youngster.id - Masih banyak pelaku industry kreatif di Indonesia yang belum peduli pada komersialisasi paten atas kekayaan intelektual . Bahkan baru 7,2% pelaku kreatif yang mendaftarkan karyanya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). Untuk itu, Bekraf merilis program Katapel yang bisa diakses secara online melalui Katapel.id. Melalui platform ini, kreator dapat mengikuti berbagai pelatihan mengenai komersialisasi atas kekayaan intelektual.
“Baru sedikit karya yang didaftarkan hak ciptanya, sehingga komersialisasinya juga masih minim. Padahal potensi intellectual property (IP) ini besar,” kata Fahmy Akmal Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Bekraf dalam siaran pers, Selasa (11/3/2019) di Jakarta.
Katapel adalah program yang diinisiasi oleh Bekraf untuk menjembatani para pelaku kreatif atau pemilik paten dengan para ahli di bidang pemasaran lisensi. Program ini diharapkan dapat membangun ekosistem yang berkelanjutan serta memperkuat nilai jual hak cipta di dalam dan luar negeri.
“Tahun ini, Bekraf tidak hanya fokus membantu pemasaran ke luar negeri tapi juga menyiapkan kreator di dalam negeri mengingat banyak yang harus dibenahi,” ujar Fahmy.
Menurut dia, kesuksesan komersialisasi paten atas kekayaan intelektual telah dibuktikan saat Asian Games, 2018 lalu. Di mana, tiga maskotnya, yakni Atung, Binbin, dan Kaka diwujudkan dalam berbagai produk, seperti boneka, gantungan kunci, dan lainnya yang laku keras.
“Masih banyak pelaku kreatif kita yang belum paham masalah ini, padahal potensi daya jualnya cukup tinggi,” katanya.
Katapel pun menggelar roadshow di berbagai kota seperti Bandung dan Yogyakarta. Project Manager Katapel.id, Mayumi Haryoto, menyampaikan antusiasme masyarakat mengikuti roadshow yang dilakukan Bekraf cukup tinggi.
Di Yogyakarta tercatat lebih dari 300 orang mendaftar untuk mengikuti acara tersebut. Namun diakuinya tidak semua pendaftar bisa mengikuti karena kuota terbatas, yakni 100 orang. “Saat workshop sejumlah pemateri ternama akan hadir, salah satunya Mochtar Sarman yang merupakan Direktur Merchandise Asian Games 2018,” kata Mayumi.
Pemilik IP lokal juga diajak mendaftar menjadi peserta Katapel Batch 2. Pendaftaran ini dibuka pada 6-21 Maret. Peserta yang dinyatakan lolos akan mengikuti workshop selama empat hari, yakni pada 9-12 April di Jakarta.
“Setelah workshop, peserta akan diseleksi menjadi 20 besar dan dipilih lima besar yang akan diikutkan ke licensing show di Shanghai,” kata Mayumi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post