youngster.id - Angka wirausahawan di Idnoensia tahun 2016 mencapai 3,1% dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 225 juta jiwa. Peningkatan itu diantaranya diisi oleh para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Sayangnya akses mereka ke layanan keuangan masih terbatas. Peluang ini yang diambil sejumlah layanan financial technology (fintech) untuk dikembangkan.
Berangkat dari itu, Mekar.id platform Peer-to-Peer Lending (P2P), meluncurkan fitur terbarunya, yakni crowdfunding. Dengan adanya fitur terbaru ini, 7 juta wirausahawan dan 114 juta orang di 58 juta unit UMKM di Indonesia kini dapat menikmati kemudahan dalam mencari dukungan finansial untuk bisnisnya.
Irawan Kadarman, Komisaris Utama PT Mekar Investama Sampoerna mengatakan, peluncuran layanan crowdfunding dari Mekar.id adalah untuk memfasilitasi masyarakat Indonesia agar dapat berpartisipasi dalam mendanai pertumbuhan dan inovasi usaha-usaha kecil.
“Tak dapat dipungkiri bahwa masih banyak pengusaha dan UKM yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya, terutama dalam hal finansial. Sebagian besar dari mereka kesulitan mengakses pinjaman dari lembaga keuangan untuk usahanya. Untuk itu kami menghadirkan solusi melalui fitur crowdfunding di website Mekar.id,” ucap Irawan, Kamis (16/11/2017) di Jakarta.
Dia menjelaskan, Mekar.id Crowdfunding, seperti tercermin dari namanya, merupakan sebuah proses untuk menarik minat sejumlah besar investor untuk mengeluarkan dana yang relatif terjangkau dan berinvestasi pada sebuah produk atau bisnis yang inovatif.
“Dengan adanya crowdfunding, usaha-usaha kecil kini jadi lebih mudah untuk dapat bertemu dengan para pemodal yang bisa membantu mereka tumbuh lebih besar atau menjangkau pasar yang lebih luas. Di sisi lain, bagi para investor, crowdfunding menawarkan kesempatan untuk menanamkan investasi mereka lebih awal pada produk, proyek atau bisnis yang memiliki potensi untuk menjadi besar di masa depan, dan mendukung karya anak bangsa,” papar Irawan lagi.
Pandu Kristy, COO Mekar menjelaskan, solusi crowdfunding Mekar.id memiliki keunggulan kemudahan dalam proses pendanaan. Hal itu karena para pelaku UKM telah melalui proses seleksi sehingga hanya mereka yang telah beroperasi selama sedikitnya satu tahun dan menunjukkan performa atau sistem produksi yang baik yang bisa membuat campaign di Mekar.id.
Sementara bagi para investor, ini berarti bahwa bisnis-bisnis yang ada di Mekar.id.id memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan di banyak platform crowdfunding lainnya di mana semua bisnis dengan kondisi apapun juga dapat menggalang dana.
“Suatu bisnis yang ingin menggalang dukungan melalui fitur crowdfunding Mekar.id dapat memilih dari dua jenis model pendanaan: Bagi Hasil dan Pre-order. Dalam skema Bagi Hasil, investor yang menginvestasikan uangnya untuk mendukung sebuah campaign dari suatu bisnis akan memperoleh pembayaran secara periodik yang besarnya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan yang dicatatkan oleh bisnis tersebut,” jelasnya.
Selain itu usaha-usaha kecil juga dapat memanfaatkan fitur crowdfunding di Mekar.id untuk mencari pembeli produk mereka. Investor dapat mendukung UMKM-UMKM ini dengan cara melakukan pemesanan awal (pre-order) melalui website Mekar.id, dengan harga yang kadang lebih murah dari harga retailnya. Dukungan dari para investor akan membantu usaha-usaha kecil ini membayar biaya produksi produknya dalam jumlah besar.
Pandu menungkapkan, fintech yang dinisiasi Poetra Sampoerna saat ini telah melibatkan 600 investor dan 9 ribu pelaku usaha yang terdaftar dalam platform ini. Pelaku UKM diantaranya, Akun.biz startup solusi manajemen finasial, Ewabi Bookit, produser sepeda berbahan bamboo dan BikinBot perusahaan yang memproduksi printer 3D.
“Bekerja bersama teman-teman di Mekar.id adalah pengalaman yang menyenangkan, mereka melakukan semua yang perlu dilakukan untuk membuat campaign crowdfunding kami sukses,” kata Ideas Pramudityo, Co-Founder Akun.biz pada kesempatan tersebut.
STEVY WIDIA
Discussion about this post