youngster.id - Industri e-commerce Indonesia dalam setahun terakhir cukup gegap gempita. Seperti apa persaingannya berdasarkan Google, jumlah pengunjung, aplikasi mobile dan media sosial? Berikut analisanya.
Berdasarkan riset terbaru dari Google Temasek, di tahun 2017 penjualan e-commerce akan mencapai US$ 10,9 miliar. Jumlah ini meroket sebesar 41% dari angka US$ 5,5 miliar yang dicapai pada tahun 2015.
Laporan Google juga menyebutkan ketertarikan konsumen terhadap e-commerce tumbuh pesat di Asia Tenggara. Data ini berdasarkan jumlah search volume dari nama-nama e-commerce yang meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 2 tahun di Google Search.
Sejatinya, selama 2017 ada beberapa fenomena menarik terkait pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Di antaranya adalah:
- Pergerakan agresif Alibaba. Pertama adalah peningkatan sahamnya ke Lazada Indonesia dari 51% menjadi 83%. Beberapa bulan setelahnya, mereka mengalirkan dana investasi sebesar US$ 1,1 miliar ke Tokopedia.
- Pemain baru besar di Asia Tenggara: Amazon memasuki Singapura dan Australia. Salim Group dan Lotte meluncurkan e-commerce baru bernama iLotte.
- Kampanye belanja online besar-besaran dari e-commerce saat 11.11 dan 12.12
Mengintip sekilas momen besar tersebut, akan sangat menarik bila kita mengambil sudut pandang yang lebih lebar untuk melihat apa saja momen-momen e-commerce lain yang terjadi di 2017. Berikut ini beberapa data dan hasil temuan mengenai e-commerce di Tanah Air setahun ke belakang:
- E-Commerce Indonesia yang paling banyak di cari di Google
Berdasarkan riset Google Temasek terdapat peningkatan search volume e-commerce ternama di Asia Tenggara. Khusus pasar Indonesia, berdasarkan Google Trends, ada lima besar e-commerce yang memiliki pencarian yang paling tinggi di 2017. Dari riset ini juga terlihat berbagi lompatan search volume dari beberapa e-commerce.
Berdasarkan data pertumbuhan search interest yang dihitung selama 12 bulan ke belakang, ditemukan beberapa poin menarik:
- Lazada dan Tokopedia Berada di Posisi Puncak
Lazada dan Tokopedia berada di posisi pertama dan kedua sebagai e-commerce yang paling banyak dicari di 2017. Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor:
Lazada yang di tahun ini mendapatkan peningkatan saham dari Alibaba dari 51% ke 83%, beserta beberapa event promosi yang cukup rajin yakni promo ulang tahun mereka, single’s day (11.11), dan kampanye online shopping revolution (12.12).
Di sisi lain, Tokopedia juga memiliki momentum besar di tahun ini yakni aliran dana segar dari Alibaba sebesar US$ 1,1 miliar.
- Pertumbuhan yang Konsisten dari Shopee
Pada Januari 2017, selisih jumlah search interest antara Shopee dan Bukalapak cukup besar. Namun di penghujung tahun ini, Shopee berhasil sedikit menyalip Bukalapak.
Sebagai salah satu pemain “muda”, terlihat banyak upaya dari Shopee untuk memperkecil jarak dengan e-commerce lain yang sudah bermain lama di Indonesia. Mulai dari kampanye mobile shopping 10.10, penguatan pada komunitas penjualnya, dan strategi lainnya.
Dari pertumbuhan tersebut, juga ditemukan beberapa momen dari masing-masing e-commece yang disinyalir berpengaruh dalam peningkatan search interest mereka sepanjang tahun.
Dari paparan infografik di atas, Anda juga bisa melihat beberapa lonjakan search interest dari beberapa e-commerce.
- Peningkatan pada Lazada selama 19-25 Maret 2017 karena promosi ulang tahun mereka yang ke-5.
- Peningkatan pada semua e-commerce selama periode promo bulan Ramadhan (28 Mei – 17 Juni)
- Lonjakan yang cukup besar pada Lazada selama 11-17 Juni berkat Alibaba yang meningkatkan sahamnya menjadi 83%
- Peningkatan pada Tokopedia selama 13-19 Agustus saat mendapatkan aliran investasi terbaru dari Alibaba
- Peningkatan pada Shopee selama 8-14 Oktober berkat kampanye mobile shopping 10.10
- Lonjakan pada semua e-commece selama periode kampanye Single’s Day pada 5-11 November lalu
- Terakhir, kampanye Harbolnas 12.12 juga memberikan peningkatan jumlah search interest pada masing-masing e-commerce
10 Besar E-Commerce yang Paling Banyak dikunjungi
Selain melihat e-commerce mana yang paling banyak dicari, juga bisa dianalisa e-commerce mana yang memiliki jumlah visitor bulanan terbanyak di tahun 2017. Pasalnya, tujuan dari setiap pelaku bisnis e-commerce adalah mendapatkan pengunjung sebanyak mungkin untuk diarahkan menjadi pembeli.
