youngster.id - Belakangan ini perusahaan financial technology (Fintech) tengah menjadi tren pada bisnis startup di Indonesia. Dari sekian banyak lini usaha fintech, peer to peer (P2P) lending dinilai yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam memberikan akses layanan keuangan bagi masyarakat Indonesia yang belum tersentuh layanan perbankan.
Dari data Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), jumlah pelaku usaha fintech di Indonesia ada 235 perusahaan. Dan dari jumlah itu sampai awal 2018, pemain fintech P2P lending mencapai 46 perusahaan, dan ada 51 perusahaan yang sedang dalam proses mendaftar.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) penyaluran pinjaman melalui fintech pada akhir 2017 telah mencapai Rp 2,56 triliun. Dan, diperkirakan potensi penyaluran pinjaman tahun 2018 mencapai Rp 5 triliun sampai Rp 10 triliun.
Dari para pemain finteh P2P lending, ada yang menyasar pelaku ekonomi mikro. Salah satunya adalah Esta Kapital Fintek, platform P2P Lending yang mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dengan peminjam (borrower), khususnya bagi pengusaha mikro, kecil dan menengah wanita yang tersebar dari Jawa sampai Indonesia Timur.
“Peran para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat besar di Indonesia. Tak bisa dipungkiri, jika kehadiran para pelaku UMKM ini pun turut memberikan kontribusi besar guna mendongkrak pertumbuhan perekonomian di dalam negeri. Oleh karena itu, Esta ingin turut andil membangun komunitas dalam mendorong pemberdayaan para pelaku UMKM, khususnya perempuan di Indonesia agar semakin tumbuh dan berkembang ketika mengelola bisnisnya,” kata Junjungan Putra Rumapea, Direktur Utama Esta Kapital Fintek kepada youngster.id.
Menurut Junjungan, komunitas tanpa kemiskinan ini dimulai dari sektor UMKM, terutama perempuan. Sayangnya, UMKM di Indonesia masih menghadapi masalah besar berupa terbatasnya modal usaha. Untuk mengatasi ini, pinjaman P2P Lending menjadi solusi terbaik.
“Kami membuka kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut membangun komunitas tanpa kemiskinan lewat platform peer-to-peer lending yang mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dengan peminjam (borrower),” ucapnya lagi.
Diklaim Junjungan, perusahaan yang mulai beroperasi pada Agustus 2017 ini memiliki data ribuan calon peminjam yang telah disaring untuk meminimalkan risiko bagi para pemberi pinjaman dengan pengembalian angsuran secara mingguan.
“Dengan tim yang berpengalaman serta sistem yang mudah digunakan, aman dan terpercaya, kami bangga bisa menawarkan platform ini ke pasaran fintech yang cukup kompetitif ini,” katanya.
Permodalan dan Edukasi
Sejatinya, layanan fintch ini bermula dari modal ventura, yakni Esta Dana Ventura. Namun melihat bahwa pasar pembiayaan untuk UMKM belum terjamah luas, maka lahirlah Esta Kapital Fitench.
Junjungan mengungkapkan, layanan fintech ini tak sekadar memberi permodalan tetapi juga edukasi.
“Kami tidak hanya memberikan pinjaman. Tetapi setiap minggunya kami selalu berikan edukasi, jadi kami kumpulkan nasabah-nasabah kami di satu daerah kami kasih edukasi bagaimana mengatur bisnis dengan benar, bagaimana cara mengatur keuangan yang benar dan bagaimana untuk menjalankan usahanya sehingga mereka bisa tumbuh,” ungkapnya.
Menurut Junjungan, sasaran mereka adalah pelaku usaha di kampung-kampung. Syaratnya untuk peminjam adalah melalui Esta Dana Ventura dulu. “Mereka harus dari pengusaha-pengusaha mikro didikan dari Esta Dana Ventura. Setelah mereka dididik selama setahun dan mendapat dana dari Esta Dana Ventura dan ingin pengembangan lebih maka muncullah Esta Kapital Fintech. Di sini nanti akan kami pertemukan orang-orang yang di Indonesia. Jadi, dengan begitu kami bisa membantu pengusaha mikro itu,” jelasnya.
Junungan menegaskan, pihaknya percaya bahwa UMKM adalah mesin pembangunan Indonesia dan berpotensi meratakan kesejahteraan rakyat. Sayangnya, menurut data OJK, dari kebutuhan kredit UMKM sebesar Rp 1.700 triliun per tahun, baru Rp 700 trilun yang dapat dipenuhi lembaga keuangan.
Hal ini tentu dapat melemahkan pertumbuhan UMKM di Indonesia. Kondisi ini yang membuat Junjungan membangun perusahan fintech, Esta Corporation. Dia ingin mendorong pemerataan distribusi pembiayaan nasional yang masih belum merata di seluruh Indonesia.
