youngster.id - Keberhasilan Gojek mengembangkan platform super-app yang menghubungkan rakyat Indonesia telah menjadikan GOJEK salah satu akselerator pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Nilai transaksi tahunan Gojek menembus US$9 miliar atau sekitar Rp127 triliun sepanjang 2018.
Founder dan Global CEO Gojek Nadiem Makarim mengatakan bahwa pencapaian tersebut adalah buah dari kepercayaan dari pengguna aplikasi, termasuk mitra-mitra Gojek.
“Teknologi Gojek kini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Bahkan istilah gojekin aja saat ini telah menjadi kata kerja yang kerap kita dengar dalam percakapan sehari-hari,” kata Nadiem,Kamis (11/4/2019) di Ecovention, Ancol, Jakarta.
Pernyataan Nadiem itu berdasarkan laporan The State of Mobile 2019 dari App Annie, platform analisa dan insights untuk aplikasi mobile. Keberhasilan ini berbanding lurus dengan pertumbuhan gross transaction value (GTV) Gojek yang naik 13,5 kali lipat dari 2016 ke 2018 dengan total volume transaksi setahun mencapai 2 miliar.
“Data App Annie ini membuktikan penetrasi Gojek sebagai aplikasi anak bangsa mengungguli pemain e-commerce serta pesaing terdekat di Indonesia. Pencapaian ini merupakan realisasi dari misi Gojek untuk memberikan solusi kehidupan sehari-hari kepada masyarakat Indonesia. Hal ini membanggakan tidak hanya bagi kami tapi juga seluruh mitra yang ada di dalam ekosistem kami, karena ini bukti bahwa GOJEK telah menjadi aplikasi sehari-hari yang sebenarnya,” kata Nadiem lagi.
Untuk itu GOJEK menggelar acara apresiasi tahunan untuk para mitra yang mendukung ekosistem GOJEK. Dalam acara berjudul Mitra Juara GOJEK 2019, GOJEK akan memberikan penghargaan kepada mitra berprestasi di platform anak bangsa ini. Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, jajaran Menteri Kabinet Kerja serta ribuan mitra GOJEK.
Hasil riset lembaga demografi Universitas Indonesia, pada 2018, kontribusi GoJek terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp44,2 triliun. Angka itu naik tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Angka itu dihitung dari pendapatan mitra dari empat pilar layanan Go-Jek. Pertama transportasi manusia, logistik dan barang, antar makanan, dan layanan finansial,” sambung Nadiem lagi.
Hingga saat ini Go-Jek telah memiliki 1,7 juta mitra pengemudi, lebih dari 300 ribu merchant, dan 60 ribu penyedia layanan. Go-Jek telah tersedia di empat negara, yakni Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Singapura.
STEVY WIDIA
Discussion about this post