youngster.id - Kehadiran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang saat ini jumlahnya mencapai 8,2 juta memiliki porsi dalam perekonomian Indonesia. Melihat tingginya potensi perkembangan UMKM di Indonesia, berbagai upaya pun masih dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM.
“Pendampingan terhadap UMKM dalam mengembangkan bisnisnya memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk swasta. Potensi pertumbuhan UMKM di Indonesia harus diikuti dengan upaya edukasi bagi pengusaha kecil dan menengah untuk mulai melakukan manajemen keuangan yang lebih baik, guna keberlanjutan bisnis mereka,” kata Muhammad Idrus selaku Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dalam diskusi yang digelar PT Jagartha Penasihat Investasi (Jagartha Advisors) belum lama ini di Jakarta.
Sebelumnya Bank Indonesia pada Juli 2018, merilis bahwa UMKM berkontribusi secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 96,99%, Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 57,6%, dan ekspor 15,68%.
FX Iwan, Co–Founder Jagartha Advisors mengatakan, dengan mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Maret 2018, Jagartha Advisors akan memaksimalkan perannya untuk menghadirkan banyak penasihat investasi yang independen, guna mendorong iklim investasi di kalangan masyarakat Indonesia, melalui pendampingan, edukasi dan sosialisasi produk-produk investasi pasar modal yang tepat dan independen.
Melalui kolaborasi ini, Jagartha akan memaksimalkan perannya sebagai penasihat investasi independen dalam memberikan akses informasi yang lebih dekat bagi para pengusaha UMKM dan pengelola dana pensiun. FX Iwan menambahkan rasa optimisnya terhadap kolaborasi ini, “Jagartha sebagai penasihat investasi yang independen berkomitmen untuk turut memperkuat fundamental perekonomian nasional di masa mendatang, melalui berbagai kolaborasi bersama para pelaku investasi di Indonesia,” kata Iwan.
“Edukasi dan pendampingan yang tepat bagi para pengusaha UMKM dapat mempersiapkan mereka untuk menggunakan jalur pasar modal sebagai salah satu upaya percepatan pertumbuhan UMKM, sekaligus menyoroti pentingnya manajemen kekayaan pribadi bagi para pelaku UMKM, sehingga hasil kerja keras di dalam membangun bisnis juga dapat dikelola dengan baik dan dinikmati. Lebih lanjut, pengenalan instrumen investasi, termasuk risikonya, bagi pengelola dana pensiun diharapkan mampu membantu memaksimalkan peran mereka dalam mempercepat pembangunan nasional,” tutup Iwan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post