youngster.id - Berdasarkan hasil riset Bank Dunia, 20% kenaikan inklusi keuangan melalui adopsi layanan keuangan digital akan menyediakan lapangan pekerjaan tambahan hingga 1,7 juta. Di negara berkembang seperti Indonesia, angka itu bahkan dapat bertambah.
Salah satu layanan keuangan digital adalah teknologi finansial (fintech) yang tengah berkembang pesat di Indonesia. Meski demikian kehadiran fintech harus dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perekonomian nasional dan masyarakat, dengan tetap mengutamakan aspek perlindungan konsumen.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, perkembangan fintech harusnya bisa menghasilkan multipplier effect di Indonesia, mengingat tingkat inklusi keuangan nasional masih rendah, sedangkan jumlah penduduknya besar dengan demografi yang tersebar. Tahun ini, pemerintah menargetkan tingkat inklusi keuangan untuk mencapai angka 75%.
“Perkembangan fintech adalah keniscayaan, untuk itu OJK mengarahkannya agar bermanfaat untuk perekonomian nasional dan kepentingan masyarakat luas, sekaligus tetap mengutamakan perlindungan terhadap masyarakat,” kata Wimboh dalam keterangannya di seminar Fintech Goes To Campus – Kolaborasi Milennial Dan Fintech Menyongsong Revolusi Industri 4.0 di Universitas Sebelas Maret (UNS) baru-baru ini.
Menurut dia, Indonesia juga memiliki modal besar untuk mendukung perkembangan fintech, yakni jumlah masyarakat kelas menengah yang mencapai 45 juta orang, serta total pengguna internet yang berjumlah 150 juta.
“Ini potensi besar sekali, untuk dipahami, jangan cuma jadi objek, tetapi harus bisa memanfaatkan untuk jadi enterpreneur startup, dan sebagainya. Ruangnya luas sekali, kehidupan sehari-hari, e-commerce, dan lain-lain.”
Untuk mendorong manfaat fintech, OJK sudah menyediakan kerangka pengaturan dan pengawasan yang memberi fleksibilitas ruang inovasi, tanpa mengorbankan prinsip-prinsip. Kerangka itu disediakan dalam bentuk payung hukum Inovasi Keuangan Digital (IKD) dan pengaturan per produk, seperti layanan IKD, layanan digital banking, P2P lending, dan equity crowdfunding.
STEVY WIDIA
Discussion about this post