youngster.id - Startup pertanian Crowde menawarkan pilihan investasi dari pemilik dana lewat platform digital guna disalurkan ke petani di Indonesia. Tahun ini, Crowde menargetkan menghimpun dana Rp 100 miliar untuk petani.
“Sepanjang 2017 kami telah menyalurkan Rp 15 miliar kepada 5.000 petani di 276 desa di Indonesia . Dana tersebut terhimpun dari 9.000 investor,” ungkap Yohanes Sugihtononugroho, CEO Crowde pada siaran pers Kamis (25/1/2018) di Jakarta.
Menurut dia, untuk tahun 2018 pihaknya menargetkan dapat merangkul 100.000 petani dan mampu menghimpun Rp 100 miliar dari 30.000 hingga 50.000 investor. Apalagi Crowde sudah mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) meski masih menunggu penerbitan nomor registrasi.
Ide mengarap Crowde ini muncul di tahun 2015 lantaran Indonesia memiliki 39,6 juta petani namun memiliki masalah utama dalam pemodalan. Petani sulit mendapatkan pinjaman dari bank dan terjebak dengan tengkulak dan rentenir.
“Pada 2015 Crowde menghimpun dana Rp 7 juta. Memasuki 2017, Crowde himpun Rp 300 juta untuk 30 petani,” ujarnya.
Pada 2016 lalu Crowde mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 70.000 dari UMG Indonesia. Salah satu penggunaan dana tersebut untuk meluncurkan Crowde di aplikasi berbasis Android. Yohannes mengaku masih membuka peluang bagi investor lain yang ingin menyuntikkan dana ke perusahaannya.
Pemilik modal dapat menanamkan modal investasinya mulai dari Rp 10.000 tanpa kelipatan. Kisaran proyek Investasi yang disediakan oleh Crowde mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 300 juta.
“Adapun imbal hasil rata-rata setiap tahun yang akan diterima oleh investor adalah 15,67%. Crowde akan mengutip komisi 3% dari setiap proyek yang berjalan,” ujar Yohannes.
Kini bisnis ini telah berkembang. Yohannes membeberkan proyek yang paling banyak didanai sepanjang 2017 adalah sapi, bebek, domba, cabei, kentang, padi, wortel, udang, ubi jalar, ayam broiler.
Untuk memonitor petani yang sudah didanai Crowde, perusahaan ini sudah bekerja sama dengan 500 koperasi di Indonesia dan juga 103 partner lainnya. Selain itu, Crowde juga telah menjalin kerja sama dengan universitas yang memiliki program studi agrikultur di seluruh wilayah operasional Crowde.
STEVY WIDIA
Discussion about this post