“Dengan platform P2P Lending ini, kami harap rakyat Indonesia dapat ikut membantu bergotong-royong memberi pinjaman yang kecil, tapi sangat diperlukan bagi perekonomian Indonesia,” katanya lagi.
Menurut alumni ITB ini, masih ada kesenjangan bagi pengusaha mikro wanita, baik di kota maupun di daerah. Untuk itu, Esta Kapital Fintek ingin membantu memberdayakan wanita untuk memungkinkan perusahaan kecil menjadi penyedia produk dan jasa bagi komunitas mereka.
“Selain bimbingan pengetahuan yang diberikan oleh anak perusahaan Esta Corporations, Esta Kapital Fintek ingin bergotong royong membantu para ibu-ibu pengusaha untuk meningkatkan bisnis dan kesejahteraan mereka,” katanya.
Pasar Kompetitif
Meski terbilang pemain baru, saat ini Esta telah memiliki 40 cabang di Jabodetabek. Menyusul 20 cabang di Sulawesi. Di Esta Kapital Fintek, para peminjam yang berjiwa sosial dapat meminjamkan uang mulai dari Rp 3,3 juta untuk tenor 40 minggu, dengan bunga 8 – 15% per tahun.
Dijelaskan Junjungan, terbatasnya akses terhadap pinjaman modal yang dihadapi UKM di Indonesia disebabkan oleh ketidakcocokan antara produk keuangan yang ditawarkan oleh institusi tradisional dan kebutuhan UKM. Kebanyakan institusi tradisional mengharuskan peminjam untuk memberikan jaminan sebelum pinjaman dapat dicairkan.
Sedangkan, kebanyakan UKM cenderung kurang memiliki aset atau jaminan untuk dapat memenuhi persyaratan institusi seperti bank.
“Saat ini, ada kesenjangan bagi pengusaha mikro wanita, baik di kota maupun di daerah. Esta Kapital Fintek ingin membantu memberdayakan wanita untuk memungkinkan perusahaan kecil menjadi penyedia produk dan jasa bagi komunitas mereka. Selain bimbingan pengetahuan yang diberikan oleh anak perusahaan Esta Corporations, Esta Kapital Fintek ingin bergotong royong membantu para ibu-ibu pengusaha untuk meningkatkan bisnis dan kesejahteraan mereka,” paparnya.
Salah satu nilai jual P2P adalah proses aplikasi yang sederhana dan cepat, biasanya berbasis online. Bahkan, pinjaman P2P lending cenderung memberikan bunga yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pinjaman lain yang sejenis. Langkah ini juga yang dilakukan Esta Kapital Fintek.
Menurut Junjungan, bagi para lender, setiap plafond pinjaman ada biaya admin 0.5% (promo khusus) dari nilai transaksi serta biaya manajemen 1% dari tagihan yang terbayar.
“Dengan melakukan credit scoring internal yang akurat ini, Esta Kapital Fintek dapat meminimalkan risiko bagi para lender untuk memimjamkan uang dengan pengembalian angsuran secara mingguan. Kami bangga bisa menawarkan platform kami ke pasaran fintech yang cukup kompetitif ini,” ujarnya.
Junjungan menganggap bahwa bisnis yang baru dikembangkannya ini tak melulu harus membicarakan persaingan. Apalagi semua pebisnis fintech hadir bertujuan untuk membangun Indonesia lebih maju lagi kedepannya.
“Kalau persaingan yang ada saat ini kami tidak mengatakannya untuk bersaing, malah kami harus berkolaborasi. Karena tujuannya adalah sama untuk membangun Indonesia. Jadi itu, karena lahan di Indonesia ini masih luas dan Indonesia ini negara kepulauan. Sekarang menumpuknya di Jabodetabek, Indonesia Timur dan Barat belum. Jadi ngapain kami bersaing. Justru yang kami lakukan itu harus berkontribusi bersama,” ucapnya.
Layanan fintech lending yang dihadirkan Esta Kapital Fintek diharapkan dapat ikut menjadi platform gotong-royong dalam memberikan pinjaman kecil yang sangat diperlukan bagi perekonomian Indonesia.
===============================
Junjungan Pramana Putra Rumapea
- Tempat Tanggal Lahir : Medan 15 Oktober 1989
- Pendidikan Terakhir : S2 Manejemen Bisnis UGM Yogyakarta
- Usaha : PT Esta Kapital Fintek
- Mulai Usaha : Agustus 2017
- Karyawan : 60 orang
- Jumlah Cabang : 60 Cabang
================================
FAHRUL ANWAR
Editor : Stevy Widia
Discussion about this post