youngster.id - Pasar penggemar game digital di Tanah Air saat ini kabarnya menyentuh angka 43 juta. Dari angka tersebut, nyaris separuhnya penyuka game kasual yang memerlukan perangkat memadai. Besarnya pasar ini membuat Emago.id mengembangkan layanan cloud game pertama di Indonesia.
Izzuddin Alazzam, Co-founder dan CMO Emago, mengatakan total pangsa penyuka game digital di tanah air saat ini berjumlah 43 juta. Dari angka tersebut, nyaris separuhnya penyuka game kasual yang memerlukan perangkat memadai. Peserta program Digital Amoeba PT Telkom Indonesia ini membidik 23 juta gamers tanah air usia 17-35 tahun yang saat ini masih menggunakan layanan luar.
“Angka yang kami peroleh, 23 juta itu adalah penyuka game dengan device kurang memadai. Inilah yang jadi sasaran utama kami sebagai penyedia cloud game pertama di Indonesia, karena gamers selama ini memainkan layanan serupa dari luar seperti Steam,” kata pria yang disapa Azam dalam keterangan belum lama ini.
Menurut Azam, Emago.id dibuat untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan gamers saat bermain game. Lebih dari sekedar murah, Emago.id juga membuat gamers bermain game semudah akses lagu di Spotify atau akses film di Netflix.
Emago.id menawarkan dua paket, yaitu Basic Plan untuk 20 game pilihan dan Premium untuk 40 game terbaik. Pilihan judul game yang ditawarkan, menurut dia, antara lain Dirt Rally, WRC 6, Redout, Red Faction, Star Wars 3, Grid, Moto GP15, Dark Siders, dan SW Force.
Dengan layanan tersebut, menurut dia, Emago juga memiliki misi edukasi, yaitu menghindari game ilegal hasil bajakan yang banyak diakses melalui Torrent. Seperti diketahui, saat ini penggunaan game ilegal di Indonesia masih cukup marak.
“Kalau layanan luar itu cukup ribet karena harus membeli lisensi, download, dan instalasi game. Memainkan game dengan file bawaan juga membuat laptop berat. Dengan layanan Emago, game bisa dimainkan bahkan dengan spek laptop biasa, dengan layanan dimainkan seringan Youtube,” kata Azzam.
Azzam mengungkapkan, skema kerjasama bagi hasil antara pihaknya dengan publisher membuat layanan lebih terjangkau dan relatif handal. Namun, akses internet pengguna minimal harus mencapai 4 Megabyte per second (Mbps), mengingat seluruh game diakses langsung dari server penyedia yang disimpan di Indonesia.
Emago.id, yang dibesut empat karyawan PT Telkom alumni GPDP 4 tahun 2016 itu, memproyeksikan layanan mereka bisa disambut pasar dengan responsif, sekalipun saat ini baru mencapai ratusan user sejak dirilis pertama 1 Maret lalu. Para penggawa Emago rerata adalah para karyawan yang menang Socio Digi Leader 2016, sebuah kompetisi start up yang sekaligus ajang rekrutmen karyawan.
“Saat ini masih untuk versi Windows. Ke depannya kami akan mengembangkan untuk versi Mac dan Android. Penyuka game casual sih biasanya tidak enjoy main di smartphone karena grafisnya terbatas, tapi kami akan sambil lihat dan coba hadirkan pada 2019 mendatang,” tuturnya.
Program startup digital PT Telkom Indonesia, Digital Amoeba, memungkinkan karyawan BUMN tersebut mendirikan start up internal, yang jika sukses, maka memungkinkan diinjeksi modal hingga menjadi anak perusahaan sendiri.
CEO Digital Amoeba Fauzan Feisal mengatakan, dari 60 rintisan usaha peserta saat program dimulai Januari 2017, tersisa saat ini 17 perusahaan siap beroperasi dengan beberapa diantaranya sudah digunakan Telkom Group. Rintisan yang masih bertahan antara lain Usight, SmartEye, Kiwari, Emago, Geekpro, Ketitik, Open Trip, Helio, KitaIna, Pometera, Pasarkoe, dan lainnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post