youngster.id - CEO dan Founder GO-JEK Indonesia Nadiem Makarim menerima penghargaan “Asian of The Year” pada Senin (5/12/2016).
Penghargaan tersebut diberikan kepada individu paling berpengaruh di Asia oleh The Strait Times, media terkemuka asal Singapura. Bahkan, Nadiem menjadi orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan bergengsi tersebut sejak penghargaan ini diberikan pada 2012.
Menurut Nadiem, penghargaan tersebut diperoleh seiring dengan fokus GO-JEK untuk meningkatkan kesejahteraan sektor informal. Di saat yang sama, bisa membantu kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dengan mengubah pasar dan model bisnis yang selama ini berlaku.
“Saya dan keluarga besar GO-JEK bangga bahwa komitmen dan fokus tersebut mendapatkan pengakuan dunia internasional melalui penghargaan Asian of The Year,” ujar Nadiem dalam keterangan resminya, Selasa 6/12/2016).
Ia menambahkan, GO-JEK juga berkontribusi terhadap industri keuangan berkat kehadiran GO-PAY yang membantu mengembangkan budaya cashless.
“Kami melihat bahwa GO-PAY membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa e-money dapat memudahkan hidup mereka. Dari hari ke hari, tampak tren peningkatan yang pesat dalam penggunaan GO-PAY. Hal ini membuktikan bahwa teknologi yang kuat, pengalaman pelanggan yang baik, bertemu dengan akses ke pelanggan yang besar, akan dapat mengakselerasi perubahan. Kami tidak sabar untuk menghadirkan inovasi dan produk lain yang bisa membantu membawa perubahan dan memudahkan masyarakat,” terang Nadiem.
Nadiem menyebut penghargaan tersebut akan menjadi motivasi GO-JEK untuk terus menghadirkan inovasi yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan lebih dari 250.000 mitra driver roda dua dan roda empat, 3.000 penyedia layanan lain serta 35.000 merchant GO-FOOD.
Penghargaan “Asian of the Year” diberikan kepada individu atau sekelompok individu yang berkontribusi secara signifikan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negaranya atau di Asia.
Sejumlah nama besar yang pernah menerima Asian of the Year adalah Lee Kuan Yew, Pendiri Singapura (2015); Narendra Modi, Perdana Menteri India (2014); Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang dan Xi Jinping, Presiden Cina (2013); serta Thein Sein, Presiden Myanmar (2012).
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post