youngster.id - Huawei terus menyiapkan alternatif untuk menggantikan layanan Google, Google Mobile Services (GMS). Untuk itu, perusaha ICT ini mulai memperkuat kerja sama dengan para developer India untuk membuat layanan mobile lokal, yang bisa ditawarkan dengan smartphone miliknya di negara tersebut.
Pemblokiran perdagangan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) pada tahun ini membuat perusahaan tidak bisa menggunakan GMS termasuk Gmail, YouTube, Maps, dan Chrome. Sub-merek Huawei, Honor, sedang dalam penjajakan dengan 150 aplikasi populer di India agar mau bergabung di dalam ekosistem Huawei Mobile Services (HMS).
“Kami memiliki HMS, dan sedang berusaha membangun sebuah ekosistem mobile. Sebagian besar aplikasi-aplikasi kunci seperti navigasi, pembayaran, gim, dan pesan akan siap,” ungkap Charles Peng CEO Huawei dan Honor India, Consumer Business Group yang dilansir The Economic Times, Kamis (26/12/2019).
HMS akan mendukung smartphone yang tidak memiliki akses ke GMS Google. Peng mengatakan, para konsumen tidak akan melihat perbedaan antara GMS dan HMS.
“Kami fokus pada bagaimana bekerja dengan para developer untuk memberikan pengalaman konsumen yang baik. Ini adalah sebuah tantangan yang kami coba atasi,” jelasnya.
“Kantor pusat Huawei menjalin komunikasi dengan para developer Tiongkok, dan basis developer India akan membantu kami di India serta kawasan-kawasan lain seperti Eropa. Di setiap negara, kami akan fokus menghadirkan 100-150 aplikasi populer kepada para konsumen melalui HMS,” sambung Peng.
Huawei saat ini memiliki sekira satu juta developer terdaftar secara global untuk HMS. Perusahaan menawarkan insentif hingga USD 17 ribu di India untuk mengintegrasikan aplikasi-aplikasi dengan HMS.
“Kami akan menciptakan model bisnis end-to-end dengan para developer, penyedia konten, dan layanan. Kami akan memberikan keuntungan kepada mereka,” ujar Peng.
STEVY WIDIA
Discussion about this post