youngster.id - Pemerintah menginginkan lebih banyak wirausaha guna memperluas kesempatan kerja sebelum periode bonus demografi tiba. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pun mensasar pekerja di bidang kreatif mencapai 17 juta orang pada tahun depan.
Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf Wawan Rusiawan optimistis target penyerapan tenaga kerja pada 2019 tercapai. Fokus pemerintah ialah memunculkan lebih banyak wirausaha di bidang ekonomi kreatif guna mengantisipasi bonus demografi mulai 2030.
“Kami berharap bisa menciptakan pengusaha kreatifnya yang akan menyerap tenaga kerja lebih banyak terutama saat Indonesia memasuki periode bonus demografi,” kata Wawan dalam keterangannya belum lama ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dipublikasikan Bekraf diketahui per 2016 mayoritas tenaga kerja sektor kreatif bermukim di Pulau Jawa. Perinciannya, yaitu Provinsi Jawa Barat (3,8 juta orang), Jawa Tengah (3,1 juta orang), Jawa Timur (2,7 juta orang), DKI Jakarta (1 juta orang), dan Banten (sekitar 958.000 orang).
Target 17 juta tenaga kerja tertuang di dalam Rencana Strategis Bekraf 2015 – 2019. Angka ini memungkinkan dicapai mengingat realisasi per 2016 saja nyaris menyentuh angka tersebut.
Menurut Wawan, pada dasarnya provinsi dengan aktivitas kreatif relatif tinggi memiliki ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi di bidang ini.
“(Dari kondisi sosial) itu berpengaruh ke sisi ekonomi, yakni banyak tumbuh usaha-usaha kreatif. Lingkungan yang ada terbilang kondusif untuk tumbuhnya kreativitas serta talenta kreatif. Kolaborasi di dalam jejaring itu juga cukup efektif,” kata Wawan.
Badan Ekonomi Kreatif optimistis pertumbuhan PDB ekonomi kreatif sebesar 10% per tahun bisa dipertahankan. Guna merealisasikannya maka ekosistem bisnis harus terus dibenahi, salah satu strategi dengan memperkuat kolaborasi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post