youngster.id - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memprediksi potensi pertumbuhan bisnis logistik bisa mencapai lebih dari 30% hingga 2020. Sektor e-commerce berkontribusi memberikan pendapatan tinggi untuk bisnis logistik.
Ketua Kompartemen Bidang e-commerce DPP ALFI Yan Henry Joewana mengatakan, potensi ini akan terus bertumbuh, apalagi kini banyak hadir para pemain logistik baru.
Estimasi pertumbuhan sektor tersebut secara menyeluruh bisa mencapai Rp 40 triliun atau lebih per tahunnya. “Sektor logistik di Indonesia sangat menjanjikan dalam peluang bisnis,” ungkap Yan dalam keterangannya belum lama ini.
Apalagi, sejak awal tahun ini ada banyak perusahaan logistik yg dapat pendanaan seperti Waresix dan Ritase. Kemudian ada startup logistik asal Singapura, Ezyhaul, yang juga baru mendapat pendanaan dan startup logistik asal Malaysia TheLorry dan dikabarkan bakal masuk Indonesia.
Namun menurut Yan, para pemain baru itu hanya menyentuh satu bagian saja di sisi logisitik, yakni di area transportasi. Sedangkan, untuk bisa menekan biaya logistik di Indonesia, perusahaan logistik perlu menyentuh aspek lain, seperti pergudangan dan pengiriman ke konsumen.
“Jadi bukan hanya transportasi point to point saja yang disentuh. Para pemain logistik harus bisa memberikan efisiensi, visibilitas, dan konektifitas yang berkelanjutan (sustainable),” ujarnya.
Sektor e-commerce berkontribusi memberikan pendapatan tinggi untuk bisnis logistik. “Di atas 50% karena memang benar logistik adalah adalah salah satu pilar penting buat kesuksesan e-commerce,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA) Ignatius Untung mengatakan, potensi bisnis logistik sangat besar karena terpengaruh dengan pertumbuhan e-commerce di Indonesia. “Ketika e-commerce sedang booming, otomatis dia (sektor industri) juga ikut terbawa,” ujar Ignatius.
STEVY WIDIA
Discussion about this post