Mengacu pada data yang dikumpulkan dari Similarweb, selama Januari hingga November 2017, disusun peringkat 10 besar e-commerce berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung per bulan di setiap kuartal. Berikut temuannya:
- Lagi-lagi, Lazada dan Tokopedia Bersaing di Puncak
Kedua e-commerce ini memang selalu bersikut di posisi pertama dan kedua.
Lazada yang ada di posisi puncak telah melakukan banyak sekali promosi online, mulai dari promo anniversary di bulan Maret (Q1), promo bulan Ramadhan saat bulan Juni (Q2), promo 11.11 dan promo Harbolnas 12.12 (Q4).
Tokopedia yang berada di posisi kedua juga tidak kalah agresif dengan meluncurkan sistem booking tiket kereta di bulan Januari. Juga, bekerja sama dengan Unilever di bulan Februari. Termasuk meluncurkan fitur baru “Zakat Online” sebagai penyedia layanan untuk populasi Muslim di Indonesia saat bulan Ramadhan.
Faktor lain yang secara tidak langsung berpengaruh adalah momen saat Jack Ma, pendiri Alibaba Group yang secara resmi ditetapkan menjadi salah satu penasihat e-commerce di Indonesia.
- Bukalapak Menyusul di Posisi 3 Besar
Bukalapak bertahan di posisi keempat saat Q1 dan Q2. Namun di penghujung tahun, yakni di Q3 dan Q4 (Oktober-November), mereka berhasil menyalip ke posisi 3.
Hal ini terjadi berkat sejumlah strategi yang dilakukannya, mulai dari kampanye hingga fitur terbaru bernama “Buka Emas”, yakni layanan di mana konsumen bisa membeli emas secara online. Di tahun ini Bukalapak juga mengumumkan mendapat pendanaan tambahan dan memproklamirkan diri sebagai unicorn startup.
- Shopee Memasuki 5 Besar
Di Q2 Shopee berada di posisi ketujuh. Namun berkat maraknya program-program, kampanye, dan promosi yang dilakukan, Shopee berhasil memasuki daftar 5 besar e-commerce dengan jumlah pengunjung terbanyak.
- Blibli, Naik Satu Peringkat
E-commerce besutan Djarum Group ini berada di posisi ke-5 pada Q1 dan Q2, namun selama Q3 dan Q4 (Oktober-November) mereka bertahan di posisi ke-4.
Di tahun 2017, Blibli juga melakukan gebrakan dengan mengakuisisi startup beberapa agen tiket perjalanan online, seperti Indonesia Flight dan Tiket.com. Selain itu, Blibli telah berkolaborasi dengan salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia, yakni Unilever.
- Peningkatan pada Zalora
Pada rentang Q1 dan Q2, Zalora bahkan tidak masuk ke dalam daftar 10 besar. Namun di Q3 mereka berhasil menginjak posisi ke-10, dan di awal Q4, Zalora meningkat lagi ke posisi ke-8.
Zalora melakukan upaya promosi besar-besaran selama kampanye Single’s Day 11.11 dan Harbolnas 12.12. Kegiatan tersebut disinyalir memberikan dampak yang besar pada pengunjung bulanan mereka.
5 Besar Aplikasi Mobile yang Paling Populer
Analisa mengenai aplikasi mobile yang paling populer diperoleh dengan mengumpulkan data peringkat aplikasi mobile shopping (Google Play dan App Store) setiap minggu dari AppAnnie, selama Januari hingga Desember 2017. Susunan peringkat lima besar aplikasi mobile tersebut berdasarkan ranking rata-rata di setiap kuarter. Berikut hasilnya:
- Shopee Mendominasi Popularitas Aplikasi Mobile
Rata-rata, Shopee berada di posisi pertama untuk aplikasi mobile terpopuler baik di platform Android maupun iOS.
