youngster.id - Kegiatan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Kota Semarang telah mencapai tahapan ketiga yaitu Pembekalan Materi Penciptaan Business melalui Workshop. Sebanyak 100 peserta yang masuk ke tahap ini akan mendapat pengetahuan tentang bisnis model dan pengembangannya.
“Tahapan ketiga dari enam tahapan dalam rangkaian Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, mengasah kemampuan untuk mengidentifikasi masalah yang ada, serta mampu memetakan dan membekali peserta dengan pengetahuan tentang bisnis model dan pengembangannya,” ungkap Noor Iza, Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Infromasi dalam siaran pers baru-baru ini.
Kegiatan Workshop ini berlangsung pada 14-15 Januari di Gedung Universitas Stikubank, Pandanaran Semarang. Para peserta dibagi menjadi dua kelas yang masing-masing diikuti oleh 50 peserta. Dalam tahapan ini peserta diharapkan dapat memetakan permasalahan yang ada, mengembangkan ide yang akan dibangun, serta memberikan solusi berdasarkan inspirasi yang telah mereka dapat dari tahapan Ignition.
Ada enam mentor mumpuni di bidang teknologi, kreatif, dan startup digital akan berbagi ilmu dan pengalamannya kepada para peserta. Mereka adalah Tommy Herdiansyah dan Fadli Wilihandarwo sebagai pembicara dalam materi Deisgn Thinking, Afit Husni Karim dan Guntur Sarwohadi sebagai pembicara Marketing Validation, serta Aditya Putra dan Prasetyo Andy Wicaksono yang akan mengupas tuntas materi Business Model.
“Secara umum, dalam sebuah business model ada tiga validasi yang harus dilakukan. Pertama problem validation, dimana kita akan memvalidasi apakah permasalahan tersebut memang benar ada di masyarakat, kemudian solution validation untuk memastikan solusi yang kita pilih benar-benar menjawab masalah, dan market validation dimana kita mengukur sejauh mana orang yang memiliki masalah tersebut mau mengeluarkan biaya untuk mendapatkan solusi,” papar Prasetyo Andy Wicaksono, Head of IT Jakarta Smart City yang menjadi salah satu trainer Business Model Workshop di Semarang.
Pada hari pertama Workshop, perta akan mendapatkan materi Design Thinking yang akan berfokus pada identifikasi dan pemetaan masalah yang ingin dipecahkan sampai menemukan alternatif solusi atas masalah tersebut. Proses Design Thinking menjadi masalah penting dalam pembuatan startup. Forbes melansir 80 %perusahaan baru yang mengabaikan Design Thinking hanya dapat bertahan selama 18 bulan saja.
“Design Thinking itu tahapan yang krusial dalam proses pembuatan sebuah startup digital. Dalam tahapan ini kita dapat meminimalisir risiko kegagalan karena dalam setiap langkahnya akan dilakukan validasi,” ungkap Fadli Wilihandarwo, CEO Pasienia, yang akan menjadi salah satu trainer Design Thinking di Workshop Semarang.
Pada hari kedua Workshop, peserta akan mendapatkan materi Market Validation dan Business Model. Setelah memetakan masalah dan menemukan alternatif solusi, mereka akan memvalidasi apakah alternatif solusi yang mereka berikan dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak. Setelah menentukan target pasar dengan jelas, peserta akan mempelajari bagaimana membuat business model yang tepat atas solusi yang telah mereka buat.
Setelah Workshop, nantinya para peserta akan melaju ke tahap Hackaton (Hacksprint) dimana dari ide yang sudah mereka miliki akan dikembangkan menjadi sebuah purwarupa (prototype). Dalam tahapan ini, mereka juga akan mendapat sesi mentoring dan selanjutnya diberi kesempatan untuk mempresentasikan purwarupa di hadapan para juri.
Pengguna internet di kota Lumpia ini pun bertambah setiap tahunnya. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) pada akhir tahun 2015 membeberkan, pengguna internet di Semarang mencapai 35 %, dengan jumlah populasi 1,5 juta penduduk. Pertumbuhan tersebut menjadikan Semarang sebagai salah satu kiblat Smart City di Indonesia, bersama Surabaya, Bandung, dan Makassar.
STEVY WIDIA
Discussion about this post