youngster.id - Indonesia memiliki 4.498 perguruan tinggi negeri maupun swasta yang tersebar di seluruh Tanah Air. Tahun ini, ada tiga perguruan tinggi Indonesia yang masuk 500 besar Quacquarelli Symonds (QS) World University 2017.
Demikian disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. “Tahun ini ada pergerakan besar peringkat perguruan tinggi Indonesia di dunia (QS). Pada 500 QS, ada tiga perguruan tinggi yang masuk. Universitas Indonesia(UI) di peringkat 277, naik 48 peringkat dari tahun sebelumnya di 325. Institut Teknologi Bandung(ITB) di peringkat 331 dan Universitas Gadjah Mada (UGM) naik 99 peringkat menjadi peringkat 402,” kata Nasir dalam keterangan pers Kamis (8/6/2017) di Jakarta.
Menurut mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) ini, peningkatan peringkat ini merupakan bukti bahwa kualitas perguruan tinggi Indonesia semakin baik dari tahun ke tahun dan dapat bersaing di tingkat dunia.
Nasir juga menegaskan, bagi perguruan tinggi yang belum masuk peringkat dunia, harus selalu berbenah baik dari penguatan sumber daya manusia (SDM) maupun fasilitas pendidikan agar mampu mengejar ketertinggalan dari perguruan tinggi yang telah masuk peringkat dunia.
Untuk itu, Kemristekdikti akan terus berkomitmen mendukung pembiayaan dalam peningkatan mutu melalui pemberian beasiswa bagi dosen, mahasiswa dan dana pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, rektor Universitas Indonesia (UI) Muhamad Anis mengatakan, adanya peningkatan pemeringkatan ini, menegaskan kembali akan expertise UI sebagai universitas terbaik bidang sosial humaniora (Soshum), kesehatan, dan sains teknologi.
“Pencapaian UI ini merupakan hasil kerja keras segenap sivitas akademika UI. Tahun 2017 ini, UI akan tetap menggencarkan pelaksanaan konferensi internasional guna memacu pengembangan budaya riset dan inovasi serta meningkatkan jumlah publikasi,” kata Anis.
Dijelaskan dia, fokus pengembangan pada riset dan inovasi yang berbasis pemberian solusi atas permasalahan bangsa. Termasuk salah satu yang diperhitungkan oleh tim QS dan UI tahun ini tercatat mengalami peningkatan signifikan pada performa international faculty.
Selanjutnya, dalam upaya internasionalisasi, Anis mengatakan, UI menambahkan jumlah dosen dan peneliti asing untuk dapat memberikan ajaran pada mahasiswa UI serta memberikan pengelaman pada dosen UI mengajar di universitas mitra UI di luar negeri.
Menurut Anis, hal tersebut sangat berpengaruh. Terlihat ada peningkatan performa pada indikator academic reputation, dan empoyer repotation. Bahkan berdasarkan survei tim QS terhadap pimpinan perusahaan, lulusan UI berkompeten, inovatif, serta efektif dalam bekerja dan mengimplementasikan ilmunya.
“Kami bangga UI telah berhasil masuk ke 300 besar perguruan tinggi yang terbaik dalam peta pendidikan dunia internasional,” ucapnya.
Beasiswa
Khusus untuk beasiswa, Nasir mengatakan, Kemristekdikti selalu berupaya meningkatkan jumlah program. Termasuk untuk beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dari kalangan menengah kebawah berupa bantuan biaya pendidikan Bidikmisi.
Ia juga menyebutkan, total beasiswa bidikmisi mengalami peningkatan. Berdasarkan data Kemristekdikti 2017, total beasiswa ada 80.000, meningkat 5.000 dari tahun sebelumnya. Sementara, 2018 diusulkan bertambah 10.000, sehingga totalnya ada 90.000 kuota beasiswa Bidikmisi yang disediakan.
Khusus untuk daerah terluar, terpencil, dan terdepan (3T) dan Papua, Nasir juga mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema beasiswa yang berbeda. Yakni beasiswa afirmasi pendidikan tinggi (Adik) 3T dan Adik Papua.
Selain meningkatkan mutu, Nasir juga mengingatkan agar civitas akademika menjaga kebersamaan dan kebhinekaan serta mencegah tumbuhnya bibit-bibit radikalisme. “ Mudah-mudahan seluruh perguruan tinggi dapat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menangkal tumbuhnya radikalisme dan terorisme di kampus,”imbuhnya.
Untuk itu, Kemenristekdikti telah mempersiapkan formula mencegah berkembangnya gerakan-gerakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, paham radikal, dan intoleransi di kampus melalui program General Education. Program ini berada pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) yang berusaha menanamkan wawasan kebangsaan, bela negara, cinta tanah air, serta pluralisme.
STEVY WIDIA
Discussion about this post