youngster.id - Untuk mencetak programmer handal yang mampu bersaing dengan negara lain hadir Coding Smart School (CoSS), lembaga pendidikan vokasi setara SMA yang fokus mengajarkan teknologi, coding, dan programming.
Mercy Sihombing penggagas pendidikan ini menjelaskan, di CoSS para siswa tetap akan mempelajari enam mata pelajaran wajib, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan PKn. Di luar mata pelajaran wajib tersebut, para siswanya akan difokuskan mempelajari ilmu coding selama dua tahun.
“Di Coding Smart School, mayoritas waktunya memang digunakan untuk belajar ilmu coding. Harapannya setelah lulus nanti, para siswa ini sudah siap bekerja di perusahaan teknologi, atau membuat perusahaan teknologi sendiri,” ucap Mercy Sihombing, Jumat (1/12/2017) di Jakarta.
Pendidikan vokasi ini didukung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Selain itu, beberapa praktisi yang menjadi mentor di SoSS antara lain Chief Executive Officer (CEO) Tokopedia William Tanuwijaya, Chief Operation Officer (COO) Tokopedia Leontinus Alpha Edison, Chief Technology Offcer (CTO) OLX Indonesia Rendra Toro, CTO WorknPlay Jevon Christian, CTO Tiket.com Natali Ardianto, CEO Bukalapak Achmad Zaky, CEO Smartpolice Tech Adjie Pratama, dan masih banyak lagi.
“Mentor-mentor di SoSS merupakan para praktisi andal yang sudah sangat berpengalaman. Sekolah kami juga sudah memiliki legalitas dari pemerintah dan ada kurikulum yang jelas. Dalam menyusunnya, kami dibantu oleh tim dari Google Developers Experts,” tutur Mercy.
Setelah dua tahun mempelajari ilmu coding, para siswa CoSS nantinya akan menjalani magang selama 1 tahun di perusahaan teknologi yang bermitra dengan CoSS, antara lain Tokopedia, MatahariMall.com, Go-Jek dan masih banyak lagi.
“Mimpi kami adalah menciptakan komunitas anak-anak yang memang mempunyai minat, bakat, dan didukung oleh orangtua untuk menjadi programmer. Tiga hal ini harus dimiliki. Makanya kami cukup ketat dalam menerima siswa,” ujar Mercy.
Di tahun pertama masa belajar yang akan dimulai pada 2018, CoSS akan menerima 20 siswa lulusan SMP. Ke depannya, Mercy berharap CoSS tidak hanya ada di Jakarta, tetapi juga bisa hadir di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Sebab ia menyakini, generasi muda Indonesia sebetulnya memiliki potensi yang besar untuk menjadi programmer andal.
STEVY WIDIA
Discussion about this post