youngster.id - Keinginan untuk menabung di kalangan milenial ternyata masih rendah. Sejumlah data menunjukkan milenial hanya mengalokasikan 11% untuk tabungan dan 2% untuk investasi, dari pendapatan bulanan. Padahal tabungan merupakan salah satu rencana keuangan masa depan. Untuk itu Treasury dan Financialku menginisiasi Gerakan #PunyaSimpenan Emas untuk Masa Depan.
Narantara Sitepu selaku Head of Brand Development Treasury, mengatakan melalui gerakan ini, pihaknya ingin kembali mengingatkan masyarakat terutama generasi milenial untuk menabung dan merencanakan keuangan sejak dini.
“Jadi sebagaimana yang telah diajarkan saat kita masih anak-anak. Kami percaya, berapapun jumlah yang kita tabung, jika terus dilakukan secara konsisten, kelak akan sangat membantu untuk mewujudkan harapan yang kita miliki. Untuk mengedukasi lebih banyak orang, kami akan mensosialisasikan gerakan ini lewat berbagai kegiatan, baik secara online maupun offline,” kata Narantara di acara #PunyaSimpenan Emas Selasa (12/3/2019) di Jakarta.
Menurut dia, dengan tabungan maka ada dana darurat. Ini merupkan instrumen keuangan yang harus disiapkan paling awal, karena berfungsi sebagai dana utama yang akan digunakan saat terjadi keadaan mendesak atau genting, di luar rencana yang telah dibuat.
“Gerakan #PunyaSimpenan Emas sangat sejalan dengan nilai yang selalu kami ajarkan di berbagai acara Finansialku. Simpenan adalah instrumen keuangan yang harus dimiliki setiap orang, baik Generasi Milenial maupun Generasi X. Lalu simpenan apa yang harus dipersiapkan pertama kali, jawabannya adalah simpenan untuk Dana Darurat,” Melvin Mumpuni, Founder and CEO Finansialku pada kesempatan yang sama.
Dia menjelaskan, langkah-langkah untuk mempersiapkan dana darurat tersebut. Pertama, tentukan jumlah dana darurat. Jumlah dana darurat yang ideal untuk lajang adalah 6 kali dari pengeluaran bulanan, 9 kali untuk yang sudah menikah dan 12 kali untuk yang sudah menikah dan memiliki anak. Kedua, monitor dana darurat yang sudah terkumpul. Usahakan nilainya berada diatas kenaikan harga-harga kebutuhan dasar.
“Perlu dipertimbangkan pemilihan instrumen yang tepat untuk menyimpan dana darurat. Karena kalau sampai salah pilih, nilai dana darurat yang kita punya bisa berkurang nilainya. Cara milihnya, kita harus menyimpan Dana Darurat pada produk keuangan yang mudah diuangkan dan memiliki tingkat resiko rendah. Sehingga instrumen yang bisa dipilih untuk menyimpan dana darurat adalah Emas atau Logam Mulia,” paparnya.
Untuk mengajak masyarakat ikut Gerakan #PunyaSimpenan Emas, Treasury akan mengadakan Promo Tanggal Tua. Promo ini akan dimulai pada tanggal 20 sampai 31 Maret 2019, pada jam 20.00 WIB selama 20 menit, untuk 20 pelanggan baru. Setiap hari, selama promo tanggal tua berlangsung, pelanggan baru akan mendapatkan voucher sebesar Rp 100.000. Selain itu, dalam waktu dekat Treasury dan Finansialku juga akan melakukan roadshow ke beberapa kota di Indonesia. Kedepannya, pelanggan Treasury juga bisa membeli Emas di aplikasi perencana keuangan Finansialku, setelah merencakan tujuan keuangan.
“Kami berharap gerakan ini bisa mengedukasi masyarakat, untuk segera mempersiapkan dana darurat sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Simpanlah dana darurat dalam bentuk Emas di Treasury, yang bisa dibeli mulai dari Rp 20.000,- dengan harga terbaik yang selalu di-update setiap menit. Simpenan Emas pelanggan di Treasury, dapat dicairkan kapanpun, setiap saat pengguna membutuhkan dana darurat. Treasury telah menjadi anggota Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), yang merupakan salah satu persyaratan utama untuk mencatatkan diri di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” pungkas Narantara.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post