youngster.id - Pembinaan ekononi kreatif bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran semua stakeholder yaitu masyarakat luas. Untuk itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) gencar menggelar program untuk anak-anak muda dan kaum ibu.
“Pembinaan dari ekonomi kreatif itu bukan hanya domain dari pemerintah Indonesia saja, tapi kami membutuhkan dukungan dari masyarakat luas. Kami juga melihat sektor startup ini memiliki potensi yang besar dan kita bisa bersaing dengan banyak negara lain,” kata Boy Berawi, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bekraf saat ditemui Youngsters.id Kamis (16/3/2017) di BSD di BSD Green Office Park, Tangerang, Banten.
Di sisi lain, menurut Boy Bekraf juga terus melakukan beberapa program untuk merangsang pertumbuhan ekonomi kreatif digital. Beberapa program ini diperuntukan bagi anak muda dan kaum ibu.
“Kami memiliki Bekraf Developer Day. Ini merupakan tahap pembinaan dan pengembangan startup-startup baru. Kita memberikan pembinaan bukan hanya di bidang technical saja tapi juga managerial sehingga para startup setelah keluar dari back up bisa lebih tanggguh karena kita sudah kasih pengetahuan dan pembinaan supaya mereka bisa menjadi founder-founder yang tangguh dan handal,” ungkapnya.
Menurut Boy, untuk menjaring para pemuda ini Bekraf bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi seperti ITB, UI, Universitas Diponegoro, IKJ, ISI, UGM, dan ITS, untuk membangun pusat penelitian dan pemngembangan ekonomi kreatif.
Selain itu, Bekraf juga menginisiasi program Coding Mom. Program yang dimulai pada tahun 2016 lalu untuk memberdayakan para ibu rumah tangga untuk ikut belajar coding.
Menurut Boy, materi dari Coding Mom akan dibuat sedmikian rupa sehingga para ibu paham mengenai ilmu coding.
“Kami buat Coding Mom ini sedemikian mudah sehingga para ibu-ibu bisa mengerti. Salah satu bukti dari program ini adalah dengan adanya seorang ibu yang menjadi juara kompetisi internasional dari Indosat,” ujarnya.
Setelah itu, mereka juga bekerjasama dengan 10 perusahaan digital yang nantina akan menampung para ibu yang sudah lulus dari wadah ini untuk dipekerjakan sebagai seorang karyawan profesional di perusahaan mereka.
“Kami bekerjasama dengan 10 perusahaan online di Indonesia untuk menyerap lulusan dari Coding Mom ini. Jadi lulusan dari Coding Mom ini sebagian ada yang buka usaha sendiri, ada juga yang bekerja di beberapa perusahaan teknologi,” kata Boy lagi.
Bekraf menginginkan program Coding Mom ini akan menjadi program yang lebih masif lagi. “Program ini mulai di tahun 2016, kita sudah melakukan pilot project di tahun tersebut dan saat ini tengah mencari para mentor karena kita ingin membuat program ini menjadi lebih masif,” tambahnya.
ARIE KUSNANDAR
Discussion about this post