youngster.id - Korupsi dalam proses pengadaaan barang dan jasa masih menjadi momok bagi institusi pemerintah maupun perusahaan swasta. Masalah ini dapat dicegah salah satunya melalui proses transparansi melalui layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement). Solusi ini yang ditawarkan oleh startup Mbiz.
Chief Executive Officer (CEO) Mbiz Rizal Paramarta mengatakan, perusahaannya menawarkan layanan pengelolaan anggaran, proses persetujuan, order, fulfillment tracking, pembayaran, hingga spend reporting dan analisis di dalam satu platform.
“Proses procurement selalu menjadi salah satu masalah terbesar di setiap perusahaan, diikuti dengan proses administrasi dan persetujuan yang rumit dan kompleks. Mbiz.co.id hadir di Indonesia dengan layanan solusi total e-procurement yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Baru kami yang menerapkan model bisnis seperti ini di Indonesia,” ucap Rizal kepada Rabu (26/9/2018) di Jakarta.
Menurut dia, model bisnis tersebut dapat meminimalisasi potensi korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.”Transparansi, akuntabilitas, kepatuhan dan kelengkapan legalitas, serta kapabilitas dan integritas tim pengadaan barang dan jasa dapat terukur melalui sistem ini. Bahkan transaksi secara langsung antara vendor dan pengguna juga minim karena ada kami sebagai penengah” kata Rizal menerangkan.
Mbiz merupakan e-commerce dengan skema Business to Business (B2B) yang berdiri sejak Juli 2015. Saat ini, Mbiz sudah menggaet 3 ribu vendor yang menyediakan 90 ribu produk atau stock keeping unit (SKU). Mbiz pun membukukan total transaksi bersih atau nett merchandise value (NMV) senilai Rp 1 triliun. Layanan Mbiz sudah digunakan oleh 200 perusahaan dan ribuan pengguna individu.
Menurut Rizal, salah satu keunggulan Mbiz.co.id dalam memberikan solusi dan layanan yang lengkap dan menyeluruh adalah adanya dukungan tim dengan kapabilitas dan penguasaan yang mumpuni di beragam bidang terkait dalam pengadaan barang dan jasa. Hal ini dapat mengurai kompleksitas di setiap proses pengadaan barang dan jasa, sekaligus berkontribusi dalam menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa yang mudah, cepat, memenuhi segala persyaratan dan legalitas, dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Sehingga, bisnis dapat terus berlangsung, kian produktif, dan dapat terhindar dari kerugian materiil maupun non-materiil yang disebabkan oleh proses pengadaan barang dan jasa yang tidak benar,” ungkapnya.
Produk yang tersedia dibagi dalam 11 kategori, yakni peralatan industri, mesin dan bahan baku; otomotif dan transportasi; elektronik dan telekomunikasi; peralatan rumah, penerangan, dan konstruksi; peralatan kantor dan penyimpanan; kesehatan dan peralatan medis; pakaian, tekstil, dan aksesoris; agrikultur dan produk segar; groceries; olahraga, hobi dan hiburan; serta, jasa.
Saat ini, pengguna Mbiz lebih banyak membeli produk jasa, seperti cleaning service atau petugas keamanan sejak tahun ini. “Sekitar 80% produk yang paling banyak dibeli di platform Mbiz adalah jasa,” ujar Rizal lagi.
Chief Operational Officer Mbiz Ryn Hermawan mengatakan, layanan Mbiz meningkatkan efisiensi perusahaan. Selain itu Mbiz dapat memperluas pasarnya hingga ke seluruh Indonesia. Mbiz membangun ekosistem antara vendor dan konsumen penggunanya. “Dengan keuntungan seperti ini, kami bernegosiasi supaya harga yang ditawarkan kepada pengguna menjadi lebih murah,” ujar Ryn.
Head of Procurement Service Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) Ika Mardiah juga menyampaikan bahwa layanan e-procurement bisa mengurangi korupsi pengadaan barang dan jasa di suatu perusahaan. Berdasarkan kajian Laboratorium Ilmu Ekonomi UGM, jumlah terpidana korupsi di sektor swasta mencapai 670 orang atau 26,3% dari total sepanjang 2001-2015.
“Korupsi procurement paling banyak di sektor konstruksi karena lebih kompleks dan prosesnya dilakukan dengan cara tender,” kata Ika. Oleh karena itu, layanan e-procurement seperti yang disediakan Mbiz menjadi solusi yang sangat baik untuk mengurangi korupsi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post