youngster.id - Memasuki hari ketiga pelaksanaan pameran kerajinan tangan Inacraft 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) masih tetap mencuri perhatian pengunjung domestik hingga mancanegara.
Pameran Inacraft ini digelar untuk ke-19 kalinya. Pameran yang berlangsung pada 26-30 April 2017 dan mengikutsertakan 1.392 peserta dari Indonesia dan luar negeri.
Menurut data Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) selaku penyelenggara pameran, peserta Inacraft 2017 terdiri atas 65,95 % peserta mandiri atau individu; 24,5 % peserta dari dinas pariwisata; 8,7 % peserta dari didikan BUMN dan sisanya 6,07 % dari luar negeri seperti Myanmar, Jepang, Pakistan, Polandia dan India.
Tahun ini Inacraft menargetkan kenaikan bisnis retail (eceran) hingga 10 % hingga mencapai Rp142 miliar dan kontak dagang hingga US$ 12 juta dolar AS. Target pembeli mencapai 200 ribu yang berasal dari berbagai negara seperti Mesir, Jepang, Singapura, Brazil, Brunei Darussalam, buyers teristrisasi 1000 buyers dari 70 negara.
Di Inacraft 2017, produk yang ditawarkan adalah batik, fashion, asesoris, sepatu dan perhiasan serta produk kerajinan tangan lainnya.
“Industri kerajinan hasil dalam negeri tak kalah jika dibanding dengan produk luar negeri. Industri kreatif di Indonesia sangat bervariasi. Banyak hal unik dsri berbagai macam kerajinan tangan orang Indonesia yang bisa aku temui di Inacraft 2017, ” jelas Dina salah seorang pengunjung Inacraft 2017 saat di temui Jumat (28/4/2017) di JCC Senatan Jakarta.
Di tahun 2017 ini, Inacraft mengambil ikon Daerah Istimewa Yogyakarta dengan konsep “Magnificent of Jogjakarta” dan tema “From Smart Village to Global Market”.
“Aku bangga dengan para kreatif industri di Indonesia. Ini beberapa produk buatan mereka sudah aku beli. Untuk harga juga murah dan kualitasnya juga nggak kalah dengan produk asing, ” ujar Dina lagi.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post