youngster.id - Tahun ini Kaspersky Lab memprediksi bahwa kejahatan siber terus berkembang dari tahun lalu. Industri keuangan masih menjadi target utama penjahat siber dengan serangan yang semakin massif dan pola beragam. Salah satu cara yang dapat dilakukan industri adalah menerapkan antivirus terhadap sistem keamanan perusahaan.
Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky mengemukakan serangan hacker yang dilakukan dewasa ini memiliki pola beragam. Dia memprediksi tahun ini ada malware jenis baru yang akan dikhususnya untuk menyerang perusahaan finansial.
“Sasaran para hacker ini kan memang uang ya. Jadi mereka akan terus menggunakan pola berbeda-beda untuk mencapai targetnya,” ungkap Dony dalam jumpa pers, Selasa (24/1/2017) di Jakarta.
Menurut Donny transaksi online yang tengah menjadi tren untuk mewujudkan program cassless”Ž dinilai juga memiliki kerentanan untuk diretas hacker. Karena itu layanan transaksi online tersebut harus memiliki sistem keamanan yang kuat.
“Paling tidak mereka harus aware dengan proteksi sistem keamanan mereka, selain itu aplikasnya juga harus aman,” katanya.
Selain itu, Dony menjelaskan penjahat siber tahun ini juga mulai memiliki ketertarikan terhadap iklan digital yang tumbuh signifikan di Indonesia. Iklan digital menurutnya mampu memberikan profil target melalui kombinasi IP Adress dan browser fingerprint.
“Hal ini dilakukan penjahat siber untuk menyerang secara tepat sekaligus melindungi toolkit terbaru mereka,” kata Donny. Dia berharap ke depan seluruh industri mulai fokus untuk ”Žmemperkuat sistem keamanan agar tidak mudah diretas oleh penjahat siber.
“Intinya memang harus lebih fokus pada sistem keamanan, agar pelaku cyber crime ini tidak mudah masuk ke dalam sistem,” ucapnya
Vendor pengamanan IT global Kaspersky Lab juga memprediksi, tahun ini akan ada jenis malware baru bernama memory-resident malware.”Ž Malware tersebut diciptakan untuk melakukan pengintaian secara umum dan pengumpulan data kredensial calon targetnya.
“Malware ini mungkin akan ditempatkan pada lingkungan yang sangat sensitif oleh penyerang yang ingin mengindari pendeteksian,” kata Donny lagi.
”ŽSerangan malware tahun ini, menurutnya juga akan fokus pada perangkat mobile, terutama yang telah mengadopsi Operating System (OS) Android. Dia mengakui infeksi malware terhadap sistem Android dapat dilakukan melalui aplikasi pihak ke tiga dan flashdisk berjenis OTG.
”Ž”Coba di cek Google Play, kadang kita hanya main download aplikasi gratisan saja. Tanpa melihat siapa atau apa nama perusahaan yang membuatnya. Ini merupakan perkembangan yang dramatis dan berbahaya. Pengguna tidakboleh dibiarkan tidak berdaya,” tegasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post