youngster.id - Grab Holdings Inc telah menerima pendanaan dari Softbank Vision Fund (SVF) senilai US$1,46 miliar. Dalam pendanaan seri H itu, Grab menerima total kucuran dana lebih dari US$4,5 miliar. Investasi yang Grab terima sebagian besar akan disalurkan ke Indonesia, di mana Grab menguasai 60% pangsa pasar roda dua dan 70% di pangsa pasar roda empat.
Perusahaan itu mengklaim bisnisnya di Indonesia berkembang pesat dengan pendapatan dua kali lipat di 2018. “Kami akan menggunakan pendanaan untuk memperluas layanan GrabFood dan GrabExpress serta menjalankan bisnis layanan baru di Indonesia,” ungkap Anthony Tan Co-Founder dan CEO Grab dalam pernyataan resmi baru-baru ini.
Secara umum, Grab akan menggunakan investasi tersebut untuk menghadirkan lebih banyak layanan harian serta meningkatkan aksesibilitas. Mereka juga akan meluaskan jaringan layanan, seperti layanan keuangan, pengiriman makanan, pengiriman barang, konten dan pembayaran digital, serta beberapa layanan baru. Salah satunya, rencana menghadirkan mobil listrik.
“Ke depannya, kami bertujuan untuk terus meningkatkan taraf kehidupan jutaan masyarakat di Asia Tenggara dengan menyediakan peluang yang dapat meningkatkan penghasilan mereka melalui platform Grab, dan memberi berbagai pilihan pada para pengguna,” kata Anthony lagi.
Partner dari Softbank Investment Advisers, David Thevenon pun berpendapat, investasi tersebut akan membantu Grab mengeksplorasi peluang baru untuk memenuhi seluruh kebutuhan mobilitas berdasarkan permintaan pengguna dan layanan keuangan. “Sehingga perusahaan itu dapat mengembangkan platform offline-to-online di Asia Tenggara,” ujarnya.
Investor lain yang berkontribusi dalam putaran pendanaan itu, antara lain Toyota Motor Corporation, Oppenheimer Funds, Hyundai Motor Group, Booking Holdings, Microsoft Corporation, Ping An Capital, dan Yamaha Motor.
Pasca mengakuisisi Uber di tahun lalu, pendapatan Grab meningkat dua kali lipat sejak Maret 2018 hingga Desember 2018. Pendapatan GrabFood pun tumbuh 45 kali lipat pada periode yang sama. Perusahaan itu juga memiliki Grab Financial Group, yang memiliki akses ke lisensi e-money di enam negara di Asia Tenggara.
STEVY WIDIA
Discussion about this post