mampu bersaing di pasar global. Kekuatan ini terletak pada sumber bahan baku yang melimpah dan berkelanjutan, didukung dengan keragaman corak dan desain produk yang berciri khas lokal, serta ditunjang oleh para perajin yang cukup kompeten.
STEVY WIDIA
Discussion about this post