youngster.id - Bekraf Game Prime (BGP) merupakan even game terbesar se Asia Tenggara. Lewat ajang ini masyarakat dapat menyaksikan karya dari para pembuat game lokal termasuk startup lokal di industri gaming.
“Tujuan mengadakan ini (pameran, red) memang ingin mempertontonkan kepada masyarakat di indonesia banyak pembuat-pembuat game lokal termasuk startup startup lokal dan memang mempunyai kualitas sudah layak kami pertontonkan,” kata Selliane Halia Ishak, Plt Sestama Badan Ekonomi Kreatif dalam keterangannya, Jumat (13/7/2018).
Menurut dia, sebagai penyelenggara Bekraf bersama, IDEA Network dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) berharap hajatan ini bisa melebihi pencapaian tahun lalu di mana acara ini memecahkan rekor dengan sukses menyedot pengunjung lebih dari 13.000 orang dari seluruh Indonesia.
“Tugas Badan Ekonomi Kreatif sebenarnya adalah membangun ekosistem ekonomi kreatif. Game adalah salah satu subsektor ekonomi kreatif yang menjadi prioritas saat ini. Selain itu, game bukan hanya sekadar entertainment, melainkan bisa menjadi alat edukasi, periklanan bahkan bisa membantu pengembangan subsektor ekonomi kreatif lainnya,” ungkap Ishak.
Event ini berlangsung mulai 13-15 Juli 2018 ini dibagi dalam dua konsep. Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Business Day memulai perhelatan BGP 2018 dengan konsep seminar menghadirkan para stakeholders industri game tanah air.
Sejumlah tokoh, pakar, dan developer game top mengisi line up sesi B2B ini di hotel Ayana Midplaza, Jakarta. Seperti Wan Hazmer (Founder Metronomik) Lead Game Designer dari Final Fantasy XV, ada juga Elizabeth Galuh, salah satu Project Manager dari Streamline Games Malaysia yang sebelumnya ikut terlibat di pengembangan Street Fighter V dan Marvel vs Capcom Infinite.
Dari sesi tersebut, para developer lokal diharapkan bisa menambah skill dan wawasannya agar produk gamenya bisa bersaing di level global
Pada hari kedua dan ketiga (14-15 Juli), menjadi “ajang main” dengan konsep Business to consumer. Kegiatan ini berlangsung di Balai Kartini, Jakarta dengan konsep pameran aneka jenis game, mulai dari board game (sejenis monopoli, ular tangga) sampai game permainan masa depan yaitu game Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).
Selebihnya, sesi ini menjadi sarana oleh developer lokal untuk memamerkan hasil karya mereka kepada pengunjung sambil berharap mendapat atensi publisher ataupun investor lokal maupun mancanegara. Bekraf Game Prime 2018 juga akan menganugerahkan penghargaan kepada para developer berprestasi dalam berbagai kategori yang telah masuk tahap seleksi sebagai bentuk apresiasi atas usaha memajukan industri game Indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post