youngster.id - DJI, pemimpin global dalam industri drone sipil dan teknologi pencitraan udara (aerial imaging), untuk kelima kalinya kembali membuka kesempatan bagi para ahli robotika untuk berpartisipasi di RoboMaster, kompetisi tahunan internasional di bidang robotika.
Kompetisi ini merupakan peluang bagi para ahli robotika dunia untuk menunjukkan keahlian mereka di ajang internasional dan berkesempatan memenangkan hadiah sebesar US$75.000
Disponsori dan didukung oleh DJI, RoboMaster adalah kompetisi robotika tahunan yang ditujukan bagi para insinyur yang bercita-cita tinggi untuk merancang dan membangun robot generasi mendatang untuk bersaing menjadi yang terbaik. RoboMaster telah mendapatkan popularitas di kalangan komunitas teknik dan telah memberikan panggung dunia bagi mahasiswa Universitas untuk mengejar minat mereka dalam bidang sains dan teknologi, sekaligus untuk memperlihatkan bakat mereka.
“Keunikan kompetisi RoboMaster ini adalah banyaknya pengalaman yang dijalani para peserta selama sembilan bulan bekerja bersama untuk secara konsisten mencari solusi terhadap berbagai masalah, serta menempatkan pembelajaran teoretis mereka untuk ujian,” kata Roger Luo, Presiden di DJI dalam keterangannya, Sabtu (27/10/2018).
Dia menjelaskan, untuk berpartisipasi di kompetisi RoboMaster, tim peserta dapat terdiri dari mahasiswa, instruktur mereka, maupun penasihat eksternal.
“Kompetisi ini adalah platform hebat bagi para insinyur muda untuk menunjukkan keahlian mereka dan memamerkan karya robotika dengan cara yang menghibur dan menarik. Lebih penting lagi, apa yang mereka pelajari di sini mungkin suatu hari nanti bisa diaplikasikan di kehidupan nyata dan memberikan solusi yang dapat membawa perubahan positif terhadap dunia,” ucap Luo lagi.
Untuk secara resmi berpartisipasi dalam kompetisi, tim harus mengajukan proposal teknik serta memenuhi sejumlah kualifikasi keahlian teknis tertentu selama persiapan karya robot mereka. Setiap tim terpilih akan berkesempatan untuk mengembangkan robot darat dan udara menggunakan teknologi canggih dari DJI. Robot tersebut akan terdiri dari berbagai komponen utama yang mungkin termasuk motor, pengendali kecepatan elektronik, kamera industri, sensor fotolistrik, semikonduktor dan mikrokontroler. Dengan armada robot mereka, setiap tim harus membuat strategi untuk menang melawan lawan mereka di dalam RoboMaster Arena.
Di kompetisi tahun ini, hampir 200 tim dan 10.000 insinyur muda dari seluruh dunia mendaftar untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini. Pada akhirnya, ada 32 tim yang berhasil masuk babak final yang diselenggarakan di Stadion Shenzhen Bay di Shenzhen, Tiongkok. Kompetisi final 2018 tersebut ditayangkan di Twitch.tv dan ditonton oleh 990.000 penonton di 30 negara. Pemenang pada RoboMaster 2018 adalah tim dari South China University of Technology yang berhasil membawa pulang piala emas.
“Selama 9 bulan terakhir, banyak pengalaman menarik dan bermanfaat yang dirasakan oleh tim kami. RoboMaster memberi kami kesempatan untuk mempraktikkan banyak teori yang pernah kami pelajari, kami juga bisa bermain dengan teknologi canggih serta bisa menciptakan sesuatu yang dapat dirasakan manfaatnya secara nyata. Untuk bisa melihat robot kami menjadi hidup dan mampu bersaing dengan banyak tim lain, merupakan perasaan yang luar biasa,” kata Kapten tim South China University of Technology, Wenhui Chen, pada Ajang Perayaan RoboMaster Awards 2018.
Di tahun kelima ini, RoboMaster makin mendapat perhatian dari berbagai komunitas insinyur dan robotika global. Tim luar negeri dalam kompetisi sebelumnya termasuk siswa dari Tiongkok, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Jepang, Singapura, Hong Kong, dan Makau.
Tim yang tertarik dapat mempelajari lebih lanjut tentang Kompetisi RoboMaster 2019 dan mendaftar di sini: https://www.robomaster.com/en-US.
STEVY WIDIA
Discussion about this post