Hal tersebut kemungkinan besar berkat branding “toko online C2C mobile” yang kerap dilakukan semenjak mereka meluncur di Indonesia. Juga, dimungkin oleh program spesial lain yang dilakukan Shopee di tahun ini, yakni “Mobile Shopping Day” saat 10.10 dan perayaan Hari Ulang Tahun Shopee di bulan November.
- Persaingan Ketat Lazada dan Tokopedia
Melihat peringkat di platform Android, Lazada memiliki peringkat lebih tinggi dari Tokopedia. Lazada berada di peringkat rata-rata 2, Tokopedia rata-rata di posisi 3.
Sedangkan di platfrom iOS, peringkat Tokopedia terlihat lebih tinggi dibanding Lazada. Rata-rata peringkat Tokopedia 1,75, sedangkan Lazada 2,5.
- Peringkat Stabil Bukalapak
Bukalapak merupakan e-commerce yang memiliki peringkat aplikasi mobile yang paling stabil, yakni posisi 4, baik di platform iOS maupun Android.
- E-Commerce yang Paling Populer di Sosial Media
Berdasarkan statistik, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu sebanyak 3 jam 16 menit untuk berselancar di sosial media.
Tentunya, data itu menjadi peluang besar bagi para pelaku bisnis e-commerce untuk mengoptimasi sosial media sebagai salah satu channel marketing mereka.
Berkolaborasi dengan Socialbakers, berikut temuan data 5 besar e-commerce yang paling populer di sosial media (Facebook, Instagram, dan Twitter) di tahun 2017:
- Blibli Merajai Twitter dan Facebook
Dari data Peta E-commerce, tampak bahwa akun Facebook dan Twitter Blibli memiliki jumlah pengikut terbanyak dibanding e-commerce lainnya.
Tidak heran karena konten sosial media yang disuguhkannya terbilang lebih unik dan menarik. Mereka tidak hanya menyajikan konten mengenai produk tapi juga konten lain yang informatif dan edukatif. Selain itu, respon di Facebook Blibli terbilang sungguh cepat, yakni hanya dalam beberapa menit saja.
- Hijup, Masih Menjadi Ratu Instagram
Sama seperti data yang dipaparkan di Peta E-commerce, Hijup masih bertahan di posisi pertama di Instagram.
Mengingat Hijup adalah e-commerce yang menjual produk fashion, sangat penting bagi mereka untuk menyuguhkan visual yang menarik di sosial media. Dan Instagram merupakan platform terbaik untuk itu.
- Event Belanja Online Terpopuler di 2017
Di tahun 2017 juga bisa dilihat beberapa kampanye belanja online dari e-commerce yang berbeda. Berikut temuan berdasarkan tiga kampanye belanja online terbesar di Indonesia.
- Bulan Ramadhan
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, bulan Ramadhan menjadi salah satu momen besar di Indonesia. Ditemukan fakta menarik mengenai perilaku konsumen Indonesia saat bulan Ramadhan di tahun ini.
- Masyarakat Indonesia menggunakan waktu sahur sebagai waktu untuk berbelanja online. Terdapat lonjakan sebanyak 400% saat pukul 5 dini hari di periode ini.
- Konsumen Indonesia juga berbelanja online saat jam makan siang, yakni meningkat sebesar 50%.
- Single’s Day 11.11
Saat periode Single’s Day, juga dilakukan perbandingan popularitas e-commerce di Indonesia dan menganalisa perilaku belanja konsumen online. Berikut temuannya:
- Lazada, Shopee, dan Bukalapak adalah e-commerce yang paling populer di mayoritas provinsi di Indonesia
- Terdapat lonjakan search interest pada Lazada saat pukul 01.00 dan 13.00
- Popularitas Tokopedia tetap tinggi meskipun mereka tidak melakukan promo spesial apa pun selama periode Single’s Day
- Setelah 11.11, search interest semua e-commerce turun dan kembali seperti biasa
- Promo Harbolnas 12.12
Setelah promo 11.11, terkumpul data perilaku konsumen saat periode Harbolnas menggunakan data Google Trends. Berikut temuannya:
- Lima besar e-commerce yang paling populer selama Harbolnas adalah Lazada, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Zalora.
- Lazada mengalami peningkatan search interest yang cukup signifikan pada tanggal 11 Desember 2017 pukul 21.00. Hal ini dikarenakan acara konser spesial mereka di salah satu stasiun televisi nasional.
- Lonjakan drastis pada semua lima besar e-commerce pada tanggal 12 Desember 2017 pukul 10.00-13.00.
INDAH MUSTIKASARI – Content Marketer dari iPrice
Discussion about this post