youngster.id - DANA terus melakukan penetrasi pasar untuk memperkenalkan layanan dompet digital ke masyarakat. Salah satunya bekerjasama dengan sejumlah BUMDes di beberapa daerah. Langkah ini diharapkan akan mempercepat adopsi layanan mereka oleh masyarakat yang belum tersentuh oleh perbankan.
Chief Communication Officer Dana Chrisma Albandjar menyatakan sifat platform terbuka yang diusung perusahaan cukup memudahkan pedagang pasar untuk bertransaksi tanpa harus melakukan top up karena akun Dana langsung terhubung ke rekening bank yang dimiliki pengguna.
“Kami ingin semakin banyak yang merasakan transaksi dengan Dana. Promosi bukan hanya soal akuisisi user, melainkan juga soal experience, dan bagaimana membiasakan masyarakat transaksi tanpa cash,” ucap Chrisma saat ditemui belum lama ini di Jakarta.
Menurut dia, layanan dompet digital yang baru memasuki usia 1 tahun ini telah mulai bekerja sama dengan BUMDes di beberapa daerah di Pulau Jawa untuk memperkenalkan dompet digital Dana ke pasar tradisional. Meski demikian, pihaknya enggan memerinci lebih jauh jumlah dan lokasi BUMDes yang telah bekerja sama dengan Dana.
“Kehadiran dompet digital di pasar turut meningkatkan efisiensi dan perputaran uang yang ada. Para pedagang pun dapat meminimalisir kehilangan potensi pembelian akibat kurangnya uangnya kembalian,” ucapnya.
Dia mengungkapkan terdapat sejumlah tantangan dalam upaya memperkenalkan Dana ke desa-desa. Tantangan itu antara lain masalah infrastruktur sinyal telepon yang belum merata kekuatannya, serta tidak semua pelaku UMKM yang memiliki smartphone juga sudah memiliki rekening bank.
Oleh karena itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Bank BRI melalui agen BRIlink yang memiliki cabang hingga ke desa-desa untuk membantu membukakan rekening masyarakat agar dapat bertransaksi dengan Dana. Dalam hal inilah, dia menyatakan upaya distribusi penggunaan Dana juga sejalan dengan upaya meningkatkan inklusi keuangan.
Sebelumnya CEO Dana Vincent Iswara mengklaim pengguna Dana telah mencapai 10 juta orang, dengan memproses lebih dari 1 juta transaksi per hari.
STEVY WIDIA
Discussion about this post