youngster.id - Dalam rangka mempersiapkan ketrampilan digital dimasa mendatang sekaligus mendukung dunia pendidikan di Tanah Air berbasis teknologi. Microsoft Indonesia kembali mewujudkan komitmennya dengan menggelar Edu Summit 2019.
Acara ini mempertemukan para pemangku kepentingan untuk memberikan solusi pendidikan berbasis teknologi, mempersiapkan keterampilan digital masa depan melalui workshop Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning; menciptakan pembelajaran tanpa batas untuk transformasi pendidikan di Indonesia.
“Seiring dengan pemanfaatan teknologi, pendidikan pun harus terus berkembang dan berinovasi untuk memperkuat ekosistem belajar seperti sistem pengajaran yang semakin interaktif. Kami juga menemukan bahwa 3 dari 4 pemimpin institusi pendidikan setuju bahwa AI akan mampu mendorong daya saing dalam 3 tahun ke depan. Sementara ini hanya 32% lembaga pendidikan di Asia Pasifik yang memulai perjalanan AI mereka,” ungkap Haris Izmee, President Director, Microsoft Indonesia pada pembukaan Microsoft Indonesia, Edu Summit 2019 Rabu (11/12/2019) di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta.
Dia menambahkan, institusi pendidikan yang telah mengadopsi AI, pada tahun 2021, akan melihat peningkatan sebesar 11% hingga 28% dalam berbagi aspek, termasuk kemudahan mendapatkan investasi, akselerasi inovasi, daya saing, efisiensi dan keterlibatan siswa.
“Untuk dapat terus mendorong potensi ini, Microsoft berkomitmen memberdayakan para pengajar untuk melakukan inovasi mulai dari terobosan kecil hingga hal besar, melalui Kerangka Transformasi Pendidikan,,” tambahnya.
Di Microsoft, transformasi pendidikan terdiri dari kepemimpinan dan kebijakan, budaya belajar yang terbuka dan pertukaran di seluruh sistem, dengan dukungan visi dan tujuan yang mendorong perubahan, pengajaran dan pembelajaran modern, cara baru dan mendalam untuk mengeksplorasi kurikulum, memelihara growth mindset pada siswa untuk keterampilan masa depan lingkungan intelijen, kolaborasi kreatif dalam ruang belajar yang fleksibel, menciptakan cara kerja berkelanjutan, keamanan yang responsif dan terkoordinasi untuk menjaga komunitas belajar tetap aman, serta technology blueprint, lingkungan teknologi yang handal, responsif, dan berbasis data yang memberdayakan ekosistem untuk mencapai lebih.
Sementara, Untuk memberikan akses pendidikan yang lebih merata, Microsoft Indonesia bekerja sama dengan beberapa partner yaitu Lenovo, HP dan Qualcomm. Ivan Sangkereng, IT Director, Bina Nusantara Group mengatakan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni juga memperbesar peluang Indonesia untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam transformasi pendidikan.
“Setiap institusi pendidikan di Indonesia memiliki peran untuk membentuk ekosistem yang kondusif. Tidak hanya membangun integritas, tetapi juga membekali mereka dengan berbagai keterampilan digital untuk masa depan, melalui proses pembelajaran yang interaktif, kreatif dan juga inovatif. Oleh karena itu, setiap institusi pendidikan perlu mengoptimalkan teknologi agar hal tersebut dapat terwujud,” imbuh Ivan.
Microsoft Indonesia telah mengimplementasikan program-program edukatif bersama kemitraan yang kuat, menjangkau 18.000.000 penerima manfaat program ini. Selama hampir 25 tahun beroperasi di Indonesia, Microsoft telah memberikan pelatihan terhadap lebih dari 600.000 guru, memiliki 116.000 pengguna aktif di Microsoft Imagine Academy, dan telah mengadakan rangkaian program keterampilan.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post