youngster.id - Bermunculannya model pendanaan berbasis teknologi digital atau financial technology (fintech), rupanya mendapat respon positif dari masyarakat. Pasalnya, model pendanaan fintech ini dianggap lebih cepat dan mudah dibandingkan tahapan pendanaan secara konvensional.
Tak mengherankan, jumlah nasabah dan pinjaman di beberapa usaha rintisan fintech terus mencatatkan pertumbuhan. Ini seperti dicatatkan penyedia jasa layanan kredit keuangan tanpa agunan berbasis digital Tunaiku. Menurut Vishal Tulsian, CEO Tunaiku, perusahaannya terus bertumbuh dari sisi jumlah nasabah dan peminjam. Penambahan jumlah nasabah di awal tahun 2017 dengan jumlah 33.000, kini Tunaiku telah meningkatkan performanya ke jumlah 43.000 peminjam.
“Tunaiku berusaha memenuhi kebutuhan finansial, baik perorangan maupun grup bisnis serta memberikan alternatif cara praktis, mudah, cepat dan terpercaya untuk setiap penerima pinjaman,” ujar Vishal.
Disebutkan Vishal, melalui Tunaiku, nasabah dapat melakukan pinjaman mulai dari Rp 2 – Rp 15 juta dengan tenor durasi peminjaman mulai dari 6-12 bulan.
“Proses peminjaman di Tunaiku yang berjalan cepat dan mudah mulai dari pengumpulan, penganalisaan, sampai proses transfer dana sekitar 3 hari membuat masyarakat makin mempercayai proses perbankan digital seperti ini saat ini,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan Vishal, umumnya pengajuan pinjaman tertinggi di Tunaiku digunakan untuk tujuan merenovasi rumah dan biaya melanjutkan pendidikan. Sampai kuartal ketiga 2017 ini, tercatat 70% banyaknya pengajuan pinjaman kepada Tunaiku ditujukan untuk kebutuhan tersebut. Sedangkan sisanya lebih banyak diajukan untuk pemenuhan biaya kesehatan, rekreasi, pembelian barang elektronik, dan lain-lain.
“Kami fokus kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan pendanaan secara urgent. Dan Tunaiku selalu siap membantu penyelesaian berbagai permasalahan sosial di masyarakat sehingga mereka merasa terbantukan oleh pendanaan kami,” pungkas Vishal.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post