youngster.id - PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) memiliki program pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bertajuk Sampoerna Retail Community (SRC). Memasuki tahun ke 11 SRC meluncurkan aplikasi AYO SRC, dan Pojok Lokal.
Direktur Urusan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita, mengatakan, aplikasi AYO SRC merupakan terobosan inovatif untuk memudahkan akses para anggota SRC untuk saling berbagi ilmu bisnis, mendapat informasi mengenai pembinaan UKM Sampoerna, dan memudahkan proses pengelolaan toko. Melalui ini, Sampoerna ingin seluruh SRC menjadi lebih dikenal.
“Peluncuran aplikasi AYO SRC turut mendukung proses literasi dan infrastruktur berbasis digital pada pengembangan bisnis dan penciptaan peluang. Hal ini dilaksanakan demi merealisasikan pencapaian Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di tahun 2020,” kata Elvira dalam keterangan resmi, Jumat (11/5/2019) di Jakarta.
Menurut dia SRC merupakan langkah Sampoerna untuk dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, diperlukan komitmen pemerintah dan pihak swasta untuk dapat memberikan hasil bersifat jangka panjang.
“Sampoerna bangga mendukung program pemerintah melalui pembinaan terhadap toko kelontong yang tergabung dalam SRC sebagai bagian UKM Indonesia. Kami berharap dapat terus mendukung SRC untuk berinovasi agar dapat terus meningkatkan daya saing usaha, sehingga mampu menggerakan roda ekonomi di Indonesia,” jelas Elvira.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia kaya akan sumber daya alam dan manusia, yang jika diolah dengan baik, akan menjadi kekuatan kita dalam menghadapi perubahan apapun yang datang menerpa kita. UKM adalah salah satu bagian terpenting dalam roda perekonomian di Indonesia.
“Sehingga, upaya yang dilakukan pemerintah maupun swasta dalam hal ini PT HM Sampoerna Tbk, melalui pembinaan SRC adalah salah satu upaya penting bagi Indonesia,” kata Airlangga.
Menurut Menteri Perindustrian, terobosan ini akan menjadi jembatan bagi perkembangan teknologi yang begitu pesat dengan kelangsungan UKM yang terus berkembang. “Sehingga para UKM bisa terus mendorong roda ekonomi di Indonesia menjadi lebih stabil,” tegas Airlangga.
Berdasarkan riset UKM Center FEB UI, tantangan terbesar bagi UKM untuk berkembang adalah persaingan bisnis, perluasan akses pasar, dan perkembangan teknologi yang kian pesat.
“Pemanfaatan teknologi dalam berbagai sektor ekonomi menjadikan pasar UKM tidak lagi terbatas wilayah dan waktu. Melalui kemunculan pasar komersial di media daring, para pelaku UKM dapat memperluas akses pasar yang bukan lagi menjadi tantangan, melainkan dapat ditangkap sebagai peluang oleh UKM, termasuk sektor retail,” ungkap T. M Zakir Sjukur Machmud, Kepala UKMC FEB UI.
Roy N Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menyampaikan sebagian besar peritel harus adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Saat ini ada perubahan pola belanja konsumen yang menuntut peritel juga fokus kepada digitalisasi. Masih banyak peritel lokal yang belum go digital. Padahal, jika UKM di Indonesia mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang masif dan cepat, ini dapat mendorong pertumbuhan UKM di Indonesia sebesar 12%,” tutur Roy.
STEVY WIDIA
Discussion about this post