youngster.id - Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) akan kembali digelar untuk kedua kalinya pada Mei 2017. Mengusung tema “Empowering the Digital Energy of Asia”, IESE 2017 akan menjadi pusat penghubung seluruh stakeholder dan ekosistem e-commerce di Indonesia.
Di era digital e-commerce merupakan salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini juga membuat beberapa pemerintah terkait mendorong pertumbuhan industri digital di Indonesia.
“E-commerce adalah masa depan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara makro,” kata Mariam Barat Sekretaris Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Kamis (26/1/2017) di Jakarta.
Menurut dia, pembangunan industri e-commerce masih menemukan beberapa kendala di antaranya modal, pajak, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi dan logistik. Tak hanya itu, jumlah entrepreneur di Indonesia pun masih sedikit, yakni 1,6 % dari total penduduk di Indonesia.
Mengatasi hal tersebut, Kominfo telah mendorong dua juta pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk go digital. Tak hanya itu, Kominfo juga mendorong terciptanya banyak technopreneur melalui program “1000 Start Up Digital” dan melaksanakan program literasi digital untuk empat juta orang di Indonesia.
“Kominfo sebagai fasilitator, kita mendorong anak muda untuk jadi technopreneur. Banyak aplikasi yang tumbuh. Kominfo tahun 2020 membentuk technopreneur, kita juga ingin UKM go digital,” jelasnya.
Sementara itu menurut Aulia E. Marinto, Ketua IdEA bisnis e-commerce masih memiliki banyak peluang.
Dari 132,7 juta pengguna internet di Indonesia, kurang dari 10 juta user merupakan pengguna e-commerce.
“Pengguna e-commerce di bawah 10 juta, ini menunjukkan bahwa ada besar potensi yang belum tergali dan itu tugas kita semua. Pertumbuhan dari tahun ke tahun jadi PR kita,” kata Aulia.
Hingga saat ini jumlah e-commerce pun belum dapat ditentukan secara pasti. IdEA menggandeng pihak ketiga untuk melakukan riset dan merilis data jumlah e-commerce di indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post