youngster.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan program inkubasi bisnis bagi startup berbasis digital: IDX Incubator. Program ini diharapkan akan mengembangkan startup tidak hanya dari segi produk, namun juga dari segala aspek bisnis.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan bahwa beberapa program yang akan diberikan di IDX Incubator berupa pelatihan (training), bimbingan (mentoring), akses pendanaan (funding access) serta penyelenggaraan acara (event) yang berkaitan, dan startup.
Tahapan pelatihan dari program IDX Incubator antara lain Idea Validation, yaitu peserta akan memvalidasi ide atau proyek yang sedang dirintis menjadi ide atau proyek yang dapat dikembangkan menjadi suatu produk yang memiliki prospek bisnis.
“Kemudian tahapan selanjutnya adalah Product Development, yaitu peserta mengembangkan ide atau proyek yang telah divalidasi menjadi produk yang siap diluncurkan kepada masyarakat, serta tahap Business Development di mana peserta akan diberikan pelatihan untuk membangun bisnis, mengembangkan bisnis, dan pengetahuan tentang Go Public,” kata Tito dalam siaran pers Kamis (23/3/2017) di Jakarta.
Peresmian IDX Incubator dihadiri OJK, Self Regulatory Organization (SRO) dan anak perusahaan, serta pihak-pihak yang telah mendukung program IDX Incubator ini seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Link Net Tbk, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Asosiasi di bidang startup, media massa nasional, serta peserta IDX Incubator yang telah lulus seleksi.
Sebelumnya, BEI juga telah melakukan seremonial Groundbreaking IDX Incubator pada 26 Januari 2017 lalu. Para startup yang bergabung akan dibina secara berkelanjutan sampai menjadi perusahaan yang dapat memonetisasi bisnis mereka dan diharapkan dapat memenuhi persyaratan untuk tercatat di BEI.
Tito menjelaskan, beberapa fasilitas yang disediakan IDX Incubator, antara lain seperti ruang kerja, ruang pelatihan, ruang rapat, ruang istirahat, loker serta akses internet berkecepatan tinggi. Setelah dilakukan seleksi dari 65 startup yang telah mendaftar dalam program IDX Incubator ini, terpilihlah 24 startup.
“Meski demikian, pendaftaran IDX Incubator akan tetap dibuka untuk memberikan kesempatan para startup dari berbagai sektor industri untuk bergabung dengan IDX Incubator,” tukasnya.
Di 2016 lalu, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah startup tertinggi di Asia Tenggara, yakni sekitar 2.000 perusahaan. Jumlah bisnis startup di Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga 6,5 kali lipat menjadi sekitar 13.000 perusahaan pada 2020.
Perkembangan industri digital saat ini akan sangat berpengaruh terhadap PDB Indonesia. Jika target nilai e-commerce di tahun 2020 tercapai hingga Rp130 miliar, maka akan berdampak pada PDB menjadi 9%.
STEVY WIDIA
Discussion about this post