youngster.id - Pundi X, pengembang global solusi teknologi berbasis blockchain, bekerjasama dengan HARA, perusahaan Indonesia yang berdedikasi untuk merevolusi pertanian global melalui data, merencanakan bangun ribuan titik penjualan perangkat (POS) berbasis blockchain kepada petani.
“Tujuan kami adalah untuk membawa manfaat teknologi blockchain dan pembayaran digital kepada konsumen yang tidak memiliki rekening bank serta meningkatkan inklusi keuangan dan kemandirian, kami bangga XPOS akan segera diluncurkan diantara jaringan mitra pertanian HARA, serta mampu membantu memfasilitasi rencana mereka menjadi lebih baik, misalnya menjadi sektor yang siginifikan dalam berkontribusi di perekonomian dunia dan kehidupan ratusan juta orang bergantung pada sektor ini” ujar Constantin Papadimitriou, Presiden dan Co-Founder Pundi X dalam keterangannya, Selasa (13/11/2018) di Jakarta.
XPOS, merupakan sebuah POS berbasis blockchain terkemuka di dunia, sedang dalam proses pengiriman perangkat ke ribuan pelanggan melalui sistem pre-order di pasar seperti Singapura, Taiwan, Brasil dan Kolombia dan baru-baru ini diumumkan sebagai teknologi yang dipilih untuk menjalankan pembayaran digital bagi pemerintah Dubai – biro kredit resmi. Perusahaan ini bertujuan untuk mengirimkan 100.000 perangkat pada tahun 2021.
Menurut Constantin, dalam kemitraan ini, para petani akan mengumpulkan dan menukarkan insentif tersebut menggunakan XPOS, sebuah perangkat penjualan yang memungkinkan transaksi dalam aset digital.
Penggunaan XPOS akan diawali dari seluruh desa di Indonesia dengan perkiraan pemakaian satu perangkat untuk setiap 200 petani di daerah yang berpartisipasi.
Regi Wahyu, CEO HARA mengatakan, kemitraan HARA-Pundi X juga akan mendukung terciptanya inklusi keuangan di kalangan petani yang dapat menggunakan XPOS berbasis blockchain secara independen dari lembaga finansial. Lebih dari 50% konsumen dalam bidang perekonomian di Indonesia ‘tidak memiliki rekening bank’ meskipun terdapat lebih dari 200 bank berskala nasional.
“Kehadiran XPOS dalam ekosistem kami, memungkinkan untuk menghubungkan mata rantai yang hilang, yaitu tahap proses pelayanan pembayaran digital untuk populasi yang sebagian besar tidak memiliki rekening bank dalam sektor yang ingin kami atasi, yakni sektor pertanian global,” kata Regi.
Dia mengungkapkan, tahun lalu HARA telah mengumpulkan data pertanian dari sekitar 10.000 petani di seluruh Indonesia, dengan dukungan pemerintah daerah Indonesia dan para pemimpin pemerintah lokal terpilih atau yang dikenal sebagai bupati.
Secara perkembangan finansial, proyek blockchain HARA saat ini sedang dalam proses melakukan Initial Token Sale. Penjualan token dilakukan melalui Liquid ICO Market dan platform Tokenomy Launchpad. Periode pre-sale akan berlangsung hingga 13 November pada pukul 08:59 (GMT+7), diikuti dengan periode penjualan publik yang akan berlangsung dari 13 November 2018 (GMT+7 9:00) hingga 30 November 2018 (GMT+7 9:00).
STEVY WIDIA
Discussion about this post