youngster.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendukung gelar Synchronize Festival. Festival musik lintas genre yang bergulir sejak 2016 ini didorong menjadi market hub bagi musisi lokal.
Wakil Kepala Bekraf Ricky Persik mengatakan, dukungan bagi Synchronize adalah bagian dari strategi pemerintah mengembangkan industri musik.
“Musik, sebagai industri dan secara global, sedang mengalami perubahan drastis. Tantangan berubah sehingga kita perlu cara-cara baru untuk menghidupkan kembali atau mengembangkan potensi industri musik ini,” kata Ricky dalam keterangannya Rabu (26/9/2018) di Jakarta.
Menurut dia, tujuan yang hendak dicapai, salah satunya, lewat festival musik ini. Pertama, mereka ingin membawa dangdut menjadi identitas musik nasional bagi pasar musik internasional. Mereka menajamkan konsep dan mempelajari pasar penonton musik di festival ini selama dua tahun terakhir. Kedua, Synchronize hendak didorong sebagai market hub atau pasar yang mampu menghimpun para pelaku industri untuk “belanja”. Misalnya, direktur festival bisa mencari dan menemukan musisi baru.
“Ini gagasan besar, sebuah platform festival yang menghubungkan lintas genre dan generasi, bahkan sekarang sudah mulai lintas sektor, ada kolaborasi dengan sektor kreatif lain seperti Kinosaurus atau Ruang Rupa,” ungkapnya.
Penampil pada festival dipilih berdasarkan tiga kategori besar, yaitu nostalgia, sedang populer, dan pendatang baru. Untuk gelar kali ini akan berlangsung di Gambir Expo Kemayoran selama tiga hari pada 5-7 Oktober 2018. Sebanyak 118 musisi grup/solo akan tampil dalam enam panggung terpisah, dibuka pada sore hari dan berlanjut hingga tengah malam.
“Menurut saya, Synchronize harus jadi hub. Bukan cuma lintas generasi, genre, atau sektor, tetapi juga nantinya, kami berharap, Synchronize bisa menjadi market hub bagi musisi Indonesia untuk pasar internasional juga,” pungkas Ricky.
STEVY WIDIA
Discussion about this post